Bagi sebagian orang, mungkin sudah tahu mengenai sejarah Roma kuno dan cara hidup orang Romawi lewat buku yang dibaca, tetapi nyatanya ada banyak hal yang belum kita ketahui mengenai peradaban kuno itu. Arkeologis atau simbol-simbol yang hilang dari sejarah masih menjadi kemisteriusan yang gak bisa dijelaskan.
Berikut ini ada beberapa misteri yang belum terpecahkan dari Romawi kuno. Yuk, kita ulas bersama!
1. Siapa yang membunuh Georgie kecil?
Georgie merupakan anak kecil yang pernah dibunuh pada 1.800 tahun yang lalu, namun nggak diketahui siapa pembunuhnya hingga saat ini. Mereka mengubur jenazahnya di bawah lantai benteng Romawi pada abad ketiga di dekat Tembok Hadrian, dan itu baru ditemukan ketika para arkeolog zaman modern menggali Vindolanda. Anak itu nggak diketahui jenis kelaminnya, namun sejarawan menamai sisa-sisa kerangka itu dengan sebutan "Georgie".
Seperti yang dilansir BBC, menurut Dr. Trudi Buck dari Universitas Durham mengatakan bahwa sudah cukup jelas ini adalah kasus pembunuhan yang terjadi berabad-abad silam. Hukum Romawi melarang penguburan manusia di dekat daerah pemukiman, sehingga kemungkinan jenazahnya disimpan di sana oleh si tersangka.
Para ahli juga mengatakan Georgie kecil mungkin meninggal karena ia mengalami trauma kepala akibat pukulan, sebab tengkorak yang ditemukan merupakan satu-satunya bagian kerangka yang sudah nggak lengkap lagi.
Studi yang meneliti tentang gigi telah mengungkapkan kalau Georgie dibesarkan di Mediterania, namun menjadi korban pembunuhan di Inggris beberapa tahun kemudian. Mungkin Georgie adalah anak seorang prajurit atau budak. Namun semua itu hanya dugaan, dan masih menjadi misteri.
2. Apakah tentara Romawi di Dura menjadi korban perang kimia?
Terkadang, arkeologi selalu menemui kesulitan ketika meneliti situs kuno. Seperti halnya pada 2000 tahun yang lalu dari kota Romawi di Suriah yang merupakan contoh dari penemuan yang bisa dibilang kekinian, yakni perang kimia.
Dikutip dari LiveScience, menurut arkeolog Universitas Leicester, Simon James, rekonstruksinya dibangun di atas pertempuran yang berlangsung di bawah tembok Dura-Europos yang menunjukkan bahwa ada 19 tentara Romawi yang tewas di terowongan bawah tanah namun nggak mati dalam pertempuran, tapi diperkirakan mereka mati karena sulit bernapas.
Kota itu dipegang oleh Roma dan orang-orang Persia yang ketika itu sedang bertempur, mereka mulai menggali terowongan di bawah tembok. Para pembela Roma menggali terowongan mereka sendiri untuk mencegat lawan, dan terowongan mereka berada lebih tinggi.
Ketika terowongan pengepungan digali pada 1920-an dan 30-an, para peneliti berpikir bahwa terowongan yang mereka gali masing-masing bertemu, yang akhirnya membuat mereka saling bertempur, hingga banyak yang tewas. Tetapi James percaya bahwa orang Persia membiarkan orang Romawi menerobos terowongan, kemudian membakar campuran aspal dan belerang yang mematikan.
Meskipun teori itu terkesan nyata, tetapi mereka menekankan bahwa nggak ada bukti nyata tentang hal tersebut. Nggak ada catatan tertulis, dan mayat-mayat di terowongan tersebut mungkin sudah dipindahkan oleh penggalian pertama kali, jadi misteri ini hanyalah sebuah teori.
3. Benarkah pasukan Romawi yang hilang menetap di China?
Ada sebuah desa di Cina barat di mana penduduknya memiliki mata biru dan hijau, rambut yang terang, dan menurut legenda, mereka adalah keturunan dari pasukan Romawi. Apakah benar ya? Telegraph melaporkan serangkaian tes DNA dari penduduk desa Liqian pada tahun 2010 dan hasilnya, sekitar 56 persen dari mereka adalah Kaukasia.
Pada 53 SM, Marcus Crassus memimpin pasukan Romawi ke tempat yang sekarang disebut Iran. Dia adalah salah satu dari tiga serangkai Romawi pertama yang dibentuk bersama Julius Caesar dan Pompeii.
Dia bertemu dengan pasukan Parthia, anak buahnya dibantai, dia pun dipenggal, dan putranya bunuh diri. Tetapi beberapa legiun diyakini melarikan diri dari Romawi dan memilih menjadi semacam tentara bayaran. Para penulis sejarah Tiongkok memiliki beberapa petunjuk yang mengatakan bahwa kisah itu memang benar adanya, namun memang belum diketahui secara pasti.
