Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini, yakni hari kelahiran sosok penting inspiratif bagi seluruh perempuan Indonesia, Raden Adjeng Kartini. Semasa hidup, RA Kartini memperjuangkan kesetaraan hak-hak perempuan. Tapi, bagaimana situasi di tahun 2022? Apakah situasi perempuan saat ini sesuai dengan apa yang dicita-citakan Kartini? Atau masih banyak tekanan?
Farah Djalal, PhD., dosen universitas dan salah satu pendiri HatiPlong, berbagi pengalaman pribadinya selama kariernya sebagai seorang perempuan. Farah pun memberikan 5 tips menjadi Kartini masa kini untuk para perempuan muda. Apa sajakah itu? Yuk, simak!
1. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang positif
Berada di sekitar orang-orang negatif dan tidak menghargai upaya yang kamu lakukan dapat memengaruhi pikiran dan perasaanmu menjadi lebih buruk. Kamu tidak selalu bisa mengubah perilaku dan pandangan orang lain tentang apa yang kamu lakukan. Untuk itu, jika kamu tidak mampu mengubah sumber masalah, mari cari orang-orang yang positif dan kelilingi dirimu dengan mereka.
2. Temukan dukungan sosial yang baik
Tidak peduli seberapa kuat dirimu, kamu masih membutuhkan orang lain untuk mendukungmu. Ada kalanya kamu merasa lelah, tidak ada salahnya untuk istirahat dan bergantung atau meminta bantuan orang lain. Jika perlu, carilah dukungan atau bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog.
3. Jadilah diri sendiri dan lakukanlah!
Ini hidupmu! Kamu menulis kisah hidupmu. Jadilah diri sendiri untuk menemukan apa yang paling kamu inginkan dalam hidup. Kemudian rencanakan perjalananmu untuk mencapainya. Jangan hidup hanya untuk membahagiakan orang lain, masih ada kamu yang pantas untuk bahagia.
4. Hargai setiap usaha yang kamu lakukan
Tidak ada usaha yang instan, semua butuh proses. Hargai setiap usaha dan langkah yang kamu ambil untuk mencapai apa yang kamu cita-citakan. Kegagalan itu biasa, yang terpenting jangan menyerah.
5. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki nilai dan budaya yang berbeda
Setiap orang memiliki pengalaman hidup yang berbeda, sehingga nilai dan prinsip yang dianut pun berbeda. Kamu tidak bisa memaksakan nilai yang kamu miliki pada orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Hargai pendapat mereka walaupun berbeda, coba untuk pahami sudut pandang mereka, namun kamu tidak harus selalu mengubah nilai dan prinsipmu. Ambil yang baik, buang yang buruk, dan jangan lupa untuk bertoleransi.