Banyak hal yang dapat kita pelajari dalam agama Islam. Mulai dari doa-doa, mempelajari tauladan dari kisah-kisah Nabi dan Rasul, hingga mengenal lebih dekat Allah SWT melalui sifat wajib yang dimiliki-Nya.
Menurut para ulama, Allah SWT memiliki banyak sifat wajib karena Allah SWT adalah Zat Yang Maha Sempurna. Namun, menurut dalil, hanya 20 sifat wajib yang perlu diketahui secara umum.
Untuk lebih meningkatkan iman dan rasa cinta terhadap Allah SWT, yuk, mengenal lebih dalam 20 sifat wajib bagi Allah SWT dan artinya berikut ini.
1. Wujud
Sifat wajib Allah SWT adalah wujud. Wujud artinya Allah SWT merupakan zat yang pasti ada. Allah SWT adalah zat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada siapa pun.
Sifat wujud pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat As-Sajdah ayat 4 yang berbunyi sebagai berikut.
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِىٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. As-Sajdah: 4)
2. Qidam
Sifat wajib Allah SWT selanjutnya adalah qidam. Qidam berarti terdahulu atau awal. Allah SWT telah ada terlebih dulu jauh sebelum apa pun yang diciptakan-Nya.
Sifat qidam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hadid ayat 3 yang berbunyi sebagai berikut.
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)
3. Baqa’
Baqa’ merupakan sifat wajib Allah SWT selanjutnya yang patut diketahui. Baqa’ berarti kekal atau abadi. Allah Maha Kekal, Dia tidak akan bisa punah atau mati.
Sifat baqa’ pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Ar-Rahman ayat 26-27 dan Surat Al-Qashash ayat 88 yang berbunyi sebagai berikut.
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (٢٦) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧
Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
وَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ ۘ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُۥ ۚ لَهُ ٱلْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qashash: 88)
4. Mukholafatul Lilhawaditsi
Selanjutnya, sifat Allah SWT yang harus kamu ketahui adalah mukholafatul lilhawaditsi. Nah, Mukholafatul lilhawaditsi berarti berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Sempurna dan tak ada satu pun makhluk di dunia yang menyerupai Allah.
Sifat mukholafatul lilhawaditsi pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Ikhlas ayat 4 dan Surat Asy-Syura ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut.
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Artinya: “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)
فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)
5. Qiyamuhu Binafsihi
Allah SWT adalah zat yang berdiri sendiri. Dia tidak memerlukan bantuan dari siapa pun dan tidak bergantung kepada siapa pun, maka dari itu ia memiliki sifat qiyamuhu binafsihi yang artinya berdiri sendiri.
Sifat qiyamuhu binafsihi pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 111 yang berbunyi sebagai berikut.
وَقُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ وَلِىٌّ مِّنَ ٱلذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًۢا
Artinya: “Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.’” (QS. Al-Isra: 111)
6. Wahdaniyah
Allah SWT hanya ada satu di dunia ini, maka dari itu Dia memiliki sifat wahdaniyah yang berarti tunggal atau esa. Allah SWT bersifat tunggal karena Dia tak memiliki sekutu.
Sifat wahdaniyah pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Ikhlas ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut.
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa.'" (QS. Al-Ikhlas: 1)
7. Qudrat
Di dunia ini, Allah SWT adalah pemilik dan pemegang kuasa terhadap segala sesuatu. Maka dari itu, Allah SWT memiliki sifat qudrat yang artinya berkuasa.
Sifat qudrat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi sebagai berikut.
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)
8. Iradat
Sifat Allah SWT selanjutnya, yakni iradat. Iradat berarti berkehendak. Jika Allah SWT telah berkehendak atas sesuatu, maka tak ada yang tak mungkin terjadi dan tak ada pula yang mampu mencegahnya.
Sifat iradat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 dan Surat Yasin ayat 82 yang berbunyi sebagai berikut.
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud: 107)
إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Artinya: "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia." (QS. Yasin: 82)
9. ‘Ilmun
Tak ada satu hal pun yang tidak diketahui Allah SWT, maka dari itu Allah SWT memiliki sifat ‘ilmun. ‘Ilmun berarti mengetahui atas segala sesuatu. Allah SWT mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak hingga yang tidak tampak oleh mata manusia.
Sifat ‘ilmun pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Qaf ayat 16 yang berbunyi sebagai berikut.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ ٱلْوَرِيدِ
Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaf: 16)
10. Hayat
Hayat memiliki arti maha hidup atau kekal. Allah SWT memiliki sifat hayat yang artinya Dia adalah makhluk yang Maha Hidup dan kekal abadi yang tidak akan pernah bisa mati.
