Stalking adalah kegiatan mengawasi secara sekali atau berulang kali oleh seseorang atau sekelompok orang pada orang lain. Pengertian tersebut berdasarkan Wikipedia. Namun secara akrabnya, stalking merupakan kegiatan mengamati dan mengikuti seseorang secara diam-diam, yang nggak jarang menimbulkan keresahan bagi orang itu. Salah satunya adalah ketika stalking mantan.
Alasan orang melakukan stalking
Stalking dapat dilakukan oleh siapa saja, kepada siapa saja. Salah satu yang paling umum terjadi di masa kini adalah stalking mantan. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi hal ini, di antaranya:
- Belum belum bisa move on dari mantan dan hubungan sebelumnya.
- Ingin tahu keadaan mantan setelah putus, berharap mantan merasa menyesal.
- Merasa bertanggung jawab dengan kebahagiaan mantan. Maka meski sudah putus, tetap ingin tahu keadaan mantan.
- Terobsesi dengan mantan.
- Ingin membalas dendam pada mantan.
- Dan masih banyak lagi alasan seseorang ingin stalking mantan.
Berkembangnya teknologi di masa kini pun memudahkan seseorang untuk stalking mantan. Ia dapat mengawasi dan mengetahui perkembangan mantannya melalui akun media sosial. Jika sang mantan mem-block dirinya, ia dapat membuat akun palsu yang nggak dapat dikenali sehingga dapat follow dan melihat update terbaru-nya. Jadi, stalker ini nggak akan pernah ketahuan dan terus melanjutkan kegiatannya.
Kamu pernah atau sedang sibuk stalking mantanmu, Bela? Faktanya, terus-menerus mengawasi mantan memiliki dampak buruk untukmu, lho. Berikut efek negatif stalking mantan yang perlu kamu ketahui.
1. Sulit untuk move on
Menghabiskan waktu untuk mengamati dan mengawasi mantan hanya akan menyulitkanmu untuk move on dari masa lalu. Melansir dari Elite Daily, sebuah penelitian mengungkapkan jika stalking mantan, khususnya secara online, akan semakin menyulitkanmu untuk move on. Jika bertekad untuk move on, salah satu hal yang wajib kamu lakukan adalah berhenti stalking mantan.
Nggak memungkiri jika putus cinta itu menyakitkan, terutama saat lagi sayang-sayangnya dengan pasangan. Terkadang, melihat akun media sosial mantan menjadi salah satu cara untukmu mengatasi kesedihanmu. Namun kalau berlebihan, kegiatan itu justru akan menahanmu untuk sembuh dan memulai hidup baru.
2. Mengalami stres emosional berkepanjangan
Mengutip dari Tech Radar, sebuah penelitian mengungkapkan jika stalking mantan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Hal ini dapat terjadi pada seseorang yang merasa stres saat putus dari hubungan sebelumnya, dan ia adalah pihak yang diputuskan mantannya. Maka stalking menjadi salah satu efek dari kesedihannya itu.
Mengikuti update terbaru mantan di akun media sosial, melihat Instagram Story miliknya, bahkan memandangi foto-foto lama saat masih berpacaran sebelumnya dapat membangkitkan kenangan peristiwa putus yang menyebabkan seseorang stres. Hal ini secara nggak langsung memperpanjang stres emosional, terutama pada mereka yang punya kecemasan.
3. Meningkatkan emosional mental dan gairah seksual
Selain memperpanjang stres emosional, stalking masa lalu dapat meningkatkan stres kejiwaan dan gairah seksual. Keduanya seharusnya menurun ketika seseorang baru saja putus dari hubungannya. Mengutip dari Bustle, psikolog juga mengungkapkan kalau masih berteman dengan mantan di media sosial dapat menunda proses penyembuhan dari patah hati yang lalu. Jika masih belum dapat move on dari mantan, boleh jadi itu karena kamu masih senang mengawasi mantanmu, secara langsung maupun secara online.
4. Menghancurkan kebahagiaan sendiri
Jujur saja, kamu pasti merasa marah atau sedih saat sedang stalking mantanmu, kan? Emosi yang terasa saat sedang stalking ini dapat mengikis kebahagiaanmu sendiri, lho. Kamu malah berfokus pada emosi-emosi negatif yang bertahan dalam hatimu, membuatmu semakin sedih atau semakin marah. Hal ini nggak dapat membuat keadaanmu lebih baik setelah putus, Bela. Kamu malah kehilangan kebahagiaanmu sendiri karena sibuk stalking mantan.
5. Menahan rasa sakit dalam dirimu
Mengutip dari Elite Daily, stalking seseorang yang telah menjadi masa lalumu hanya akan memperlama prosesmu untuk sembuh. Sebab, seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, kamu terus-menerus merasakan kesedihan dan kemarahan setiap melihat update terbaru mantan. Kamu bahkan dapat salah sangka ketika melihat mantan sudah dapat tertawa dengan orang lain. Emosi negatif yang berdiam di dalam hatimu akan menahanmu untuk sembuh dari lukamu. Bahkan, dapat memperparah stres yang kamu alami.
Sejatinya jika merasa terluka, kamu justru menghindari penyebab luka itu, bukan? Maka sama seperti kamu terluka pada mantan, hal yang perlu dilakukan adalah berhenti mengawasinya dan melupakannya.
Simpulannya, efek negatif stalking mantan adalah susah move on dan menahan kebahagiaan untuk diri sendiri. Kamu nggak akan bisa sembuh dari luka masa lalu, dan kamu akan selamanya terjebak di masa lalu. Jadi, coba untuk nggak membuka media sosial setelah putus, atau berhenti berteman dengan mantan di seluruh platform media sosial. Fokus pada proses move on, dan kamu berhasil beranjak dari masa lalu itu.