Vampire facial sedang ramai diperbincangkan setelah Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan tiga perempuan terinveksi HIV setelah melakukan perawatan tersebut.
Prosedur vampire facial memang menggunakan pengambilan darah orang yang bersangkutan sendiri. Kemudian, mereka menggunakan jarum kecil untuk menyuntikkan plasma ke wajah untuk meremajakan kulit.
Jika kamu masih ragu dengan prosedur vampire facial, simak manfaat, risiko, dan bahayanya berikut ini.
1. Apa itu vampire facial?
Dulu merupakan prosedur yang banyak digunakan oleh para artis, kini vampire facial makin banyak diminati. Vampire facial adalah perawatan yang menggabungkan antara microneedling dan PRP (platelet-rich plasma).
Prosedur yang dilakukan dalam vampire facial melibatkan pengambilan darah pasien dan kemudian memisahkan plasma yang mengandung trombosit menggunakan mesin centrifuge. Nah, plasma darah tersebut kemudian disuntikkan kembali ke wajah dengan menggunakan tusukan jarum kecil.
2. Manfaat vampire facial
Manfaat dari prosedur vampire facial adalah untuk membantu memperbaiki pelindung kulit dengan cara merangsang produksi kolagen dan elastin baru. Hasilnya, cara itu akan mengurangi munculnya kerutan dan bekas jerawat.
Manfaat vampire facial selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan produksi kolagen
Pada saat usia memasuki 30-an, maka kualitas kolagen pada tubuh pun menurun. Rendahnya kualitas dan produksi kolagen itu akan memengaruhi kesehatan kulit. Dengan melakukan vampire facial, maka prosedur tersebut akan meningkatkan produksi kolagen dan meningkatkan kualitas kulit.
2. Membuat kulit lebih kencang
Produksi kolagen dari vampire facial yang meningkat juga akan membuat kulit menjadi kencang kembali. Sebab, seiring bertambahnya usia, kulit juga cenderung kendur. Vampire facial akan membentuk pipi dan bibir menjadi lebih kencang kembali.
3. Memperbaiki tekstur dan warna kulit
Selain itu, perawatan vampire facial akan menghilangkan sel kulit yang tua dan mendorong munculnya sel kulit yang baru. Maka dari itu, prosedur ini akan cocok untuk orang yang mengalami hiper stretch mark, bekas luka operasi, atau sejenisnya.
4. Meningkatkan kelembapan
Vampire facial juga akan membuka pori-pori yang tersumbat dan memperkecil tampilannya. Wajah pun akan menyerap produk skincare lebih maksimal dan menjadi lembap.
5. Mengurangi kerutan dan garis halus
Terakhir, kerutan dan garis halus biasanya juga dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Vampire facial akan memproduksi sel kulit baru, elastin, dan kolagen yang akan membantu menghilangkan sel kulit yang tua.
3. Apakah vampire facial aman?
Uji coba menunjukkan kalau perawatan vampire facial efektif untuk beberapa cedera olahraga, jerawat, eksim, maupun kondisi kulit lainnya. American Academy of Dermatology Association juga mengatakan jika prosedur ini aman jika dilakukan dengan benar.
Meski pasien akan merasakan sakit, memar, atau bengkak, tetapi hal itu akan hilang dalam beberapa hari. Namun, risiko terbesar dari perawatan vampire facial adalah dari cara penanganan darah oleh fasilitas yang menyediakan perawatan vampire facial ini.
Konsultan dermatologi lainnya juga mengatakan jika prosedur vampire facial aman dan efektif jika dilakukan teknik sterilisasi yang ketat oleh dokter yang berpengalaman.
Sebab, darah yang dikeluarkan dari tubuh harus tetap steril. Jika tidak, hal itu justru akan menimbulkan infeksi. Maka dari itu, penting untuk memastikan darah yang disuntikkan kembali pada pasien adalah miliknya sendiri dan bukan milik orang lain.
4. Risiko dan bahaya vampire facial
Meski vampire facial tergolong aman jika prosedurnya dilakukan dengan benar, tetapi ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah prosedur dilakukan.
1. Menyebabkan infeksi
Seseorang yang melakukan prosedur vampire facial akan berisiko infeksi jika prosedurnya tidak diikuti secara menyeluruh dengan praktik pengendalian infeksi yang baik, peralatan yang tepat, atau pengawasan dari profesional medis.
2. Peradangan
Kebanyakan orang yang melakukan vampire facial juga akan mengalami peradangan dan memar selama seluruh prosesnya. Maka dari itu, penting untuk mengikuti perawatan setelahnya untuk mengatasi peradangan yang terjadi.
3. Gatal dan kemerahan
Sensasi seperti gatal dan kesemutan mungkin akan terasa selama masa penyembuhan. Wajah pun biisa mengalami kemerahan yang mungkin akan membaik dalam beberapa hari.
5. Bagaimana vampire facial menyebabkan HIV?
Dalam kasus yang terjadi, CDC mengetahui kasus tiga orang perempuan berusia antara 40 dan 50 tahun positif HIV saat berada di luar negeri. Perempuan tersebut melaporkan jika tidak memiliki riwayat penggunaan narkoba, kontak seksual, maupun transfusi darah.
Namun ternyata, ia melaporkan jika mendapatkan perawatan vampire facial awal tahun di sebuah spa di New Mexico. CDC pun kemudian menginvestigasi terhadap spa tersebut dan menemukan bahwa spa yang bersangkutan tidak berlisensi. Mereka juga memiliki beberapa praktik pengendalian infeksi yang tidak aman.
Sebab, tabung darah dan suntikan medis yang disimpan di lemari es tanpa label. Penyimpanannya pun dicampurkan di samping makanan, sementara jarum suntiknya tidak dibungkus. Bahkan, beberapa botol darah juga menunjukkan tanda digunakan kembali.
Melihat pengertian vampire facial dan kasus di atas, penting untuk mencari tempat perawatan kecantikan yang berlisensi. Sebab, risiko penyakit karena praktik tanpa izin bisa berakibat fatal untuk kesehatan secara keseluruhan.