"Anak IPA belajar mulu,"
"Anak IPS enak, lebih santai,"
Yup, itulah yang sering Popbela dengar saat dulu masih belajar di SMA. Meski bertahun-tahun sudah berlalu, tampaknya anggapan di atas belum banyak berubah. Padahal, mau belajar di kelas IPA atau IPS, sama-sama banyak tugasnya, kok.
Selain mata pelajaran yang diajarkan, juga peminatan yang diambil, kira-kira ada perbedaan antara IPA dan IPS apa lagi, ya? Yuk, bahas bersama Popbela.
1. Peminatan yang diajarkan berbeda
Di SMA, baik siswa yang masuk kelas IPA maupun IPS, akan mendapatkan mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Matematika Umum, Bahasa Inggris, hingga Sejarah Indonesia. Namun, yang membedakan antara IPA maupun IPS adalah mata pelajaran peminatan yang ditempuh.
Siswa kelas IPA mendapatkan fokus di Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika Peminatan sebagai mata pelajaran tambahan. Sedangkan, siswa kelas IPS akan belajar Sejarah Peminatan, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
2. Punya objek analisis yang berbeda
Perbedaan mencolok lain antara IPA dan IPS adalah objek yang dianalisis. Siswa kelas IPA lebih fokus menganalisis pada bidang ilmu pasti seperti Fisika dan Kimia sehingga mereka akan lebih sering praktikum di laboratorium sekolah. Sedangkan, siswa IPS akan lebih banyak mempelajari ilmu sosial dan sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat seperti Sosiologi.
3. Benarkah anak IPA lebih pintar?
Banyak yang mengatakan jika siswa IPA lebih pandai berhitung dibanding siswa IPS. Sebenarnya, pernyataan tersebut keliru. Jika diluruskan, siswa IPA memang memiliki lebih banyak pelajaran yang mengharuskan mereka menghitung seperti Kimia dan Fisika. Namun, bukan berarti siswa IPS lemah dalam hitungan.
Siswa IPS didorong untuk lebih banyak membaca sebab mereka menghadiri kelas yang memang memiliki banyak bahan bacaan seperti Sejarah Peminatan dan Sosiologi. Meski demikian, selain Matematika Umum, siswa IPS juga mempelajari Ekonomi dan Akutansi yang mengharuskan mereka menghitung.
4. Kesempatan mengambil jurusan saat berkuliah
Keuntungan menjadi siswa IPA adalah pilihan jurusan kuliah yang lebih banyak dan beragam seperti Kedokteran, Kimia, Biologi, Keperawatan, hingga Teknik. Di sisi lain, mereka juga dapat mendaftar untuk jurusan Ekonomi, Akutansi, hingga Administrasi yang mana banyak diburu oleh siswa IPS.
Namun, siswa IPS biasanya tidak mendaftar untuk Kedokteran maupun ilmu sains murni lainnya. Jika pun ada yang lolos setelah melewati ujian jalur mandiri, jumlah siswa IPS yang berniat belajar di Fakultas Teknik maupun ilmu sains murni lainnya tergolong sedikit.
Biasanya, siswa IPS lebih memilih bersaing untuk fakultas dan jurusan di sesama rumpun ilmu sosial agar memiliki kesempatan diterima lebih besar lewat berbagai jalur masuk.
5. Prospek pekerjaan antara IPA dan IPS
Perbedaan IPA dan IPS berikutnya ketika melanjutkan pendidikan tingginya. IPA condong pada konsentrasi bidang pengetahuan alam, matematika, atau teknologi cenderung—lebih besar—menarik minat perusahaan yang bergerak di dunia kerja modern.
Namun, bukan berarti siswa IPS memiliki prospek kerja yang buruk. Pengetahuan yang didapat setelah mempelajari ilmu sosial seperti ekonomi, sosiologi, hingga geografi relevan dengan kebutuhan di berbagai instansi pemerintah, lho!
Apalagi kini kita berada pada zaman yang dinamis. Saat ini, sudah muncul berbagai bidang pekerjaan baru yang tak terbatas pada jurusan, serta munculnya pekerjaan yang sebelumnya tidak ada seperti content creator dan Youtuber.
Menarik kesimpulan dari perbedaan IPA dan IPS di atas, jika ada pertanyaan 'mana yang lebih unggul', maka jawabannya tidak ada yang lebih unggul. Baik siswa IPA maupun IPS punya kelebihannya masing-masing. Kamu dapat memilih masuk kelas IPA atau IPS berdasarkan minat belajar.
Saat ini, juga telah diberlakukannya peraturan teranyar berdasarkan kurikulum baru pada tahun 2022. Berdasarkan peraturan tersebut, siswa dapat memilih sendiri mata pelajaran apa saja yang akan mereka pelajari di kelas 11 dan 12. Jadi, kini siswa tak lagi dikotak-kotakan antara IPA dan IPS.