Tak ada yang menyangka, di hari penentuan pemilihan Presiden Amerika pada Rabu kemarin, warga Amerika berharap, ketika mereka terbangun dari tidur, Hillary Clinton telah memimpin negara Amerika dan menjadi Presiden perempuan pertama dan mencetak sejarah baru. Namun mimpi indah bagi warga Amerika yang pro terhadap Clinton berubah menjadi mimpi buruk ketika Trump telah mendapatkan vote terbanyak.
Kekalahan Hillary pun disambut dengan kekecewaan warga Amerika. Sebagian dari mereka, masih belum puas atas terpilihnya Donald Trump sebagai orang nomor 1 di Amerika. Namun, kemunculan Clinton saat memberikan pidato konsesi (red-pengakuan) atas terpilihnya Donald Trump, kembali membakar semangat warga Amerika yang mendukungnya. Sebelum mulai berbicara, para tamu tak berhenti memberi tepuk tangan yang meriah sambil berdiri memberi hormat kepada Clinton.
Begitu juga dengan mantan Presiden USA, Obama bangga terhadap sikap Clinton yang berbesar hati untuk memberi ucapan selamat kepada Trump lebih dulu dibandingnya. Isi pidato Clinton pun membuat banyak warga Amerika bahkan penjuru dunia kagum karena gagasan yang disampaikan Clinton sangat mewakili suara kaum perempuan. Meski tidak menang, Obama tetap menganggap Clinton sebagai figur yang telah mencetak sejarah Amerika. Inilah kutipan pidato Clinton yang memberi inspirasi perempuan penjuru dunia;
Meski kalah, Clinton mengatakan dirinya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh dirinya dan tim kampanye. Ia pun sangat berterimakasih kepada para pendukungnya meskipun hasil akhir yang diterima tidak sesuai dengan goals mereka.
Melihat kekecewaan pendukungnya, Clinton kembali mengingatkan bahwa pertarungan "pencalonan presiden" bukanlah untuk kepentingan pribadi semata, tapi demi kepentingan Negara yang mereka cinta. Clinton juga menegaskan bahwa warga Amerika harus berbesar hari untuk menerima hasil suara bahwa Trump menjadi Presiden Amerika. "Kita harus menerima hasil (pemilu) ini dan menatap ke masa depan. Saya berharap dia akan menjadi presiden yang sukses bagi seluruh warga Amerika," ucapnya dalam pidato konsesi.
Clinton menyampaikan pesan kepada netizen Amerika untuk menghilangkan batasan yang dapat menghambat mimpi warga Amerika dari berbagai RAS, gender, LGBT, dan kaum difabel.
"Untuk seluruh perempuan yang selalu mendukung kampanye saya, kalian harus tahu kalau saya sangat bangga menjadi pemenang untuk kalian. Bisa saja ke depannya kaum perempuan yang terpilih menjadi Presiden USA. Dan bagi gadis kecil yang mendengar pidato ini, jangan pernah ragu karena kalian amat berharga dan layak mendapat kesempatan untuk mengejar mimpi kalian."
Clinton tetap percaya kepada Amerika dan mengajak seluruh warga Amerika yang memiliki latar belakang berbeda-beda untuk tetap mencintai negeri mereka. "Kita akan lebih kuat jika kita terus berdampingan dan saling bekerjasama, tapi saya mohon, jangan berhenti meyakini apa yang kita percaya layak untuk diperjuangkan," tutupnya.
