Bela, apakah kamu bosan menonton film horor yang belakangan wara-wiri di bioskop Tanah Air? Jika iya, Popbela punya rekomendasi film yang cocok ditonton bersama keluarga dan anak-anak, yakni IF: Imaginary Friends.
IF: Imaginary Friends atau teman khayalan adalah film terbaru dari Paramount Pictures yang mengajak penonton untuk masuk ke dunia remaja yang penuh fantasi. Film yang mengangkat tema persahabatan, perjuangan, dan petualangan eksplorasi di dunia khayalan ini digarap oleh John Krasinski sebagai sutradara dan produser bersama Ryan Reynolds.
Sinopsis film IF: Imaginary Friends
Film IF: Imaginary Friends berfokus pada remaja berusia 12 tahun bernama Bea (Cailey Fleming) bersama teman-teman khayalannya. Petualangannya dimulai ketika Bea menyadari bahwa dirinya dapat melihat IF atau teman khayalan semua orang. Ia kemudian mencoba menghubungkan kembali teman khayalan yang mulai terlupakan oleh anak-anak lain.
Di momen inilah Bea bertemu dengan Cal (Ryan Reynolds), tetangganya yang juga memiliki kemampuan yang sama untuk melihat teman khayalan. Akhirnya mereka berdua menjalankan misi untuk menjaga dan merawat para IF agar mereka tetap hidup. Keduanya memasuki dunia imajinasi untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai mainan juga teman khayalan saat mereka kecil.
Belajar soal dunia remaja dari IF: Imaginary Friends
Diungkapkan oleh sang sutradara, John Krasinski, IF: Imaginary Friends adalah film yang spesial lantaran dirancang dengan menghadirkan cerita yang sangat relate dengan kehidupan anak-anak karena dibuat dengan menggali kembali memori masa kecilnya.
Lewat film IF: Imaginary Friends, penonton seakan diajak untuk belajar menyelami dan mengingat kembali kehidupan ketika baru memasuki usia remaja, fase di mana banyak hal dalam hidup mulai berubah. Nah, berikut ini Popbela akan menjabarkan beberapa pelajaran hidup yang bisa dipetik dalam film IF: Imaginary Friends. Eits, siap-siap spoiler, ya!
1. Jangan pendam masalah sendiri
Setiap orang tentu pernah mengalami masalah, baik itu anak remaja maupun yang sudah dewasa. Begitu juga dengan Bea (Cailey Fleming). Bea yang awalnya adalah seorang anak yang ceria, justru tumbuh menjadi remaja yang pendiam lantaran ia memilih menyimpan traumanya sendiri.
Hal ini sangat relate karena banyak anak remaja cenderung menyimpan masalahnya sendiri karena takut merepotkan orangtuanya. Padahal, sebagai makhluk sosial, kita juga memerlukan orang lain untuk berbagi dalam banyak hal, termasuk bercerita soal masalah kepada orang terdekat seperti keluarga atau sahabat.
2. Ingat sahabat meski sudah lama tak bertemu
Setiap anak pasti pernah memiliki imaginary friend atau teman khayalan semasa kecilnya. Biasanya, teman khayalan ini digambarkan dengan berbagai rupa, seperti binatang, unicorn, mainan hidup, dan lain sebagainya. Anak mulai memiliki teman khayalan di usia 2,5 tahun dan bisa berlanjut hingga awal masa remaja seperti Bea.
Dalam film IF: Imaginary Friends, teman khayalan Bea ini juga memiliki andil dalam fase kehidupannya. Namun sayang, seiring berjalannya waktu, Bea justru melupakannya. Padahal, dia adalah teman yang menemani dan memberikan dukungan untuk Bea di kala sedih.
3. Sahabat sejati akan ada saat suka maupun duka
Kondisi kesehatan ayahnya yang menurun membuat Bea harus tinggal sementara di apartemen neneknya. Bea tak memiliki teman sebaya di sana, ditambah dengan sifatnya yang pendiam dan tertutup.
Akan tetapi, Bea justru bertemu dengan teman khayalan yang tak pernah melupakannya. Mereka dengan setia mendampingi dan memberikan support ketika Bea menghadapi kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa teman khayalannya adalah sahabat sejati yang ada untuk Bea di saat suka maupun duka.
4. Berani mencoba hal baru
Sama seperti anak remaja pada umumnya, Bea berani mencoba banyak hal untuk mengatasi rasa penasaran yang ada dalam benaknya. Ketika pertama kali melihat Blossom—IF berwujud kupu-kupu—Bea yang penasaran langsung mengikutinya hingga pergi ke kamar atas di apartemen neneknya.
Tak hanya itu, Bea juga mencoba memecahkan masalahnya sendiri. Ia pun berinisiatif untuk menemukan anak baru untuk teman-teman khayalannya. Meskipun awalnya gagal, Bea tak mau menyerah dan terus mencarinya satu per satu.
5. Sampaikan perasaan sayang sebelum terlambat
Sebagai sosok yang pendiam, Bea lebih memilih untuk menutupi perasaannya di depan sang ayah. Padahal, Bea sebenarnya memiliki trauma besar setelah kehilangan ibunya di usia yang masih kecil. Kepergian ibunya itulah yang membuat keceriaan hilang di wajah Bea.
Ketika ayahnya kritis usai menjalani operasi jantung di rumah sakit, akhirnya Bea berani mengungkapkan perasaan sayangnya pada sang ayah. Bea menyatakan betapa ia mencintai dan takut kehilangan ayahnya seperti ia kehilangan sang ibu di masa lalu.
Nah, itulah sinopsis dan hal yang bisa dipetik dari film IF: Imaginary Friends. Film live-action ini dapat kamu tonton mulai tanggal 15 Mei 2024 di bioskop kesayanganmu!