Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Untung Rugi Bisnis Jastip yang Lagi Laris Manis

Banyak untung apa ruginya ya?

Andina Rahayu

Kira-kira netizen dari negara mana sih yang paling kreatif dalam memanfaatkan media sosial? Bisa jadi jawabannya adalah netizen Indonesia. Sebab, media sosial di negara kita ini turut memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian di era digital. Netizen Indonesia saat ini tengah 'dilanda' tren jasa titip atau jastip atau personal shopper yang biasanya ditawarkan oleh mereka yang sedang bepergian, baik dalam atau luar negeri.

Apa kamu salah satu pelaku jastip atau yang tertarik untuk memulai usaha ini, Bela? Apalagi sekarang sudah masuk musim mudik, siapa tahu kan ternyata kampung halamanmu punya banyak potensi oleh-oleh yang menggiurkan untuk ditawarkan pada rekan yang berada di kota perantauan? Eits, tapi sebelum memulainya, simak untung-rugi atau suka-dukanya di bawah ini dulu yuk!

Tidak perlu modal besar dan omzetnya lumayan

Pexels.com/bruce

Usaha ini termasuk yang tidak membutuhkan modal besar karena biaya pembelian barang sudah dibayar dimuka oleh para pembeli menggunakan sistem pre-order. Dan umumnya, para pelaku bisnis jastip menambahkan biaya sebesar Rp15-35 ribu dari harga normal. Nah, dari tambahan biaya itu, kebayang kan berapa omzet yang didapat? Modalnya cuma akomodasi, transportasi, kuota internet, dan tenaga.

Harga yang tiba-tiba naik

Kasus macam ini cukup sering terjadi. Tak jarang harga barang di toko lebih mahal dari harga yang tercantum di website resmi. Padahal, harga tersebut sudah diinfokan pada konsumen yang menggunakan jastip. Kalau begini, kamu sebagai pemilik jastip harus sigap menginformasikan hal tersebut pada konsumen. Dampaknya, tak sedikit konsumen yang keberatan hingga membatalkan pesanan.

Hobi yang dibayar

Pexels.com/Artem

Usaha jastip ini memang identik dengan orang-orang yang hobi traveling atau jalan-jalan sekaligus belanja. Lalu awalnya, banyak teman mereka sendiri yang menitip ini itu. Karena itulah, akhirnya mereka yang menerima titipan meminta uang lebih sebagai "upah" pembelian barang titipan tadi. Keuntungannya bisa untuk jajan saat traveling dan tentu saja balik modal. 

Lokasi antar toko berjauhan

Pexels.com/Alexandra Maria

Dalam satu hari belanja, biasanya pemilik jastip sudah punya daftar toko yang akan dikunjungi di suatu kota atau negara. Ada kalanya, jarak antar toko satu dengan toko lainnya lumayan jauh. Jadi harus siap energi untuk perjalanan yang cukup menyita waktu dan tenaga. Belum lagi kalau kamu tidak bisa menyelesaikan belanja dalam satu hari, biaya transportasi dan akomodasi akan membengkak.

Harus atur pengeluaran dengan ketat

Pexels.com/Artem

Sebelum 'terbang' ke negara tujuan untuk membeli titipan konsumen, pemilik jastip harus cermat menghitung anggaran yang diperlukan. Mulai dari tiket pesawat, penginapan, transportasi, hingga biaya konsumsi selama di lokasi. Salah satu godaan terberatnya adalah keinginan belanja untuk diri sendiri. Kalau tak pandai mengerem, bisa-bisa untung yang didapat malah terpangkas untuk belanjaan pribadi.

Jadi, gimana Bela? Apakah usaha ini makin nampak menggiurkan atau malah kamu makin ragu? Kalau memang sudah mantap, kamu harus menjalaninya dengan bahagia ya. Jangan mudah menyerah dan gampang mengeluh.

TOPIC

    IDN Channels

    Latest from Inspiration