Menurut legenda, kelompok yang hilang ini akhirnya menetap di China, tetapi tanpa bukti arkeologis, beberapa ahli masih banyak yang nggak meyakininya karena nggak adanya bukti.
4. Apa yang terjadi di Ham Hill?
Ham Hill adalah benteng dari Zaman Besi yang terletak di pedesaan Somerset, dan selama beberapa tahun, benteng itu menjadi situs penggalian para arkeologis yang diawasi oleh Universitas Cambridge dan Cardiff.
Para arkeolog menemukan sesuatu yang sangat mengerikan sejak zaman Romawi berkembang ke Inggris, termasuk sejumlah tubuh manusia yang telah dicincang dan dilucuti, biasanya daging mereka dikuburkan atau bahkan menjadi santapan binatang.
Dilansir dari BBC, sebagian besar mayat ditemukan terkubur di sepanjang benteng itu, dan mereka diperkirakan ada sejak 100 SM. Yang paling aneh, para arkeolog menemukan kerangka perempuan yang jauh lebih banyak, sebagian besar diidentifikasi sebagai perempuan yang berusia 20-an.
Dr. Marcus Brittain dari Cambridge mengatakan kepada The Independent bahwa kerangka mayat-mayat tersebut merupakan korban pembantaian massal. Nggak jelas apa yang telah terjadi sebenarnya di Ham Hill, tetapi para arkeolog mengatakan adanya konflik brutal yang pernah terjadi di sana.
5. Apa yang sebenarnya terjadi pada pria berlidah batu?
Pada Januari 2017, The Guardian memberitakan tentang penggalian seorang pria yang dikuburkan secara nggak lazim, pria itu nggak memiliki lidah, lidahnya diganti dengan batu. Dia dimakamkan di situs Northamptonshire yang berasal dari Romawi Inggris. Arkeolog Simon Mays mengatakan bahwa situs itu adalah pemakaman khusus bagi seseorang yang dianggap menjadi ancaman bagi suatu kelompok tertentu.
Mays mengatakan lidah pria itu kemungkinan diamputasi atau digigit oleh pria itu sendiri. Infeksi yang ditemukan pada tulang rahangnya menunjukkan bahwa lidahnya putus ketika dia masih hidup. Nggak ada yang tahu pasti mengapa hal itu dilakukan. Mengganti bagian tubuh dengan benda mati mungkin merupakan suatu bentuk hukuman di zaman Romawi. Namun tetap saja, penemuan ini masih menjadi misteri.
6. Berapa banyak orang yang dibunuh Locusta?
Locusta hidup selama abad pertama Masehi, dan dia merupakan pembunuh berantai pertama yang tercatat di dunia. Namun sejarah masih nggak sepenuhnya yakin, dan inilah sebabnya. Locusta sebenarnya adalah seorang ahli kimia. Menurut Gizmodo, dia kebetulan menjadi spesialis dalam membuat racun.
Ia menyukai pekerjaannya dan mendirikan sebuah sekolah di mana ia membuat racun jenis baru dan mengajarkan kepada anak-anak tentang jenis-jenis racun, bagaimana cara membuat racun, sampai cara mengidentifikasi makanan beracun. Tapi nggak ada satu pun dari penelitian Locusta yang bertahan, dan catatan kontemporer tentang dirinya hanya sedikit dan dimuat dalam karya sejarawan seperti Tacitus.
7. Peti mati misterius
Pada 2010, para arkeolog dari University of Michigan menemukan peti mati misterius seberat 1.000 pon yang terkubur di kota Gabii. Peti mati itu diberi julukan "timah burrito." Nicola Terrenato dari University of Michigan, seperti yang dilansir dari Science Daily mengatakan bahwa peti mati seberat itu memiliki harga yang mahal. Namun siapa yang dikuburkan di dalam peti mati itu?
Para peneliti berencana menggunakan teknik non-invasif dengan termografi untuk melihat artefak apa yang dikuburkan dengan tubuh seseorang, dan mencoba mempelajari lebih lanjut mengenai orang tersebut. Isi utama dari burrito itu ternyata adalah jenazah dari seorang pria yang dimakamkan pada saat Nero berkuasa.
8. Sejarah besar Romawi dan Livy
Ada sejarah besar Romawi yang terkenal, salah satunya adalah Titus Livius, atau dikenal sebagai Livy. The Ancient History Encyclopedia bahkan menganggapnya sebagai Kekaisaran Romawi yang paling diingat. Dia dilahirkan di Patuvium dan meninggal di Roma.
Saking tenarnya pada masa itu, ia memiliki 142 volume yang mengisahkan sejarahnya, mencakup tahun-tahun sejak berdirinya Roma menjadi Imperial Roma, tujuh abad penuh itu diringkas menjadi satu set buku. Sayangnya, satu-satunya buku yang bertahan merupakan sepuluh jilid pertama.
