Tips Lolos Tes Buta Warna, Ini yang Perlu Kamu Perhatikan

Ada beragam jenisnya

Tips Lolos Tes Buta Warna, Ini yang Perlu Kamu Perhatikan

Lolos tes buta warna sering kali menjadi salah satu persyaratan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), melamar pekerjaan, dan semacamnya. Namun, tes ini menjadi salah satu tantangan yang berat bagi mereka yang menderita buta warna parsial dan semacamnya. 

Buta warna parsial adalah kondisi saat seseorang kesulitan membedakan antara berbagai jenis warna yang dikumpulkan dalam satu objek. Orang yang mengalami kondisi tersebut akan sulit untuk lolos dalam tes buta warna.

Supaya kamu bisa lolos tes buta warna itu, kenali dulu macam-macam tes buta warna dan ikuti cara agar lolos tes di bawah ini. 

Macam-macam tes buta warna

Tips Lolos Tes Buta Warna, Ini yang Perlu Kamu Perhatikan

Seseorang yang mengalami buta warna tidak bisa membedakan warna yang dilihat. Banyak orang yang tidak menyadari gangguan ini. Biasanya, mereka akan kesulitan saat akan membedakan warna merah-hijau, merah-hijau-kuning, dan kuning-biru.

Maka dari itu, dalam tes buta warna terdapat beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan seseorang mengalami gangguan buta warna atau tidak. Macam-macam tes tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Tes warna ishihara

Tes warna yang pertama memeriksa kebutaan warna merah dan hijau. Biasanya, dokter atau petugas akan memintamu untuk memeriksa beberapa lingkaran dengan titik-titik dan warna yang berbeda ukurannya. Beberapa titik yang ada di dalamnya itu membentuk satu atau dua digit angka yang akan sulit dilihat bagi penderita buta warna. 

2. Tes warna cambridge

Tes warna yang selanjutnya ini tak jauh beda dengan tes ishihara, tetapi kamu perlu melihat pada layar komputer. Di sana, kamu perlu menemukan bentuk "C" yang memiliki warna yang berbeda dengan latar belakangnya. Saat melihat bentuk tersebut, maka kamu diminta untuk menekan salah satu dari empat tombol yang tersedia. 

3. Tes anomaloskop

Tes anomaloskop dilakukan menggunakan lensa mata dengan melihat sebuah lingkaran. Setengah bagian lingkaran tersebut adalah lampu yang berwarna kuning, sementara setengah bagian lainnya terdiri dari lampu merah dan hijau.

Kemudian, kamu diminta untuk memutar lensa tersebut sampai kedua bagiannya memiliki warna yang sama. Tes ini dilakukan untuk memeriksa gangguan penglihatan warna merah dan hijau. 

Cara lolos tes buta warna

Di antara berbagai jenis tes buta warna di atas, jenis tes yang paling sering digunakan di Indonesia adalah tes ishihara. Sebab, tes ini bisa menentukan apakah peserta menderita buta warna parsial, total, atau normal.

Kamu akan melihat gambar yang dikomposisikan dengan pola lingkaran berbagai warna, kemudian diminta menyebutkan angka atau gambar yang ada di dalamnya. Supaya kamu bisa lolos dari tes tersebut, maka ada beberapa tips yang bisa diikuti. 

1. Beli buku simulasi yang original

Untuk lolos tes buta warna, kamu bisa berlatih dengan menggunakan buku simulasi tes ishihara original yang biasanya dipakai oleh instansi untuk tes buta warna. Meskipun kamu nantinya akan melakukan tes secara daring, tetapi tidak ada salahnya berlatih dalam bentuk hard copy supaya bisa membantumu belajar dan mengingat tes 

2. Berlatih setiap hari

Setelah mendapatkan buku latihan, kamu bisa mulai belajar setiap harinya untuk meningkatkan kemampuan mata untuk mengidentifikasi warna. Syaraf mata pun akan makin baik jika sering mendapatkan rangsangan dari perpaduan warna dalam buku latihan tersebut. 

