Tak hanya menjadi sebuah platform penghubung dengan teman dan keluarga, media sosial kini mencerminkan citra seseorang di hadapan warganet lainnya. Baik itu para followers-nya maupun bukan. Menyadari hal ini, banyak yang kemudian menunjukkan sisi terbaik diri mereka melalui akun pribadinya, seperti di Instagram.
Mulai dari senyum yang paling menarik, bentuk tubuh yang ideal, gaya hidup yang keren, sampai kegiatan seru yang sedang dilakukan. Nggak luput juga caption yang sederhana namun penuh makna. Ini semua demi memberi kesan sempurna dan mengundang decak kagum dari para followers. Ada juga yang melakukan ini karena ingin mengikuti jejak selebgram favoritnya. Namun tahu nggak Bela, ini dapat mengundang konsekuensi buruk untuk kesehatan kejiwaan.
1. Menumbuhkan rasa benci pada bentuk tubuh sendiri
Ada beberapa dampak negatif yang Instagram berikan ketika seorang penggunanya menunjukkan citra yang berbeda antara di dunia nyata dan dunia online. Melansir dari Buzzfeed, eksposur internet telah menunjukkan dampak buruk pada body image melalui internalisasi standar tubuh yang nggak realistis. Sebuah penelitian mengungkapkan kalau penggunaan jaringan sosial secara signifikan meningkatkan pengawasan obsesif para perempuan muda terhadap tubuh mereka sendiri.
2. Akun-akun inspiratif nggak selalu memberi dampak positif
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikolog dan pakar lainnya, mereka menemukan kalau bukan media sosial yang mengubah cara pandang seseorang terhadap tubuhnya sendiri. Melainkan cara mereka menggunakan platform itu. Mengikuti akun-akun inspirasi olahraga yang selalu menampilkan tubuh ideal dapat membuat seseorang merasa hal negatif pada dirinya sendiri.
3. Perempuan mulai menganggap dirinya sebagai objek
Selain body image, penelitian lain juga menemukan kalau menyiapkan selfie yang sempurna untuk unggahan Instagram, berhubungan dengan ketidakpuasan pada diri dan masalah makan. "Fenomena ini dinamakan self-objectification," ujar psikolog Rachel Cohen, "Itu adalah fenomena saat seorang perempuan menginternalisasikan pandangan obyektif tentang dirinya dan mulai melihat dirinya sebagai sebuah objek."
4. Mengubah selfie tanda kurang puas pada diri sendiri
Cohen dan peneliti lain menemukan kalau mengambil gambar selfie secara signifikan berhubungan dengan kepuasan tubuh yang rendah, berusaha keras untuk kurus, dan bulimia. "Jika berpikir dapat menggunakan filter dan mengubah tubuh, kamu benar-benar memanipulasi dirimu untuk dapat sesuai dengan norma sosial, untuk dinilai oleh orang lain," ujar perempuan yang juga peneliti dari Black Dog Institute di University of New South Wales.
5. Bukan salah Instagram, namun dari cara penggunaannya
Hasil dari berbagai penelitian dan pengamatan ilmiah ini dapat terdengar cukup menyeramkan bagi para pengguna media sosial, terutama Instagram. Namun menurut para psikolog, efek psikologis ini dapat dirasakan tergantung dari cara seseorang menggunakan platform itu. "Kamu merasa ingin menjelajahi sesuatu, mungkin itu dapat menghasilkan sesuatu yang positif atau negatif," ujar Dr. Jaimee Stuart, pengajar psikologi di Griffith University. Menurutnya, perbedaan antara citra yang ditunjukkan di dunia nyata dengan di media sosial ini bukan sesuatu yang buruk untuk kesehatan kejiwaan manusia.
6. Bijak dalam menggunakan media sosial
Jika digunakan sebagai diary online untuk mendokumentasikan kehidupannya, sebagai pelarian dari rutinitas yang padat, atau media untuk mengekspresikan dirinya, Instagram dapat menjadi media sosial yang berguna dan aman. Namun jika penggunanya menyadari kalau hal yang ia tunjukkan berbeda dengan kehidupan nyatanya, dan isi unggahan itu nggak mencerminkan dirinya secara tepat, penggunaan Instagram itu dapat memunculkan dampak negatif pada psikologis seseorang.
Nggak masalah jika ingin menunjukkan sisi diri yang terbaik melalui media sosial. Namun jika hal itu dilakukan hanya untuk mengundang perhatian dan decak kagum dari orang lain, serta gambar-gambar unggahan itu nggak menunjukkan dirimu yang sebenarnya, saat itu juga penggunaan media sosial mulai memberi dampak negatif pada dirimu, Bela.