Kamu yang akhir-akhir ini sedang rutin membuka TikTok atau Twitter, pasti akan menemukan beberapa video yang memberikan ulasan mengenai film Birthday. Film Korea yang rilis pada tahun 2019 ini menjadi salah satu film yang bisa menguras air mata. Sebab, film ini diangkat dari kisah nyata tragedi kecelakaan Kapal Feri Sewol di Korea Selatan tahun 2014 lalu.
Bagaimana kisah nyata di balik film tersebut?
Kisah tragedi Kapal Sewol di bulan April 2014
Tragedi Kapal Sewol yang berlayar dari Pelabuhan Incheon menuju Pulau Jeju merupakan tragedi transportasi terbesar yang pernah terjadi di Korea Selatan. Kapal itu tenggelam hanya dalam waktu 2,5 jam setelah berlayar meninggalkan Pelabuhan Incheon.
Pada 16 April 2014, sebanyak 476 penumpang beserta awak kapal meninggalkan Pelabuhan Incheon menuju Pulau Jeju. Penumpang Kapal Sewol sebagian besar adalah siswa SMA Danwon yang akan berdarmawisata menjelang musim ujian.
Tak lama setelah meninggalkan pelabuhan, kapal ini berhenti dan mati mesin. Saksi mata mengatakan kapal tersebut membelok secara tiba-tiba. Karena tak bisa menahan keseimbangan, kapal tersebut miring dan mesin tak bisa lagi dihidupkan.
Penumpang dilarang meninggalkan kabin
Penumpang yang selamat mengatakan, sebelum kapal miring dan mesinnya mati, beberapa orang sempat mendengar suara aneh. Penasaran dengan apa yang terjadi, banyak penumpang keluar dari kabin dan menuju geladak. Namun, kapten kapal melarang semua penumpang keluar dari kabin.
Di sinilah petaka itu terjadi. Mereka yang mengikuti instruksi kapten kapal kebanyakan meninggal dunia karena terjebak di kapal yang perlahan tenggelam.
Sebanyak 304 orang meninggal dunia
Penumpang yang kebanyakan adalah siswa SMA Danwon sempat meminta bantuan kepada penjaga pantai menggunakan ponsel yang mereka miliki. Sayangnya, bantuan yang datang sekitar 40 menit setelah menerima sinyal bahaya itu terlambat menyelamatkan mereka.
Air yang masuk ke dalam badan kapal semakin tinggi, serta sulitnya mencari jalan menuju geladak kapal membuat banyak penumpang terjebak dan akhirnya meninggal dunia. Dari 476 penumpang, hanya 172 orang yang berhasil diselamatkan. Sisanya meregang nyawa karena tak bisa menyelamatkan diri karena diduga terjebak dan kelelahan.
Satu hal yang membuat warga Korea semakin geram dengan peristiwa ini adalah kru dan kapten kapal adalah orang-orang yang diselamatkan lebih dulu oleh tim penyelamat. Padahal seharusnya kru dan kapten kapal mendahulukan penumpang. Karena kejadian ini, sang kapten kapal bernama Kapten Lee Joon-seok ditangkap dan didakwa karena dinilai telah lalai menjalankan tugas yang mengakibatkan penumpang meninggal dunia.
Diabadikan dalam film berjudul Birthday
Untuk mengenang para korban, khususnya siswa SMA Danwon, PineHouse Film membuat film yang diambil dari tragedi tersebut.
Birthday berkisah tentang kehidupan keluarga Su Ho, salah satu korban meninggal dunia Kapal Sewol. Pada hari ulang tahun Su Ho kali itu sangat berbeda. Ayahnya yang bekerja di Vietnam, tak menyangka akan kembali ke Korea dalam keadaan yang sangat berduka. Ayah Su Ho bercerita detik-detik sebelum Su Ho meninggal dunia, ia bermimpi Su Ho datang padanya dan mengatakan kalau ia tak lagi bisa menjaga ibu serta adik perempuannya.
Tak ada yang menyangka kalau itu adalah firasat bahwa Su Ho beserta teman sekelas dan gurunya, akan pergi untuk selamanya di Kapal Sewol yang seharusnya membawa mereka untuk berwisata.
Kalau kamu mau menyaksikan film Birthday, pastikan ada tisu di sampingmu ya, Bela. Sebab, film ini benar-benar akan menguras air matamu.