3. Minta bantuan orang lain

Namun, metode belajar tes buta warna perlu didampingi oleh orang lain yang memiliki kondisi mata yang normal. Sebab, hal itu akan membantumu untuk mengoreksi kesalahan dalam mengenali warna di dalam buku. Tak hanya itu saja, mereka juga bisa menjadi mentor yang menunjukkan jenis tes yang sedang kamu kerjakan. 

4. Lakukan evaluasi rutin

Setelah melakukan latihan rutin dengan didampingi orang lain, maka lakukan evaluasi latihan secara rutin. Metode ini dilakukan supaya kamu bisa melihat kemajuan dari latihan yang kamu lakukan setiap harinya. 

5. Konsumsi vitamin

Selain latihan yang rutin, konsumsi vitamin juga bisa menunjang keberhasilan tes buta warna. Sebab, vitamin tersebut bisa menguatkan dan menstimulus syaraf mata dan membuat penglihatan menjadi lebih baik. Namun, jangan lupa konsumsi vitamin yang sesuai dengan anjuran dokter. 

Jenis-jenis buta warna

Sebelum tes buta warna, seseorang juga perlu mengetahui jenis-jenis buta warna. Berikut ini adalah beberapa jenis buta warna yang perlu kamu ketahui. 

  1. Buta warna merah-hijau
    Buta warna merah hijau adalah kondisi yang paling umum terjadi. Orang yang mengalaminya akan sulit membedakan antara warna merah dan warna hijau. Namun, buta warna jenis ini masih terbagi lagi menjadi 4, yakni deuteranomali, protanomaly, protanomia, dan deutranomia. 
  2. Buta warna biru-kuning 
    Sementara itu, buta warna biru kuning lebih jarang dialami. Mereka yang mengalami buta warna ini akan sulit membedakan antara beberapa kombinasi warna yang berbeda. Adapun dua jenis buta warna biru kuning adalah tritanomali dan tritanopia. 
  3. Buta warna total
    Terakhir adalah buta warna total yang tidak bisa melihat warna sama sekali (hanya bisa melihat putih dan hitam). Kondisi ini disebut juga dengan monokromasi atau achromatopsia dan merupakan kondisi yang paling jarang terjadi. Mereka biasanya mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas dan sensitif terhadap cahaya. 

Persiapan sebelum pemeriksaan buta warna

Cara lolos tes buta warna sebelum pemeriksaan memerlukan beberapa persiapan berikut ini.

  1. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan pada pasien sesuai dengan jenis pemeriksaan warna yang akan dikerjakan. Perlu dipastikan pasien sudah mengerti dan sudah memberikan informed consent sebelum pemeriksaan dimulai. 
  2. Selanjutnya, pasien dipersilakan untuk mengenakan kacamata koreksi atau lensa kontak yang digunakan. 
  3. Pada saat pemeriksaan, pasien sebaiknya tidak menyentuh langsung alat pemeriksaan karena sidik jari bisa menimbulkan perubahan warna. 
  4. Ruangan untuk pemeriksaan plates pseudoisokromatik, city university test, dan pemeriksaan panel harus menggunakan pencahayaan yang sesuai.
  5. Pemeriksaan lentera biasanya dilakukan di ruang gelap. Pasien diberikan beberapa waktu untuk beradaptasi dengan kondisi gelap. 
  6. Pemeriksaan menggunakan anomaloskopi mendapatkan pencahayaan dari alat dan dilakukan secara monokular. 
  7. Pemeriksaan menggunakan komputer perlu melakukan kalibrasi layar sebelum pemeriksaan dimulai. 
  8. Pemeriksa harus diskrining terlebih dahulu dan dipastikan tidak buta warna. Pemeriksaan anomaloskopi hanya dikerjakan oleh pemeriksa yang sudah terlatih. 

Demikian penjelasan mengenai tes buta warna dan cara agar lolos tes ini. Semangat untuk mempersiapkan dan semoga kamu berhasil ya, Bela!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved