Seolah ingin melepas citranya sebagai figur publik kontroversial, kini Awkarin menyibukan diri dengan kegiatan sosialnya. Diketahui ia datang langsung ke Palu untuk membantu korban gempa dan datang langsung ke Kalimantan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kabut asap yang terjadi di sana.
Apa yang dilakukan oleh Awkarin mendapat banyak respon positif dari para followers-nya. Namun, tak sedikit pula yang menganggapnya sebagai sensasi. Seperti cuitan yang diunggah oleh mantan anggota DPR dari fraksi PDI, Budiman Sudjatmiko. Ia mengatakan kalau kebaikan yang dilakukan oleh Awkarin didasari oleh sensasi. Berbeda dengan Tri Mumpuni yang melakukan kebaikan didasari oleh esensi.
Menurut Budiman, apa yang dilakukan Tri Mumpuni jauh lebih menginspirasi dari Awkarin. Padahal melakukan kebaikan tak perlu dibanding-bandingkan bukan?
Sebenarnya siapa Tri Mumpuni yang disebut-sebut dan dibandingkan dengan Awkarin ini?
1. Sociopreneur yang Jatuh Cinta dengan Desa
Tri Mumpuni merupakan sociopreneur yang menggalakan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di puluhan desa terpencil di Indonesia. Bersama sang suami, Tri memanfaatkan potensi alam di pelosok desa, terutama yang belum tersentuh jaringan listrik, untuk dijadikan pembangkit listrik berbiaya murah.
Merangkum dari berbagai sumber, Tri mengaku sangat jatuh cinta dengan desa dan segala alamnya karena desa sangat alami dan penuh dengan potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup masyarakatnya.
2. Menolak Bekerja Sama dengan Pemerintah
Meski menjalin hubungan baik dengan pemerintah setempat, namun Tri menolak bekerja sama dengan pemerintah terkait biaya. Ia tak ingin PLTMH dibiayai menggunakan APBN atau APBD karena membuat masyarakat tak terlibat.
Jika masyarakat tak dilibatkan, Tri takut jika mesin PLTMH rusak, masyarakat tak bisa memperbaikinya dan tak ada rasa kepemilikan oleh masyarakat itu sendiri. Karena tak ingin melibatkan pemerintah dalam pembiayaannya, Tri mengandalkan uang dari CSR perusahaan.
3. Menerangi 61 Desa Terpencil di Seluruh Indonesia
Atas usahanya, Tri kini sudah berhasil menerangi 61 desa terpencil di seluruh Indonesia. Puluhan desa tersebut tersebar di berbagai provinsi yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sumba, Papua dan masih banyak lagi.
4. Tak Hanya Menerangi, Tri Juga Mengangkat Ekonomi Masyarakat Desa
PLTMH buatan Tri tak hanya bisa menghasilkan daya listrik yang cukup untuk masyarakat desa. Namun, juga bisa mengalirkan air dari dataran rendah dan sungai, ke dataran lebih tinggi. Bagi beberapa masyarakat, di Sumba misalnya, hal ini sangat membantu. Sebab, sebelum ada PLTMH mereka harus berjalan kaki selama enam jam ke sumber air. Namun, setelah adanya PLTMH tak ada lagi jarak tempuh karena air sudah tersedia dekat dengan rumah penduduk.
Waktu yang digunakan untuk mengambil air, dimanfaatkan masyarakat untuk bekerja dan hal ini tentu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
5. Mendapatkan berbagai Penghargaan
Atas jasa Tri dalam menerangi desa menggunakan PLTMH gagasannya yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, ia mendapatkan berbagai penghargaan. Penghargaan yang pernah diraih salah satunya Ashden Award 2012 di Inggris, penghargaan ini diberikan langsung oleh Pangeran Charles sebagai salah satu penggagas Ashden Awards. Penghargaan lain yang pernah didapatnya adalah Climate Hero 2005 dari World Wildlife Fund for Nature dan Penghargaan Ramon Magsaysay 2011.
Melihat kebaikan yang sudah dilakukan oleh Awkarin maupun Tri Mumpuni, rasanya tak etis jika kita membandingkan dan menganggapnya hanya sensasi bukan? Sebab, masing-masing memiliki porsi dan kemampuannya dalam berbagi. Terlepas dari komentar negatif netizen terhadap apa yang sudah dilakukan Awkarin dan Tri Mumpuni, semoga bisa menginspirasi serta menggerakan orang lain untuk melakukan kebaikan serupa di kemudian hari.