Selalu berbicara dengan lembut dan pelan, Dere datang 30 menit lebih awal ke sesi pemotretan Popbela. Kali kedua bertemu perempuan kelahiran 1 Juni 2002 itu, Dere tampak seperti gadis yang datang ke pemotretan setelah jadwal kuliahnya selesai.
Ia tampak begitu sederhana, tak seberisik lagunya, dan kerap melempar senyum ramah tanda hormat. Green flag alert!
Membuai pendengar Spotify
Kemeja putih ANQA, outer mawar & celana hitam RINDA SALMUN, aksesori Gelap Ruang Jiwa
Mengantongi 1,2 juta monthly listeners di Spotify, termasuk 92 juta streams untuk lagu "Kota" hingga 45 juta streams untuk lagu "Berisik", bukan angka main-main. Bagaimana mungkin lagu-lagu folk-pop yang terinspirasi dari pemandangan sederhana—seperti kucing yang terus mengeong—bisa membius penggemar yang terus bertambah. Tapi di balik ketenaran pesat tersebut, ia tetap menjadi perempuan yang tidak banyak bicara. Sopan dan rendah hati.
“Ini pertama kali pemotretan dengan media, di luar promo single atau album?” tanya saya. “Iya, perdana banget!” jawab Fira, tim dari Tiga Dua Satu. Fira juga tidak menampik bahwa Dere cukup resah menghadapi pemotretan perdananya kali ini, yang justru berkaitan dengan suksesnya gaung penyanyi muda itu.
Dari Tere menjadi Dere
Kemeja biru ANQA, celana hitam RINDA SALMUN
Perempuan bernama lengkap Theresia Margaretha Gultom tersebut memang bermimpi menjadi penyanyi. Sekitar usia 14 tahun, ia menceritakan mimpinya menjadi penyanyi kepada guru Bahasa Inggrisnya. “Namanya Miss Wina. Beliau bilang, ‘Pasti kamu bisa. Aku yakin kamu bisa.’ Jadi sekarang kalau lagi ragu, suka teringat momen itu,” cerita Tere.
Semua berawal dari pertemuan dengan Tulus, di sebuah ajang menyanyi tahun 2016. Saat itu Tere lolos audisi dan masuk dalam tim Tulus. "Dari tahun 2016 kita tetap kontakan sampai tahun 2020. Waktu pandemi, tiba-tiba kita kontakan daring gitu, terus kita jadi nulis lagu bareng, dan akhirnya sekarang lagunya rilis, yaitu lagu 'Kota' dan lagu 'Tanya'," kenangnya.
"Aku senang punya temen kayak kak Tulus, karena bisa jadi teman tukar pikiran, seru juga kalau diajakin nulis lagu karena dia juga punya nada-nada dan ide-ide yang menarik dan seru yang bikin aku semangat nulis lagu," tambahnya lagi.
Kemeja putih & blouse transparan ANQA, celana BIASA, aksesori Gelap Ruang Jiwa
Di usia 18 tahun, barulah perempuan Gemini ini berpikir untuk memiliki nama panggung. Karena sudah membulatkan tekad ingin berprofesi menjadi penyanyi, nama Theresia yang merupakan nama lahir dan Tere adalah nama panggilan keluarga, ia geser sedikit menjadi Dere. Lagipula, sudah ada nama penyanyi Tere yang juga sempat naik daun di era 2000-an.
Tahun 2022 album Rubik rilis dengan gemilang. 10 nomor yang ia gelontorkan, ibarat menyingsikan lengan baju untuk terjun di keramaian musik Indonesia yang masih terus kedatangan penyanyi baru. kesederhanaan melodi "Kota", "Berisik", "Tanya" sampai "Rumah", ternyata bertaut di hati banyak orang. Suara melengking bergelayut dan senandung khas Dere, bisa mendirikan bulu kuduk sekujur tubuh seketika.
Memupuk "Mawar" di tahun 2025
Blouse transparan & kemeja putih ANQA, celana BIASA
Di tahun ini, Dere kembali dengan album barunya yang berjudul Berbunga. Single "Mawar" yang menjadi perkenalan, sudah rilis di pertengahan Februari lalu. "Lagu ini bercerita tentang rasa patah hati. Tentang rasa menunggu. Karena lagunya bercerita tentang satu sosok yang datang terus kepadaku. Kita menghabiskan banyak waktu, tapi rasanya dia nggak benar-benar ingin bersamaku. Dia cuma datang karena rasa nyaman," jelas Dere.
Jika menilik lagu "Biru" dan "Mawar", keduanya memiliki benang merah kisah cinta. Apakah ini relate dengan kehidupan pribadi Dere? "Sebenarnya semua lagu yang pernah aku tulis sejauh ini memang terinspirasi dari hal-hal kecil di sekitarku. Misalnya di album Rubik, ada yang terinspirasi dari kucing, dari internet, sampai di album baru ini ada yang terinspirasi dari momen kesendirianku ketika di taksi. Jadi memang semua lagu-lagu aku relate dengan apa yang aku rasakan," ungkapnya.
Contohnya lagi, momen ketika menemukan lirik untuk lagu "Mawar". Saat itu ia sedang tidak ingin menulis lagu. Namun ketika duduk di depan piano, ibunya baru saja meletakkan rangkaian bunga mawar.
Ia juga menambahkan, "Mungkin saat itu aku sedang merasa patah hati, melihat mawar malah menjadi stimulus keluarnya lirik 'Menawan bagaikan, Mawar yang merekah, Dan duri-durinya."
Kemeja BIASA
Album Berbunga akan rilis pada 25 April 2025. Akan ada 10 lagu yang hadir di album tersebut. Siapa tahu, ramuan lirik Dere kali ini bisa lebih bersemi dari Rubik.
Photographer: Lenny Han
Fashion Editor: Michael Richards
Stylist: Hafidhza Putri Andiza
Beauty Asst.: Shavira Annisa
Makeup Artist: Linda Kusumadewi
Hair Stylist: Gita
Interview by: Ayu Utami