Istilah tone deaf ramai digunakan di media sosial di tengah situasi politik yang terjadi di Indonesia. Namun, masih banyak orang yang belum memahami arti tone deaf itu sendiri.
Secara harfiah, tone deaf adalah tuli nada. Namun, istilah tersebut kemudian meluas untuk menjuluki orang yang tidak memiliki kepekaan sosial.
Untuk mengetahui selengkapnya tentang istilah tone deaf, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Apa itu tone deaf?
Tone deaf secara harfiah digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak mampu membedakan antara mana yang berbeda dalam nada atau suara.
Namun, istilah itu kemudian meluas digunakan untuk kiasan dalam situasi sosial. Melansir Dictionary, tone deaf adalah sikap seseorang yang mengabaikan atau tampak tidak menyadari sentimen publik. Biasanya, mereka melakukan sesuatu yang menyinggung atau membuat marah banyak orang.
Tak hanya itu saja, istilah tone deaf juga umum digunakan untuk menggambarkan tindakan maupun perkataan orang-orang tersebut. Biasanya, orang yang dicap sebagai seorang yang tone deaf karena tidak peka dan tidak peduli dengan emosi dan kesulitan orang lain.
2. Penggunaan istilah tone deaf
Tone deaf digunakan untuk menyampaikan kritik yang keras. Sebab, orang yang dijuluki menggunakan istilah tersebut berarti ia tidak tahu apa-apa, tidak peduli dengan masyarakat, atau bahkan tidak memiliki empati. Hal ini juga termasuk tidak peka terhadap norma sosial yang berlaku.
Biasanya, mereka yang tone deaf memiliki bias atau bahkan sama sekali tidak menyadari masalah suatu kelompok atau kelas tertentu. Misalnya saja, mereka memamerkan barang mahal di hadapan orang miskin yang tidak berkecukupan.
3. Ciri-ciri orang tone deaf
Kepekaan terhadap lingkungan memang penting supaya kita tidak dijuluki sebagai orang yang tone deaf. Nah, ciri-ciri orang yang tone deaf adalah:
1. Kurangnya empati terhadap perasaan orang lain
Orang yang tone deaf biasanya tidak menyadari kalau tindakan atau kata-kata mereka menyakiti perasaan orang lain. Mereka juga sulit memberikan dukungan emosional, apalagi menghibur seseorang yang sedang mengalami masa sulit. Mereka bahkan tidak bisa memahami ataupun merasakan emosi orang lain.
2. Tidak memahami situasi yang tengah terjadi
Selain itu, orang yang tone deaf juga sering gagal menangkap isyarat sosial bahkan yang sederhana sekalipun. Contohnya, mereka berbicara soal kemewahan di tengah kondisi negara dan masyarakat kecil yang sedang tidak baik-baik saja.
3. Mengabaikan norma sosial
Norma sosial meskipun tidak tertulis tetapi seharusnya bisa dipahami dan diterima dalam sebuah lingkungan sosial. Orang pun tidak akan melanggarnya jika memiliki kepekaan sosial. Sebaliknya, orang yang tone deaf sering kali melanggar norma dan menyebabkan ketegangan maupun konflik sosial.
4. Tidak memahami budaya dan tradisi
Setiap masyarakat memiliki budaya dan tradisi yang perlu dihormati dan dipahami oleh masyarakat setempat. Bahkan, para pendatang sekalipun perlu memiliki kepekaan agar tidak melakukan tindakan yang tidak pantas.
4. Dampak perilaku tone deaf
Apabila seseorang berperilaku tone deaf, maka akan ada banyak dampak negatif yang didapatkannya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Dijauhi orang lain
Perilaku orang tone deaf yang tidak peka bisa membuat mereka dijauhi oleh orang lain. Kehidupan sosialnya pun akan terdampak karena ketidaknyamanan atau konflik yang mungkin muncul karenanya.
2. Sering terlibat konflik
Tindakan mereka yang tidak menghargai norma maupun situasi sosial pun bisa muncul ketegangan dan konflik dengan orang lain. Gesekan dalam lingkungan maupun kelompok sosial pun bisa terjadi karena perilakunya.
3. Sulit membangun hubungan
Jika seseorang sudah dianggap tone deaf, besar kemungkinan mereka akan sulit membangun hubungan dengan orang lain, baik itu hubungan pribadi maupun profesional.
4. Tidak didukung orang lain
Kurangnya empati orang yang tone deaf bisa membuat mereka tidak mendapatkan dukungan pula dari orang lain saat membutuhkan. Kemungkinan, hidupnya juga akan terisolasi dan kesepian.
5. Kesempatan berkurang
Terakhir, seseorang yang tone deaf bisa membuatnya kehilangan kesempatan penting. Misalnya, kesempatan jabatan, bisnis, maupun yang lainnya karena dianggap tidak profesional dan tidak bisa diandalkan.
Demikian penjelasan mengenai istilah tone deaf yang ramai di media sosial. Setelah mengerti artinya, kita sebagai individu perlu untuk lebih bijak dalam berperilaku, termasuk saat mengunggah konten di media sosial ya, Bela.