Pendekatan alias PDKT adalah proses yang akan menjadi penentu apakah kamu dan dia bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih serius atau tidak. Maka dari itu, walau kesannya sederhana, proses PDKT ini juga butuh strategi dan juga sikap yang pas dalam menjalaninya. Ketika salah bersikap saja, gebetan bisa ke lain hati.
Memang proses pendekatan ini layaknya kamu ingin menjadi temannya terlebih dahulu. Tapi tahukah kamu, ternyata kamu tidak boleh keterusan diperlakukan sebagai teman saja, lho, oleh gebetan. Kira-kira apa alasannya? Yuk, simak pembahasannya.
1. Teman bisa silih berganti
Ketika kamu masuk kantor, teman otomatis berubah jadi rekan kerja. Ketika kamu pulang dan nongkrong di luar, lingkungan pertemanan pun berubah jadi teman nongkrong. Maka dari itu, kalau gebetan memperlakukanmu seperti temannya, berarti gebetan dia lebih dari satu, tidak hanya kamu saja.
Karena seseorang yang sudah serius tentunya memperlakukan dirimu sangat beda dari orang lain. Cara bicaranya atau sikapnya, pasti beda antara ke gebetan atau teman biasa. Maka dari itu, sebaiknya jangan mau diperlakukan selayaknya teman biasa.
2. Teman itu nggak ada jaim-nya
Memang baik memulai pendekatan dari menjalin pertemanan terlebih dahulu. Kamu bisa melihat sikap dan karakter asli dari seseorang, karena biasanya seseorang bisa bebas menjadi dirinya sendiri saat bersama temannya. Segala sikapnya akan ketahuan, mulai dari malas, suka gosip, dan sebagainya.
Nah, tapi kalau kondisi ini berlanjut sampai PDKT, tentunya sikap nggak ada jaim-nya ini kurang bijak dipertahankan. Karena kalau dia merasa bisa seenaknya bertindak, maka kalian tidak bisa membangun nilai penghargaan sebagai pasangan.
3. Teman tidak boleh ada rasa cemburu
Mungkin yang ada adalah rasa kesal karena mungkin dia main dengan circle pertemanan yang lain. Tapi, tidak ada rasa cemburu di antara teman. Kalau kamu sudah merasakan ada cemburu ketika dia main dengan orang lain, mungkin dalam hati kamu sudah mulai jatuh cinta sama dia. Makanya, ada istilah teman jadi cinta.
Tapi kalau gebetan, pastinya jika kalian berdua sama-sama sadar sedang PDKT, cemburu adalah hal yang wajar. Walau belum 100 persen jadi milikmu, tapi setidaknya di sini kamu bisa mengemukakan rasa cemburu itu. Beda banget bukan antara teman dan gebetan?
4. Teman tidak ada jenjang keseriusan
Pernahkah kamu setelah berteman lama dengan seseorang, kemudian memutuskan berkomitmen dan mengikat tali pertemanan? Tidak ada bukan? Maka dari itu, hati-hati sekali ketika diperlakukan sebagai teman oleh gebetan. Pertanyaannya, apakah dia hanya memang menganggap hubungan sebagai pertemanan saja?
Hal ini perlu diperhatikan dengan jelas. Karena banyak kasus yang akhirnya terjebak dalam friend zone karena dari awal terlalu nyaman dalam zona pertemanan.
5. Teman tidak perlu tahu kondisimu setiap saat
Coba bayangkan, apakah kamu melaporkan kondisimu dari bangun pagi sampai nanti malam ke temanmu? Tentu tidak. Kamu hanya melakukan itu sama orang yang kamu anggap spesial. Dalam hal ini adalah gebetan sendiri. Walau masih gebetan, pastilah orang yang serius akan menceritakan tentang aktivitasnya.
Beda kalau diperlakukan sebagai teman. Tak ada kabar seharian pun, dia tidak merasa perlu untuk mengabari kamu. Hal ini tentunya tidak baik buat hubungan. Namanya saja PDKT. Kalau saling cuek seperti ini, kapan jadiannya?
Maka dari itu, jangan terlalu lama berperilaku sebagai teman kalau memang mau PDKT. Ubahlah sikap yang memang sesuai dengan hubungan yang ingin dicapai. Percuma kan sudah investasi hati, tenaga, dan waktu, kalau dia pada akhirnya nyaman sama kamu sebagai teman saja?
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Alasan Jangan Mau Diperlakukan Sebagai Layaknya Teman sama Gebetan!"