Berkembangnya dunia digital dan media sosial memunculkan profesi baru yang dikenal sebagai content creator. Jika diterjemahkan secara harfiah, content creator adalah orang yang membuat konten. Konten itu lalu disebarkan ke berbagai platform media sosial. Namun sebenarnya, content creator tak sekadar pembuat konten. Seorang content creator juga memerlukan kreativitas, kemampuan untuk memasarkan konten mereka, hingga bertanggung jawab menghadirkan konten yang memiliki nilai edukasi dan hiburan bagi penonton mereka.
Contoh Ulva Atkins, gadis kelahiran Bandung, 11 Juli 1998 ini, tak pernah menyangka kalau dirinya kini berprofesi sebagai seorang content creator. Berawal dari hobi, hingga akhirnya menggali potensi dirinya di bidang face painting, Ulva tak hanya menjadikan content creator sebagai profesi tapi juga sebagai sebuah alat untuk terus menggali potensi diri dan menginspirasi banyak orang. Simak wawancara Popbela berikut ini bersama Ulva, Pop Creator di bulan Januari 2021.
Bermula dari sekadar hobi
Ulva yang memiliki nama panjang Ulva Atika Inas ini mengaku dirinya memulai profesi content creator sebagai hobi. Awalnya, dia mengunggah video-video pendek dirinya sedang menari. Namun lama-kelamaan, dia menemukan potensi lain dalam dirinya, yaitu bakat melakukan face painting.
“Aku awalnya suka bikin video pendek, sekitar tahun 2018. Padahal tahun itu, tuh, masih banyak orang yang nganggap, apaan sih bikin video kayak gitu? Sering banget dicap norak atau alay. Nggak tahunya, video pendek kayak gitu malah jadi booming sekarang.”
“Video pendek yang aku bikin awalnya video dance gitu, tapi sekarang aku lebih sering membuat makeup dan face painting,” kata anak ketiga dari empat bersaudara yang kini berdomisili di Bandung itu.
Berkenalan dengan Likee dan mulai merajut mimpi
Ulva kini juga dikenal sebagai salah satu content creator pada media sosial Likee, sebuah platform pembuatan video pendek terkemuka asal Singapura yang berada di bawah naungan BIGO Technology Pte. Ltd. Ulva mengaku dirinya makin semangat berbagi konten dan bahkan menemukan potensi barunya lewat Likee.
"Awalnya aku ditawari oleh pihak manajemen untuk membuat video pendek, karena sebelumnya mereka pernah melihat video-video aku di platform lain. Aku mulai sejak Desember 2018 dan aku cukup kaget, karena responnya cukup baik dan followers aku pun jadi banyak bertambah."
"Kalau awalnya aku senang membuat konten-konten seputar lifestyle dan dance video, sekarang aku lebih fokus untuk membuat konten beauty, yaitu membuat makeup dan face painting."
Ulva bahkan sebelumnya tak pernah menyadari bahwa dia juga memiliki bakat di bidang face painting. Tak disangka, konten miliknya yang menampilkan ragam face painting justru disukai banyak orang dan mendapatkan respon yang sangat baik.
“Aku memang suka menggambar. Tapi kalau biasanya aku ngegambar di kertas, kali ini aku ngegambar di muka. Ya sudah, aku beli alat-alatnya, aku belajar sendiri, deh, otodidak,” jelasnya.
Cara Ulva untuk 'bersinar' dan menginspirasi orang lain
"Aku senang banget bisa menjadi bagian dari Likee, karena di sini aku bisa nunjukkin bakat aku, mulai dari dance sampai makeup. Aku pikir bukan aku saja, orang-orang juga bisa menunjukkan bakat mereka, apa pun itu, di sini. Aku lihat banyak banget para content creator di Likee yang membuat macam-macam konten lainnya, seperti di bidang olahraga, lifestyle, komedi, dan lainnya."
Tak hanya itu, Ulva bahkan mengakui bahwa dirinya mampu lebih 'bersinar' sejak bergabung dengan Likee.
"Bagi aku, 'bersinar' di sini artinya adalah bagaimana kita stand out di antara orang-orang, bagaimana kita bisa membuat orang lain bahagia dengan konten yang kita buat, dan terus menginspirasi orang lain," jelas Ulva.
Tak takut dikritik dan tetap percaya diri
Perjalanan Ulva juga sebenarnya tak selalu mulus. Dia mengaku sering mendapat kritikan bahkan ledekan dari teman-teman terdekatnya. Meski begitu, dia mengaku hal itu tidak membuatnya berhenti membuat konten. Dia justru makin ingin menunjukkan bahwa menjadi content creator adalah hal yang positif.