Sifat hayat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 255 dan Surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi sebagai berikut.
يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
Artinya: "Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya." (QS. Al-Furqan: 58)
11. Sam'un
Allah SWT memiliki sifat sam’un atau yang berarti Maha Mendengar. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di dunia ini. Baik suara yang terdengar dan diucapkan, maupun yang hanya disembunyikan di dalam hati.
Sifat sam'un pada Allah SWT tertulis dalam Al-Quran Surat Asy-Syura ayat 11 dan Surat Al-Maidah ayat 76 yang berbunyi sebagai berikut.
فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)
قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا ۚ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Artinya: "Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah: 76)
12. Basar
Selain Maha Mendengar, Allah SWT juga memiliki sifat basar atau yang berarti Maha Melihat. Allah SWT dapat melihat segala sesuatu di dunia ini karena pandangan dan penglihatan Allah SWT tak terbatas. Baik yang terlihat secara kasat mata, maupun yang disembunyikan.
Sifat basar pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 dan Surat Al-Baqarah ayat 265 yang berbunyi sebagai berikut.
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)
وَمَثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمُ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍۭ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَـَٔاتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِن لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: "Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat." (QS. Al-Baqarah: 265)
13. Kalam
Sifat Allah SWT selanjutnya adalah kalam yang artinya berfirman. Allah SWT dapat berbicara dan berkata secara sempurna tanpa bantuan apa pun.
Sifat kalam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-A’raf ayat 143 dan Surat An-Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِىٓ أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ
Artinya: "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya." (QS. Al-A'raf: 143)
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS. An-Nisa: 164)
14. Qadiran
Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan kuasa Allah SWT. Maka dari itu, Allah SWT memiliki sifat qadiran yang berarti kuasa.
Sifat qadiran pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi sebagai berikut.
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)
15. Muridan
Segala peristiwa di dunia dapat terjadi atas kehendak dan takdir yang telah Allah SWT tetapkan. Allah SWT memiliki sifat muridan yang berarti kehendak. Jika Allah SWT telah berkehendak, maka tak ada yang bisa menolak takdir tersebut.
Sifat muridan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 yang berbunyi sebagai berikut.
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud: 107)
16. ‘Aliman
Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah SWT memiliki sifat ‘aliman yang bermakna Maha Mengetahui. Tak ada yang dapat menyembunyikan apa pun dari Allah SWT, sebab Dia memiliki pengetahuan yang tak terbatas dan tak tertandingi.
Sifat ‘aliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 176 yang berbunyi sebagai berikut.
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ ٱللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِى ٱلْكَلَٰلَةِ ۚ إِنِ ٱمْرُؤٌا۟ هَلَكَ لَيْسَ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَهُۥٓ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ إِن لَّمْ يَكُن لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَإِن كَانَتَا ٱثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا ٱلثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِن كَانُوٓا۟ إِخْوَةً رِّجَالًا وَنِسَآءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ ٱلْأُنثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّوا۟ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۢ
Artinya: "Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa: 176)
17. Hayyan
Allah SWT tidak pernah tidur, tidak lengah, dan tidak akan pernah mati. Sebab, ia memiliki sifat hayyan yang berarti Maha Hidup.
Sifat hayyan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi sebagai berikut.
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
Artinya: "Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya." (QS. Al-Furqan: 58)
18. Sami’an
Selanjutnya, Allah SWT memiliki sifat sami’an yang berarti Maha Mendengar. Allah SWT Maha Mendengar semua ucapan, doa, dan permintaan kita. Dia akan mengabulkan doa hamba-Nya di waktu tepat. Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk meminta dan berdoa kepada-Nya karena Dia pasti mendengar.
Sifat sami’an pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 256 dan yang berbunyi sebagai berikut.
آ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 256)
19. Bashiran
Allah SWT selalu mengawasi setiap gerak-gerik dan tingkah laku hamba-Nya. Tak ada satu pun yang luput dari pandangannya. Sebab, Allah SWT memiliki sifat bashiran yang berarti Maha Melihat.
Sifat bashiran pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut.
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)
20. Mutakkaliman
Al-Quran merupakan bukti nyata firman Allah SWT atau kata-kata dari Allah SWT yang disampaikan melalui Nabi dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai dengan sifat Allah SWT, yakni mutakkaliman yang berarti berfirman atau berkata-kata.
Sifat mutakkaliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS. An-Nisa: 164)
Itulah tadi dua puluh sifat wajib Allah SWT dan artinya yang wajib kita ketahui. Semoga dengan mengetahui sifat wajib Allah SWT dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.