Di masa sekarang ada berbagai jenis perawatan wajah, mulai dari botox, mikrodermabrasi, microneedling, ultheraphy, dan sebagainya. Dari semua yang ada, salah satu yang harus kamu coba ialah HIFU.
HIFU atau High Intensity Focused Ultrasound adalah salah satu metode populer dalam perawatan wajah yang bertujuan untuk mengencangkan kulit dan mengurangi kerutan tanpa memerlukan pembedahan.
Meski metode ini tergolong non invasif, ada beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah perawatan. Berikut 6 efek samping HIFU wajah yang bisa terjadi setelah prosedur perawatannya.
1. Rasa nyeri
Efek samping HIFU pertama yang akan kamu rasakan adalah nyeri di wajah. Setelah menjalani perawatan HIFU, beberapa orang melaporkan mengalami rasa nyeri di area yang dirawat. Nyeri ini biasanya bersifat ringan hingga sedang dan dapat berlangsung beberapa jam hingga hari.
Ada juga yang mengatakan bahwa terdapat sensasi seperti tertusuk jarum dan terasa panas. Meskipun nyeri ini umumnya tidak berlangsung lama seiring berjalannya perawatan, kamu mungkin akan merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, dokter biasanya akan memberikan resep obat jika rasa sakit terlalu kuat.
2. Kulit kemerahan
Efek samping HIFU wajah selanjutnya yang paling umum terjadi ialah kulit menjadi kemerahan. Hal ini biasanya akan terjadi, terutama jika kamu memiliki kulit yang sensitif.
Meskipun begitu, kamu tidak perlu khawatir karena efek ini tidak permanen dan biasanya akan hilang atau reda dalam beberapa jam setelah pengobatan.
3. Muncul bengkak
Meskipun jarang terjadi, pembengkakan kulit setelah HIFU wajah bisa saja terjadi. Apalagi kulit setiap orang berbeda-beda sensitivitasnya. Kulit yang bengkak biasanya akan mereda dalam beberapa hari. Setelahnya, kamu bisa merasakan manfaat dari HIFU wajah sepenuhnya.
4. Mati rasa
Mati rasa di area wajah yang dirawat merupakan efek samping HIFU yang bisa terjadi. Dilansir dari The Clinic by Mona, ini dikarenakan HIFU bekerja menembus lapisan paling dalam dari kulit untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Di sisi lain, efek kesemutan yang muncul juga dapat menunjukkan bahwa perawatan yang dilakukan bekerja efektif. Kesemutan sering terjadi di area sensitif, seperti bibir dan mata. Beberapa orang yang mengalami efek ini umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam dua minggu tanpa memerlukan pengobatan tertentu.
5. Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi merupakan kondisi di mana kulit mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap dari area sekitarnya. Hiperpigmentasi dapat disebabkan oleh produksi melanin berlebih yang dipicu oleh peradangan ringan setelah prosedur.
Dilansir dari Brilliant Skin Australia, hiperpigmentasi setelah HIFU bisa saja muncul, meski kasusnya jarang terjadi. Dibandingkan dengan efek samping lainnya, hiperpigmentasi dapat menjadi efek samping yang berpotensi permanen.
Oleh karena itu, mengurangi resiko hiperpigmentasi, penting untuk selalu melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dan menghindari produk yang bisa menyebabkan iritasi. Jika kamu mengalami masalah ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
6. Memar
Memar ringan menjadi efek samping HIFU wajah yang juga relatif jarang, tetapi bisa terjadi. Kasus ini biasanya dapat muncul pada seseorang dengan tipe kulit sensitif atau halus. Memar yang terlihat seperti bercak kebiruan atau ungu di area yang dirawat, biasanya akan hilang dalam satu hingga dua minggu.
Meskipun HIFU adalah prosedur non invasif yang dianggap relatif aman, kamu harus menyadari bahwa setiap perawatan kecantikan tentu memiliki resikonya masing-masing.
Efek samping HIFU wajah seperti rasa nyeri, kemerahan, pembengkakan, memar, hingga perubahan pigmentasi bisa terjadi pada beberapa orang. Jika kamu mengalami gejala yang tidak kunjung hilang atau semakin memburuk, konsultasikan segera dengan dokter, ya!