“Pernah aku dapat kritikan yang lumayan pedas. Dibilang makeup aku ngebosenin dan gitu-gitu aja. Aku sempat berhenti makeup sekitar dua bulan. Tapi setelah itu aku kuatin mental dan akhirnya aku mulai membuat konten lagi,” tutur Ulva.
“Intinya jangan pernah takut dikritik dan tetap percaya diri. Awalnya aku juga dianggap norak, tapi biarin aja, aku nggak peduli kata orang.”
Mimpi membahagiakan orangtua dan traveling keliling Indonesia
Ulva mengaku peran keluarga juga cukup besar bagi perjalanan kariernya sekarang. Dia mengaku mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.
“Kadang aku suka juga ngajakin keluarga aku untuk ikutan bikin video. Mimpi aku adalah bisa membahagiakan orang tua, bisa kasih lihat ke mereka kalau aku tidak menjadi beban mereka. Apa pun kerja aku, yang penting halal,” kata Ulva.
Selain itu, Ulva juga mengatakan dirinya memiliki mimpi bisa traveling keliling Indonesia, sebelum akhirnya pergi keliling negara-negara lainnya di dunia.
“Sayangnya lagi pandemi, jadi belum bisa terwujud sekarang ini. Tapi mudah-mudahan nanti bisa,” tambahnya.
Berikan tips untuk para content creator pemula
Ulva mengakui bahwa kehadiran media sosial saat ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi generasi muda. Semua hal bisa mereka lakukan di media sosial, mulai dari terhubung dengan teman-teman, mencari inspirasi, hingga mendapatkan informasi terkini.
"Menurut aku, media sosial punya peran yang penting banget, ya. Apalagi di masa pandemi seperti ini, ketika kegiatan orang-orang makin terbatas dan lebih banyak di rumah aja. Pada akhirnya, kita makin sering menggunakan media sosial dan ini saatnya, menurut aku, untuk lebih banyak menggali potensi diri di media sosial. Media sosial seperti Likee dengan fitur-fitur yang menarik, bisa membantu kita untuk lebih mengeksplorasi kemampuan yang kita miliki. Ini adalah saatnya kita bersinar, tunjukkan bakat kita, sesuai dengan tagline Likee ‘Saatnya Kamu Bersinar’," katanya.
Ulva juga memberikan beberapa tips bagi para content creator pemula. Dimulai dari hal-hal yang setidaknya perlu dimiliki untuk bisa menghasilkan konten yang berkualitas.
"Konten itu sebenarnya bisa apa aja. Aku minum kopi atau aku pergi ke supermarket aja bisa jadi konten. Aku sendiri saat ini masih menggunakan ponsel aku untuk membuat konten. Tapi yang penting untuk foto dan video, pastikan cahayanya bagus. Jadi biasanya aku berdiri di dekat jendela atau di tempat yang banyak cahaya. Akan lebih bagus lagi kalau punya ring light. Sedangkan untuk konten beauty, tentunya akan butuh produk makeup sebagai penunjang," ujar Ulva.
Selain itu, Ulva menekankan pentingnya memiliki tiga hal ini, yang menurutnya turut berperan penting dalam perjalanan dirinya menjadi seorang content creator.
“Mental, itu yang utama, jangan lupa minta doa sama orangtua dan ingat untuk selalu bersyukur,” tuturnya.
Ingin terus berkreasi dan mengeksplorasi diri
Meski sudah bisa menyalurkan hobi dan bakatnya, Ulva mengatakan dirinya belum puas sampai di situ. Dia masih ingin terus berkreasi dan mengeksplorasi bakat dalam dirinya.
“Aku merasa saat ini belum totalitas, tapi sebisa mungkin aku ingin tetap terus berkarya, juga terus mengeksplorasi diri,” tambahnya.
Wah, kita doakan sukses terus, ya, Ulva!
Credit:
Photographer: Raja Siregar (@rajaregar)
Fashion Editor: Michael Richards (@myqrichs)
Stylist: Tbmyudi (@tbmyudi)
Ass. Stylist: Hafidhza Putri Andiza (@putriandiza)
Mua & Hair: Ira Sumardi (@irasumardi) & Eka Sari Wahyuni (@ekahair)
Interview by: Andhina Effendi (@andhinaw)