Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Berbahaya! Ini 10 Kandungan dalam Produk Kecantikan yang Perlu DIhindari

Nomor 1 awalnya digunakan sebagai pestisida

Dina Lathifa

Ada banyak zat dan senyawa yang terkandung dalam produk kecantikan favoritmu, yang kemudian akan meresap ke dalam lapisan kulitmu. Semuanya dipromosikan dapat memberikan hasil yang kamu inginkan, seperti mencerahkan, melembapkan, dan mengatasi berbagai permasalahan kulit yang ada. Namun, nggak semuanya memberikan manfaat baik untuk kulit. Sekalipun dapat menunjukkan hasil yang kamu butuhkan, belum tentu bekerja secara sehat dan baik di dalam lapisan kulitmu. Sebaliknya, justru dapat memperparah kondisi kulit atau lingkungan di sekitarmu, Bela.

Apa saja kandungan berbahaya yang perlu kamu hindari saat memilih makeup dan skincare? Melansir dari Reader's Digest, ini daftar namanya:

1-c6bdb16b87078c273277e9f34b72ed6a.jpg

Pertama kali dibuat sebagai pestisida, senyawa antimikrobial ini kemudian digunakan ke dalam produk perawatan tubuh mulai tahun 1960-an. "Senyawa ini ditambahkan pada sabun, produk pembersih, bahkan pada baju maupun peralatan masak untuk mengurangi bakteri pada produk," ujar Dendy Engelman, MD, dermatologis bersertifikasi asal New York. Kini karena adanya potensi yang berhubungan dengan kanker kulit dan masalah tiroid, Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan triclosan pada sabun dan produk antiseptik lainnya. Peraturan ini mulai dijalankan pada bulan September 2017.

2-cd373bd8107cb2fc7aabb731d35c0dba.jpg

Aroma sintetis dapat membuat produkmu memiliki aroma yang wangi, namun zat ini jadi salah satu penyebab utama reaksi alergi pada kulit. Sebab fragrance atau pewangi/parfum umumnya terbuat dari zat-zat yang berbahaya, seperti paraben, benzene derivative, aldehydes, dan lainnya yang berkaitan dengan kanker serta masalah sistem saraf. Dalam jangka pendek, fragrance dapat menyebabkan iritasi dan kemerasan pada area yang diaplikasikan.

3-eac11c89b696c0301f3b2bab9de542aa.jpg

Senyawa bernama phthalates ini umumnya ditemukan pada cat kuku, hair spray, deodoran, parfum, dan losion pelembap. Kandungan zat ini menjaga produk tetap lembut dan fleksibel. Namun sayangnya, juga memiliki efek buruk tersendiri. "Sudah ada beberapa laporan kalau phthalates berhubungan dengan berbagai kanker, termasuk kanker payudara, kanker hati, kanker ginjal dan paru-paru. Meski begitu, belum ada klausa yang terbukti," tutur Joshua Zeichner, MD, director of cosmetic and clinical research in dermatology di Mount Sinai Hospital, New York City. Namun, nggak ada salahnya untuk menghindari produk dengan kandungan phthalates demi menghindari dampak berbahaya yang dapat ditimbulkan pada kesehatanmu.

4-f0a993e11408274deee1297aa534d9f5.jpg

Paraben adalah preservatif yang digunakan dalam produk kecantikan untuk mencegah adanya kontaminasi saat produk itu disimpan di rak-rak toko maupun meja rias kamarmu. Tanpa preservatif, kandungan seperti buah segar, dapat terkontaminasi dengan bakteri dan virus, lalu rusak seiring berjalanya waktu. Lalu, mengapa harus dihindari? Berbagai laporan kesehatan mengungkapkan adanya hubungan antara paraben dengan kanker payudara, juga dampak negatif pada sistem endokrin tubuh. Selain itu, paraben juga penyebab umum alergi kulit.

5-e4f31e4d1494cf76bb2899fc7d3e8489.jpg

Environmental Working Group (EWG) mengutip jika avobenzone diyakini sebagai bahan tabir surya yang aman. "Namun, beberapa penelitian menemukan kalau avobenzone berubah menjadi zat berbahaya di hadapan UVB dan klorin," tutur Craig Kraffert, MD, dermatologis bersertifikasi.

6-5fe0cf412e1b1991ab0d1aa09de2c501.jpg

Sulfate umumnya digunakan dalam produk pembersih seperti sabun dan sampo. Kandungan zat ini mencapai lebih dari 90% dalam produk perawatan diri dan pembersih. Namun zat sulfate, seperti sodium laurel sulfate, dikenal sebagai bahan iritan dengan konsentrasi tinggi dan sering digunakan sebagai kumpulan kendali positif dalam uji coba untuk menilai seberapa iritan suatu produk. Karena hal itu, para ahli mulai menyarankan untuk menghindari produk dengan kandungan ini.

7-a83e21da0ee0f4accc90fe0aeadf44cb.jpg

Zat gas yang mudah terbakar dan tanpa warna ini umumnya digunakan pada produk kategori bangunan. Namun, juga sering digunakan sebagai bahan dalam produk kecantikan seperti perawatan rambut dan cat kuku. Senyawa ini berkaitan dengan kanker dan gangguan sistem saraf, seperti nyeri dada, batuk-batuk, sulit bernafas, dan iritasi respiratori.

8-4d9026e31b5e084aa2adc942e66494e7.jpg

Bahan yang terkandung dalam produk memutihkan ini dapat mengiritasi kulit, dan berkaitan dengan perubahan fungsi imun, serta meningkatkan insiden kekerasan pada binatang. Alternatifnya, ada zat arbutin yang juga memiliki efek memutihkan tanpa terkait dengan hal-hal negatif seperti yang dapat ditimbulkan oleh hydroquinon.

9-94c47fdd632195756931e5a860a6e7ad.jpg

Juga dikenal dengan istilah PPD, P-phenylenediamine telah digunakan sebagai salah kandungan permanen dalam pewarna rambut sejak akhir tahun 1800. Di masa kini, zat ini juga terkandung dalam produk tato temporer. Namun, PPD ini mulai dilarang penggunaannya di Perancis dan Jerman karena dapat menimbulkan reaksi alergi. Pada beberapa kasus, alergi akan muncul terus-menerus. Terkadang, datang dengan risiko kesehatan yang permanen pada kulit.

10-f2bb095dbb05821cf5b224ad946aca31.jpg

Microbeads yang umumnya ditemukan pada scrub dan kosmetik, perlahan mulai dikurangi penggunaannya dan dilarang di Amerika Serikat. "Microbeads digunakan sebagai eksfolian fisik dalam produk pembersih dan bekerja dengan baik. Namun, masalahnya adalah kandungan ini sulit hancur atau melebur di lingkungan alam, dan memiliki potensi mengganggu biosfer dalam air," ujar Dr. Kraffert.

Sebelum membeli, nggak ada salahnya untuk memeriksa lebih lanjut bagian kandungan produk pada kemasannya. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui dan menghindari membeli produk yang mengandung zat berbahaya, seperti yang disebutkan ini. Karena nggak hanya menyelamatkan diri sendiri, mungkin saja kamu dapat menyelamatkan lingkungan karena menghindari penggunaan kandungan berbahaya itu, Bela.

BACA JUGA: Benarkah Paraben Dalam Kosmetik Berbahaya? Cari Tahu Yuk!​

IDN Channels

Latest from Make Up