Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ini 7 Mitos Tentang Vitamin Tambahan yang Wajib Diketahui

Kalau sudah makan sayuran, nggak butuh vitamin lagi?

Dina Lathifa

Selain mendapatkan vitamin dari bahan pangan alami, seperti buah dan sayuran, kamu bisa mendapatkan asupan tambahan dengan mengonsumsi vitamin dalam bentuk obat. Ada banyak jenis vitamin yang tersedia dan dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Ada pula yang bisa kamu dapatkan melalui rekomendasi para dokter.

Mungkin kamu nggak mengonsumsi vitamin karena merasa nggak membutuhkannya. Namun kalau kamu baru mau mulai, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang mitos-mitos mengenai vitamin. Melansir dari Bustle, ini hal-hal kurang tepat yang sering dipercayai banyak orang terkait vitamin.

Banyak yang mengonsumsi vitamin hanya saat mengalami sakit, seperti flu. Namun menurut salah satu pakar bernama Dr. Jeffrey Gladd, ini bukan cara terbaik untuk mendapatkan manfaat baik dari vitamin tambahan yang dikonsumsi. Kamu perlu mengonsumsinya secara rutin setiap hari untuk dapat mencegah penyakit ketimbang melawannya saat baru merasa sakit.

"Vitamin C, zinc, elderberry, dan bawang putih adalah beberapa contoh vitamin dan suplemen yang telah diriset manfaatnya dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Penelitian terkuat menyarankan kalau semua vitamin itu dapat mendukung sistem imun yang kuat, sementara pengaruhnya pada tingkat keburukan atau lamanya pennyakit flu masih belum jelas. Jadi, strategi terbaik untuk mengonsumsinya adalah setiap hari, terlebih jika kamu kurang mendapatkan nutrisi dari pola makanmu," tuturnya.

Berdasarkan para ahli, kamu membutuhkan beberapa vitamin agar tubuh dan otak dapat bekerja dengan baik. Vitamin A untuk mendukung kualitas saraf, viamin C untuk mendukung neurotransmitter, dan vitamin D untuk mendukung kualitas proses kalsium. Vitamin E untuk melawan radikal bebas, vitamin K untuk membantu mengantarkan oksigen dan nutrisi ke otak, serta semua jenis vitamin B untuk pertumbuhan sel sehat dan produksi neurotransmitter.

Dengan kata lain, kamu memerlukan vitamin dan asupan vitamin tambahan jika pola makanmu nggak seimbang. Mengonsumsi vitamin tambahan menjadi jaminan efektif untuk kesehatan jangka panjang. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk tahu jenis vitamin yang diperlukan tubuh.

Beberapa negara nggak menyetujui suplemen tambahan, seperti Amerika Serikat. Namun, bukan berarti produksi serta peredaran vitamin di masyarakat nggak diatur. Bahan pembuatan serta produksi vitamin dan suplemen lainnya telah diatur oleh lembaga berwenang di masing-masing negara. Hal yang wajib kamu perhatikan jika vitamin tersebut dijual tanpa ada keterangan izin dari lembaga berwenang.

Sebagian vitamin dapat menimbulkan rasa mual jika dikonsumsi sebelum makan atau sarapan. Namun, sebagian lainnya dapat dikonsumsi dengan aman sebelum menyantap apapun. "Persyaratan untuk penyerapan optimal berbeda untuk masing-masing vitamin. Suplemen seperti minyak ikan memang disarankan untuk dikonsumsi setelah makan. Namun suplemen lainnya seperti vitamin C dapat dikonsumsi sebelum makan. Bahkan, suplemen lainnya seperti azt besi diserap dengan baik dalam keadaan perut kosong," ujar Dr. Gladd.

"Saat memilih vitamin, kamu juga perlu melihat label kemasan untuk menentukan jika produk tersebut adalah suplemen makanan utuh atau nutrisi yang terpisah. Suplemen makanan utuh mengombinasikan beberapa bahan berbeda yang mengoptimalkan penyerapan. Sedangkan vitamin terpisah umumnya mengandung nutrisi terkonsentrasi tinggi sehingga tubuh memerlukan waktu untuk memprosesnya."

Faktanya, vitamin dapat tergolong dalam kategori berbeda, seperti multivitamin, nootropics, adaptogen, dan lainnya. Juga, vitamin dapat berasal dari nutrisi alami (sumber makanan utuh) dan nutrisi sintetis (artifisial).

Proses produksi nutrisi sintetis sangat berbeda dengan nutrisi alami. Jadi terlepas memiliki struktur yang mirip, tubuhmu akan memberikan reaksi berebda saat mengonsumsi nutrisi sintetis. Jadi, pastikan untuk membaca label sebelum membeli suplemen yang kamu butuhkan.

Mungkin kamu merasa nggak membutuhkan vitamin tambahan karena sudah banyak mengonsumsi sayuran, atau dari pola makan yang kamu jalani. Namun faktanya, sekalipun sudah mengonsumsi sayuran, tubuh sering kekurangan vitamin B12. Ini dapat memicu kondisi lelah, lesu, lemah, konstipasi, tangan dan kaki yang mati rasa, masalah ketidakseimbangan, mudah lupa, kebingungan, dan mood buruk.

Vitamin B12 merupakan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. Jika mengonsumsi banyak sayuran masih kekurangan, kamu perlu asupan vitamin tambahan untuk menutupi kekurangan tersebut.

Masing-masing orang memiliki tubuh yang berbeda, yang artinya juga memiliki kebutuhan yang berbeda. Dengan kata lain, kamu dan temanmu boleh jadi membutuhkan asupan vitamin yang berbeda, tergantung pada kebutuhan serta kekurangan yang dialami tubuh. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk tahu jenis nutrisi yang kurang dalam tubuh sehingga memudahkanmu untuk memilih suplemen yang tepat.

Pada dasarnya, konsumsi vitamin tambahan adalan pilihan pribadi. Jika nggak merasa membutuhkannya, kamu nggak perlu mengonsumsinya. Jika merasa memerlukannya, langkah terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menentukan suplemen yang tepat untuk mendukung kesehatan dan performa tubuh dalam beraktivitas.

IDN Channels

Latest from Health