Apa Hukum Keramas Saat Puasa? Ini Penjelasannya!

kalo airnya tidak sengaja tertelan gimana?

Apa Hukum Keramas Saat Puasa? Ini Penjelasannya!

Ketika siang hari yang begitu panas dan terik, terkadang timbul godaan untuk mandi dan keramas agar badan terasa lebih segar. Tentu jika dilakukan di hari biasa akan menjadi hal yang menyenangkan. Namun, berbeda ketika tengah menjalankan ibadah puasa. Lantas bagaimana dengan hukum keramas saat puasa? Apakah boleh keramas demi menyegarkan badan disaat cuaca sedang sangat panas? Lengkapnya simak penjelasan berikut.

Hukum keramas saat puasa

Apa Hukum Keramas Saat Puasa? Ini Penjelasannya!

Setiap ibadah tentu memiliki aturannya, mulai dari syarat wajib, syarat sah, hingga hal-hal yang membatalkan, tak terkecuali ibadah puasa. Mungkin sebagian umat muslim masih ragu untuk keramas saat puasa karena khawatir dapat membatalkan ibadah tersebut. Lalu, sebenarnya apa hukum keramas saat puasa?

Pada dasarnya, ada delapan hal yang dapat membatalkan puasa. Di antaranya adalah memasukkan sesuatu ke rongga mulut, muntah dengan sengaja, memasukkan sesuatu ke dubur, berhubungan suami istri, haid, nifas, keluar sperma, gila, serta murtad. 

Dari daftar tersebut, jelas bahwa mandi dan keramas bukan termasuk hal yang dapat membatalkan ibadah puasa. Sehingga tetap aman meskipun kamu ingin mandi dan keramas di siang bolong ketika sedang berpuasa. 

Pada dasarnya, hukum mandi dan keramas pada saat puasa adalah mubah atau diperbolehkan meskipun dilakukan pada waktu siang hari. Namun, dengan syarat tidak boleh ada air atau benda apapun yang masuk ke dalam mulut hingga menelannya secara sengaja. 

Bahkan aktivitas keramas dan mandi ini juga pernah dilakukan oleh para sahabat nabi. Anas bin Malik sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Bukhari pernah berkata sebagai berikut:

“Saya punya kolam air dan saya berendam di dalamnya saat keadaan berpuasa,” (H.R. Bukhari).

Tidak hanya Anas bin Malik, namun sahabat Rasulullah lainnya seperti Abdullah bin Umar juga pernah melakukan hal serupa yakni dengan meletakkan kain basah di atas kepalanya. Hal tersebut bahkan dilakukan pada saat siang hari saat bulan Ramadhan. 

Tujuan sahabat nabi meletakkan kain basah di kepala adalah untuk mendinginkan kepalanya karena seperti diketahui cuaca siang hari di Arab Saudi sangat terik karena merupakan daerah gurun pasir. Aktivitas mendinginkan kepala dengan cara meletakkan kain basah ini juga bisa ditafsirkan dengan keramas. 

Rasulullah pun juga pernah menyiramkan air ke kepalanya di siang hari nan terik ketika bulan Ramadhan. Selain itu, Aisyah istri Rasulullah juga pernah mendapati Nabi Muhammad sedang melakukan mandi junub pada waktu subuh setelah terbit fajar di bulan Ramadhan dan beliau sedang berpuasa. Mandi besar tentu harus dilakukan dengan keramas agar sela-sela rambut dapat dibasahi sampai bersih. 

Jadi, jawaban terkait apa hukum keramas saat puasa adalah mubah atau diperbolehkan dalam ajaran islam, yang terpenting hendaknya kamu jangan sampai menelan air yang mengalir ketika sedang keramas.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved