Baru memasuki minggu pertama penayangannya saja, Joker berhasil meraup keuntungan lebih dari Rp3 triliun. Jumlah ini semakin menguatkan kalau Joker menjadi film produksi Warner Bros paling sukses sepanjang masa.
Namun, di balik kesuksesan Joker, ada yang merasa kesal dan terasingkan, yakni Jared Leto. Jared Leto merupakan pemeran Joker versi film Suicide Squad yang tayang pada tahun 2016 lalu. Sebagai pemeran Joker tepat sebelum Phoenix, banyak penonton yang membandingkan Leto dengan Phoenix.
Tak hanya lebih sukses dari segi keuntungan, Joker versi Phoenix dinilai banyak orang bisa lebih diterima oleh penonton dibandingkan versi Leto. Kenapa?
Pendalaman Karakter Joker versi Leto Dinilai Terlalu Berlebihan
Saat mendalami karakter Joker, Phoenix melakukan banyak riset dengan cara membaca hasil penelitian mengenai riset dan kriminologi serta menonton film bisu. Hal ini tentu hampir sama sekali tidak mengganggu orang lain bukan?
Bagaimana dengan Leto? Saat ia mendalami peran sebagai Joker, melansir Independent.co.uk, Leto bertingkah sangat menyebalkan. Ia mengubah dirinya menjadi sosok Joker yang ‘nyentrik’. Leto pernah mengirimkan kondom bekas pakai ke beberapa pemain Suicide Squad yang lain dan meletakan bangkai babi di ruang istirahat kru film.
Apa yang dilakukan Leto bertujuan untuk mendalami peran Joker. Namun hal ini membuat orang lain terganggu sebab Leto terlihat sangat egois dan mengabaikan kenyamanan orang lain demi kepentingannya sendiri.
Sempat akan Dibuat Film Solo, Namun Tak Jadi
Sebelum film Joker versi Phoenix dibuat, DC terlebih dulu memunculkan ide untuk membuat film solo Joker dan Harley Quinn sebagai spin off dari Suicide Squad. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan diskusi, akhirnya hanya Harley Quinn yang dibuat film solonya lewat Birds of Prey dan Joker versi Leto tak jadi diangkat dalam film solo.
Selang beberapa waktu kemudian, Joker tetap dibuat film solo. Namun bukan Leto yang memerankannya, melainkan Phoenix yang berhasil mengubah pandangan kita terhadap sosok super villain tersebut.
Kesal Selalu Dibandingkan dengan Joaquin Phoenix
Melihat akting Joaquin Phoenix dalam film Joker tentu siapapun mengakui kalau ia menampilkan dirinya sangat luar biasa. Usahanya menghidupkan karakter Joker patut diacungi jempol. Banyak orang berharap Phoenix mendapat Oscar atas usahanya memerankan tokoh Joker.
Semakin banyak pujian untuk Phoenix justru membuat Leto semakin kesal. Ia merasa terasingkan dan kesal karena selalu dibandingkan oleh orang-orang. Padahal untuk akting seseorang dalam memerankan tokoh, bagus atau tidaknya mungkin tergantung selera penonton bukan?
Kamu sendiri bagaimana, suka Joker versi Joaquin Phoenix atau Jared Leto?