Perilaku mempermalukan orang lain dengan menyinggung bentuk tubuhnya atau biasa disebut body shaming, ialah sesuatu yang harus dihindari. Perilaku ini harus dihindari karena mampu membawa efek buruk bagi para korbannya. Sebuah studi menunjukan bahwa korban body shaming setelah dipermalukan akan merasa tidak percaya diri dan bahkan bisa sampai membenci diri sendiri. Nggak hanya itu, lebih ekstrimnya lagi, korban body shaming juga akan berada pada kondisi depresi dan berpotensi besar untuk melakukan percobaan bunuh diri, lho.
Di balik dampak negatifnya yang begitu besar, masih banyak orang yang belum sadar akan bahaya body shaming ini. Kebanyakan dari mereka menganggap ucapan mempermalukannya tersebut sebagai sebuah candaan semata yang tak akan berdampak apa-apa bagi para korbannya. Mereka juga acap kali tak sadar bahwa ucapan-ucapannya tersebut termasuk dalam kategori body shaming.
Lalu, kira-kira, perkataan apa saja yang termasuk body shaming? Berikut Popbela berikan 5 contoh perkataan yang tanpa disadari termasuk perilaku body shaming.
1. "Gendutan, ya. Kayaknya kalau diet jadi cantik, deh"
Sadar atau tidak, perkataan ini merupakan salah satu ucapan yang paling sering didengar oleh banyak orang. Ketika melihat tubuh seseorang tampak lebih besar daripada biasanya, pasti ucapan ini lah yang langsung terlontar. Nyatanya, ucapan ini harus dihindari, lho. Jangan sampai kamu menjadi pribadi yang memaksakan standar kecantikanmu itu terhadap orang lain. Percayalah, semua bentuk tubuh itu ada juga faktor genetik. Jadi, mulai sekarang, berhentilah untuk mengomentari ukuran tubuh seseorang.
2. "Kok jerawatanya makin banyak, sih? Nggak pernah dirawat, ya, mukanya?"
Percaya atau tidak, pertanyaan ini merupakan pertanyaan paling mengesalkan untuk orang yang berjerawat. Di balik ucapan perih nan menyakitkan yang terlontar tersebut, mungkin terdapat ribuan usaha yang sudah dilakukan mereka untuk mengatasi jerawatnya. Memang pertanyaan ini awalnya terdengar baik karena seolah perhatian, namun di lain sisi, pertanyaan ini seolah malah mengabaikan usaha dan membuat orang yang menerima ucapan ini menjadi sedih. Dengan bertanya seperti ini pula seolah memperjelas kondisi yang sebenarnya sudah mereka ketahui.
3. "Kulitnya gelap banget, deh"
Cantik itu definisinya sangat luas dan tidak mutlak, Bela. Cantik itu tidak mesti berkulit putih. Semua orang memiliki definisi cantiknya tersendiri. Namun, yang perlu terus diingat ialah jangan sampai kamu memaksakan standar kecantikanmu itu terhadap orang lain. Apalagi kamu mengomentari tubuh orang dengan standar cantikmu.
4. "Bajunya 'rame' banget, kok kamu pede, sih?"
Mungkin kamu tak mengira perkataan yang satu ini termasuk juga ke dalam perilaku body shaming. Selain mengomentari fisik, tindakan body shaming juga berlaku ketika seseorang mengomentari pakaian yang dipakai di waktu yang tak tepat, lho. Hal ini bisa membuat kepercayaan diri orang yang dikomentari menjadi down. Ingat, ucapan yang kamu anggap "iseng" bisa menjadi "pisau tajam" bagi yang menerimanya. Jadi, berhati-hati lah dalam berkomentar, ya.
5. "Kurus banget, sih, sekarang"
Sama halnya dengan nomor satu, mengomentari ukuran fisik seseorang bukanlah hak kamu. Kamu nggak pernah tahu seberapa besar usaha yang sudah ditempuh seseorang untuk mempertahankan atau mengubah ukuran tubuhnya. Yang perlu kamu tahu dan lakukanlah ialah memberikannya semangat dan mendoakannya agar sehat selalu.
Nah, itu dia lima perkataan body shaming yang jarang disadari. Ingat, jangan sampai kamu menjadi teman yang jahat dengan memaksakan standar cantikmu terhadap orang lain, ya. Berkomentar dan bercandalah dengan cara yang baik dan menyenangkan!