Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Vetta Fegitalasky, SpOG
Kemunculan benjolan di tubuh memang mengkhawatirkan. Pasti, ada ketakutan bila tubuh sedang terkena penyakit, ya.
Tapi nyatanya, keluhan di tubuh adalah hal umum yang terjadi. Salah satunya bila benjolan muncul di vagina. Jika ini terjadi padamu, jangan khawatir dan tetap tenang.
Terlebih dahulu, kenali penyebab munculnya benjolan tersebut. Nah, apa saja penyebab benjolan pada vagina? Simak jawabannya di bawah ini, ya!
1. Ingrown Hair
Dalam bahasa Indonesia, Ingrown hair bisa diartikan sebagai rambut yang tumbuh ke dalam. Rambut ini tumbuh mengarah ke dalam kulit, sehingga menyebabkan benjolan. Umumnya benjolan ini muncul setelah mencukur rambut kemaluan dan terasa sakit saat disentuh.
Benjolan ingrown hair dapat dikenali dari warnanya yang gelap dan terdapat titik di bagian tengahnya. Titik ini berasal dari sebum yang terperangkap, serta ada rambut di dalamnya.
2. Ruam
Ruam karena eksim dan psoriasis bisa menyebar hingga ke daerah vulva. Akibatnya, kulit yang terkena ruam bisa terasa gatal dan kemerahan, termasuk di vagina. Hal ini tentu rasanya tidak nyaman, karena rasa gatal itu membuat kita ingin menggaruknya. Pengobatan ruam bisa dilakukan dengan mengoleskan krim steroid di daerah vagina.
3. Kutil Kelamin
Bila kamu melihat ada benjolan kecil dan kadang menimbulkan gatal atau sensasi panas di vagina, ada kemungkinan itu adalah kutil kelamin. Penyakit ini tergolong serius, karena bisa menyebabkan kanker serviks.
Mengapa? Karena kutil kelamin timbul dari infeksi human papillomavirus (HPV) dan dapat menyebar melalui hubungan seks. Adapun ciri lain dari kutil kelamin termasuk timbulnya benjolan kecil dengan warna seperti kulit dan ada permukaan kasar di sekitar benjolan.
4. Kista
Kista di vagina juga dapat dikenali lewat benjolan kecil yang berisi cairan, nanah, atau zat tubuh lainnya. Umumnya, kista tumbuh di sekitar lubang vagina dan ukurannya bisa kacang polong atau jeruk jika sudah membesar.
Kebanyakan kista tidak menimbulkan gejala. Hanya saja, kemunculannya membuat beberapa orang tidak nyaman saat berhubungan seks atau saat memakai tampon.
Contohnya, kista Bartholin. Jenis kista ini terbentuk di dua kelenjar kecil (kelenjar Bartholin) di kedua sisi lubang yang mengeluarkan cairan. Kendati fungsinya melumasi vagina, cairan malah menumpuk di kelenjar Bartholin. Penumpukan ini menghasilkan penyumbatan yang bisa menimbulkan bengkak dan rasa nyeri di vagina.
Karakteristik kista Bartholin yang bisa kenali adalah adanya benjolan bulat dan padat di bawah kulit pada bibir vagina (labia). Sebenarnya, beberapa kista tidak menimbulkan rasa sakit. Bila kista malah memerah, nyeri, dan bengkak, ini menandakan adanya infeksi.
5. Folikulitis
Folikulitis merupakan benjolan kecil berwarna merah ini yang muncul di bagian kulit mana pun, termasuk vagina. Benjolan yang mirip jerawat ini umumnya ditumbuhi rambut. Ini terjadi bila terdapat sesuatu yang menyumbat atau menginfeksi folikel rambut di benjolan itu.
Gejala utama folikulitis adalah munculnya benjolan merah atau benjolan berisi cairan putih atau berisi nanah (pustula). Folikulitis dapat menimbulkan gatal dan tidak nyaman, sehingga memicu orang ingin menggaruknya.
6. Varises
Varises biasanya muncul di kaki. Kondisi ini disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah. Namun faktanya, varises juga bisa terjadi di daerah vulva (bagian luar vagian) dan dikenali dengan benjolan yang terlihat kebiruan.
Benjolan karena varises ini dapat dikenali lewat warnanya yang kebiruan, timbul rasa gatal dan berdarah. Saat ditekan, benjolan tersebut hilang. Namun akan muncul lagi saat jari diangkat.
7. Herpes
Sering disamakan dengan kutil kelamin, herpes disebabkan oleh infeksi yang berasal dari herpes simplex virus. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan seks, termasuk seks oral.
Ciri-ciri herpes adalah timbulnya rasa gatal, adanya benjolan merah yang terlihat seperti jerawat, dan munculnya bisul. Karena gejalanya yang cukup ringan, sering kali penderitanya tidak menyadari mereka tertular penyakit ini.
8. Kanker
Kanker pada vulva dan vagina umumnya dialami oleh perempuan yang perokok. Kasusnya tergolong jarang ditemukan, namun tak menutup kemungkinan ini bisa terjadi pada perempuan.
Ciri-ciri yang timbul di antaranya adalah benjolan pada vulva, perubahan warna kulit, gatal, panas, atau sakit, kulit menebal, hingga pendarahan. Risiko terinfeksi kanker ini juga lebih besar, apabila kamu pernah mengalami kutil kelamin.
Demikian penyebab benjolan pada vagina. Apabila di area vagina kamu menemukan atau merasakan adanya benjolan yang tak kunjung kempis atau membesar, yuk segera temui dokter. Hal ini agar kamu bisa mengetahui penyebab pastinya dan mendapat penanganan yang tepat.
Referensi
Healthline. Diakses pada Desember 2024. Guide to Vaginal Lumps and Bumps.
Health. Diakses pada Desember 2024. Bumps in the Vaginal Area: 7 Causes.Self. Diakses pada September 2024. Causes for a Bump on Your Vaginal Area—and What to Do About It.
Cleveland Clinic. Diakses pada Desember 2024. Bartholin Cyst: Causes, Symptoms & Treatment