Pada tahun 2005, Universitas Oxford mulai menyalin dan menerjemahkan karya Hesiod, Euripides, dan Sophocles yang hilang, yang ditulis pada papirus yang saat itu sempat dikirim ke tempat pembuangan sampah.
9. Apa yang terjadi dengan Legiun Kesembilan?
Legiun Kesembilan ada di tahun 108, dan Tacitus bahkan menulis bahwa Kesembilan dari mereka menderita di Kaledonia. Sementara itu, Legiun Keenam dipindahkan ke Tembok Hadrian sekitar 118, tetapi mereka akhirnya kabur. Ada beberapa jejak yang ditinggalkan dari Kesembilan Legiun, salah satunya batu bata di Belanda yang dicap dengan tanda tangan Kesembilan Legiun dan tertera tahun ke 121.
Satu petugas dari Kesembilan Legiun, Lucius Aemilius Karus, muncul di tahun 142 sebagai gubernur Arab. Itu yang kemungkinan diperkirakan kalau legiun sebenarnya dipindahkan dari Tembok Hadrian, bukan dihancurkan. Sejarawan masih nggak setuju mengenai hal tersebut. Judaea, Cappadocia, dan Danube semuanya telah diajukan sebagai tempat peristirahatan terakhir dari Legiun Kesembilan.
10. Misteri bayi-bayi Romawi yang meninggal
Beberapa kuburan massal Romawi bermunculan, salah satunya di Hambleden, Inggris dan di Ashkelon, Israel. Mereka memiliki kesamaan, yakni tempat peristirahatan terakhir dari puluhan bayi.
Di Hambleden, tepatnya pada tahun 2008, seorang arkeolog menemukan sisa-sisa kerangka yang digali dari kompleks vila Romawi seabad sebelumnya, seperti yang dilansir dari BBC. Jill Eyers dari Chiltern Archaeology membuat daftar dari 97 bayi yang terbunuh antara tahun 150 dan 200, dan ada beberapa teori tentang kematian bayi-bayi itu. Ada teori yang menyatakan kalau situs tersebut memiliki koneksi ke para dewi dan bayi-bayi tersebut menjadi tumbal, sebagian lagi mengatakan kalau bayi-bayi itu meninggal sejak pertama kali mereka dilahirkan.
Sementara situs pemakaman yang ditemukan di Israel, di kuburan Ashkelon, sebagian besar adalah bayi laki-laki. Namun, para arkeolog masih belum bisa memastikan apa penyebab meninggalnya bayi-bayi tersebut.
11. Makna di balik lukisan Pompeii Villa of the Mysteries
Ditemukan pada tahun 1909 setelah dimakamkan pada tahun 79, Pompeii Villa of the Mysteries memiliki beberapa lukisan dinding yang luar biasa dan berasal dari abad pertama SM. Menurut majalah Arkeologi, ada beberapa perdebatan mengenai gambar yang dilukiskan tersebut.
Beberapa orang berpendapat kalau lukisan itu nggak lebih dari sebuah pertunjukan sandiwara, atau pesta pernikahan, tetapi sebagian lagi mengira kalau lukisan itu mungkin menunjukkan inisiasi dalam salah satu rahasia terbesar kehidupan Romawi (kultus misteri). Yang dianggap sebagai sekte Dionysus.
12. Kisah di balik tengkorak Crossrail
Pada tahun 1988, 39 tengkorak digali di sebuah lokasi dekat dengan Museum London. Dan pada 2014, The Guardian melaporkan bahwa tengkorak itu dianggap sebagai bukti pemburu kepala Romawi yang melakukan perdagangan di Inggris. Tengkorak-tengkorak itu merupakan milik kaum pria, sebagian besar memiliki tanda kematian berupa kekerasan, dan yang lainnya mati karena digerogoti oleh hewan purba. Para arkeolog menduga jenazah itu dibuang di lubang-lubang di tepi sungai dan akhirnya disimpan di tempat yang sekarang menjadi stasiun Liverpool Street.
The Guardian memberitakan pada tahun 2015, penggalian baru juga menemukan panci kuno yang diisi dengan sisa-sisa kremasi. Saat penggalian dilanjutkan, ratusan tengkorak digali. Ada teori yang mengatakan bahwa mereka adalah korban dari eksekusi, gladiator, atau bahkan tentara yang pernah memberontak melawan Romawi.
Peradaban Romawi Kuno memang pastinya menyimpan banyak misteri, ya. Teknologi canggih pun ternyata belum mampu untuk mengungkap misteri-misteri tersebut.
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Misteri-misteri Romawi Kuno Ini Belum Terpecahkan Hingga Sekarang"