"Jadi begini Pak Ustaz, suami saya, Ivan, dan Bella selingkuh."
Potongan dialog Sekar (Adinia Wirasti) di serial Mendua episode 7 tersebut tengah viral di Twitter. Menurut netizen, aksinya membongkar perselingkuhan Ivan (Chicco Jerikho) dan Bella (Tatjana Saphira) di acara pengajian jadi hal segar di layar kaca Indonesia. Keberanian seperti ini menjadi sikap yang ingin dimiliki banyak perempuan karena di dunia nyata main serong dalam hubungan memang banyak terjadi.
Selain adegan yang "Indonesia banget" tersebut, Mendua episode 7 juga memiliki sederet adegan emosional lainnya. Dalam kesempatan wawancara yang Popbela bersama jajaran pemeran dan sineas beberapa waktu lalu, terungkap bahwa suksesnya pembangunan emosi ini melibatkan peran intimacy coordinator (koordinator intimasi).
Ide dari Adinia Wirasti
Peran intimacy coordinator mungkin belum santer terdengar di kancah sinema Indonesia. Ide untuk melibatkan profesi ini dalam proses syuting Mendua awalnya berasal dari Adinia. Seperti yang kita tahu, serial ini diberi label 18+ karena mengandung adegan seksual dan topik dewasa lainnya.
"Pada saat kita proses develop karakter bareng-bareng, di awal-awal minggu itu tawaran untuk ada intimacy coordinator sebenernya berawal dari Asti (Adinia). 'Mau nggak Mbak Prita ada intimacy coordinator? Itu akan terbantu, maksudnya kita akan bagaimana lebih tahu secara teknisnya bagaimana, di set mesti bagaimana.' Jadi aku juga sangat terbuka dengan tawaran itu karena pengin ada pengalaman, seperti apa, sih (kalau ada intimacy coordinator)? Kayaknya ini suatu hal yang sudah saatnya dilakukan di Indonesia, sudah harus diperkenalkan, diedukasi , bahwa nggak bisa syuting langsung maunya sutradara begini, harus diikutin. Nggak bisa, karena kita dealing sama perasaan-perasaan manusia," kata Pritagita Arianegara, sutradara serial Mendua.
Sekilas tentang profesi intimacy coordinator
Mengutip situs idcprfessionals.com, profesi intimacy coordinator baru muncul sekitar tahun 2015. Alicia Rodis dari Amerika Serikat mendirikan sebuah organisasi non-profit bernama Intimacy Directors International di tahun tersebut bersama Tonia Sina dan Siobhan Richardson. Permintaan untuk melibatkan profesi ini dalam proses syuting kemudian meningkat pada 2017 usai skandal kekerasan seksual mantan produser film Amerika Serikat bernama Harvey Weinstein.
Alicia sendiri bukanlah nama baru di dunia akting. Ia sudah aktif di dunia teater sejak remaja dengan peran yang cukup dewasa. Pada usia 15 tahun, ia sudah melakoni adegan ciuman dan berpura-pura orgasme demi peran pada usia 18 tahun. Harus diakui, adegan tersebut secara tak langsung berdampak pada kondisi mentalnya. Hal ini juga yang membuatnya berinisiatif mencetuskan profesi baru ini.
Intimacy coordinator bertugas untuk menciptakan ruang aman meski para aktor/aktris memerankan adegan seksual yang intim. Dalam praktiknya, profesi ini juga bekerja sama dengan pihak lain, seperti sutradara, koreografer akting, psikolog, pekerja sosial, pakar trauma, dan pakar lain untuk meneliti sistem penanganan adegan ketelanjangan, simulasi seks, dan keintiman. Profesi ini dilibatkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya pelecehan seksual sesama kolega syuting.
Gunakan safe word
Kembali lagi ke serial Mendua. Keterlibatan intimacy coordinator dalam proses syuting adaptasi serial Dr. Foster ini rupanya tak cuma untuk adegan seksual. Dalam kacamata Adinia, hubungan sesama manusia lainnya juga membutuhkan keintiman. Oleh karena itu, penting untuk membangun ekosistem yang aman untuk satu sama lain.
"Apa yang bisa kita lakukan itu menyediakan ruang aman satu sama lain karena industri film itu sangat cepat berubah. Maksudnya challenges itu selalu ada meskipun kita udah siap. ... Jadi sebagai filmmaker, gimana kita bisa kerja sama-sama dan selalu sensitif dan sensible. Kita nggak cuma kerja sendiri. Apa pun tujuan kita, itu akan berdampak bagi orang lain. Kita berusaha sebisa mungkin menciptakan dampak yang terbaik. Terutama sebagai pemeran, kelompok rentan, kan, perempuan," ungkap Adinia.
Nah, salah satu upaya tersebut diabadikan dan diunggah Adinia lewat Twitter-nya. Usai menjalani adegan pengajian yang cukup menguras emosi, ia dan Tatjana berpelukan untuk memastikan bahwa itu sebatas akting. Dalam adegan lain pun, proses syuting Mendua menerapkan safe word atau kata yang menjadi kode batas kenyamanan pemeran. Saat adegan sudah terlalu intens, kata "pineapple" akan muncul untuk menyudahi pengambilan gambar.
Kru juga dapat arahan dari intimacy coordinator
Pihak yang tak kalah penting untuk mendapatkan arahan dari intimacy coordinator tentunya kru film yang bertugas. Untuk mengambil adegan tertentu, set lokasi bahkan hanya diisi oleh kru yang benar-benar memiliki peran penting saja, lho!
"Kru juga dikasih tahu harus begini. Di set cuma ada beberapa orang yang penting. Terus nggak ada monitor yang nyala. Ada workshop sebelumnya dengan segala consent-consent yang diperbolehkan satu sama lain. Lalu kemudian ketika sudah jadi, take 1 gitu, nanti pemain lihat dulu. Nonton dulu, setuju atau nggak. Mereka boleh nggak setuju, nanti kita cari cara lain. Lalu ketika editing juga di-preview dulu, setuju atau nggak," tambah Prita.
Suasana nyaman pun sebisa mungkin dibangun. Jika di masa lalu pemeran disoraki usai melakukan adegan intim, Prita mencoba menekankan kepada rekan-rekannya bahwa ini adegan biasa seperti yang lainnya. Gebrakan seperti ini penting agar rasa canggung tak muncul di tengah-tengah syuting.
Serial Mendua tinggal tersisa satu episode lagi, nih. Kamu bisa menyaksikannya di platform Disney+ Hotstar hari Sabtu nanti. Kira-kira akhir kisah rumah tangga Sekar dan Ivan akan seperti apa, ya, Bela?