Bullying bisa bersifat verbal, fisik, atau emosional. Penindasan verbal mencakup menyebut seseorang menghina sesuatu, mengolok-olok, atau melecehkannya secara verbal. Sedangkan penindasan fisik meliputi intimidasi, dorongan, dan pemukulan. Kemudian, penindasan emosional mencakup penyebaran rumor tentang seseorang atau mengasingkan dari teman sebayanya.
Tentu saja, bullying memiliki dampak negatif pada harga diri kan kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, penting untuk belajar menerapkan tindakan membela diri demi kebaikan kita sendiri. Pasalnya, kita punya kekuatan terdalam untuk menghadapi mereka. Berikut ini, simak cara-cara melindungi diri dari bullying.
1. Abaikan
Para penindas sering kali senang membuat targetnya kesal, jadi abaikan saja jika memungkinkan. Daripada terlibat dengan mereka, abaikan upaya mereka untuk membuatmu marah. Bertingkahlah seolah-olah mereka tidak ada, dan beri tahu mereka bahwa kamu tidak peduli dengan apa pun yang dikatakan tentangmu, melalui tindakan dan bahasa tubuh.
Kamu juga harus berusaha meminimalkan waktu berbagi ruang dengan pelaku bullying. Jika kamu melihat mereka datang ke tempatmu, buatlah rencana untuk keluar segera.
2. Bela diri dengan kata-kata
Menatap mata pelaku dan menyuruhnya meninggalkanmu sendirian dengan suara yang keras bisa menjadi cara efektif melindungi diri dari bullying. Jika mereka tidak melakukannya juga, kamu mungkin perlu melawannya dengan suara lantang.
Katakan pada mereka untuk berhenti tinggalkan kamu sendirian dengan penuh percaya diri. Pelaku mungkin berhenti melecehkanmu ketika melihat semua orang di ruangan itu memandangnya dengan sinis.
Hindari berteriak atau meninggikan suara terlalu keras saat menghadapinya, karena itu menandakan pelecehan yang mereka lakukan memengaruhi emosimu. Tetap bersikap tegas namun elegan!
3. Jangan terbawa emosi
Seberapa kesalnya dirimu, berusahalah untuk mengendalikan emosi saat menghadapi pelaku bullying. Kebanyakan mereka akan terus melecehkanmu ketika mereka menyadari bahwa kamu takut atau kesal dengan perilakunya. Berusahalah semaksimal mungkin untuk memasang wajah poker face saat berhadapan dengan mereka.
Jika kamu mulai merasa kesal, tarik napas dalam-dalam beberapa kali dan cobalah untuk tetap tenang. Tidak apa-apa untuk menjadi emosional dan bereaksi terhadap kata-kata mereka, kamu tentu tidak ingin menekan emosi terlalu lama, karena dapat menurunkan rasa percaya diri.
4. Mengiyakan kata-kata si pelaku
Terkadang, menyetujui kata-kata mereka bisa menjadi cara untuk melindungi diri dari bullying. Misalnya, jika mereka mencoba meremehkanmu, dan kamu mengakuinya. Pelaku pun akan terheran, karena kamu seolah bangga dengan olokan mereka.
Memang tidak mesti selalu setuju dengan apa yang dikatakan mereka, namun bertindak seperti ini secara efektif akan menghilangkan kekuasaannya. Si penindas mungkin akan berhenti mem-bully, karena kamu tidak terganggu sama sekali.
5. Menggunakan humor
Humor bisa menjadi cara terbaik untuk melindungi diri dari bullying. Mengatakan sesuatu yang lucu sebagai respons terhadap hinaan pelaku akan menunjukkan bahwa kamu tidak peduli dengan apa pun yang dikatakan mereka. Daripada merasa kesal, lebih baik tertawakan dan bercandalah.
Mereka tidak akan mendapatkan reaksi yang diinginkan, dan kemungkinan besar mereka akan beralih ke tindakan lain. Asalkan, jangan menggunakan humor sebagai hinaan, ya!
6. Laporkan kepada orang yang memiliki otoritas tinggi
Laporkan pelaku kepada pihak yang berwenang jika tindakan bullying itu tak kunjung berhenti. Beri tahu mereka siapa yang membully dirimy dan apa yang telah kamu lakukan untuk mengatasinya. Figur yang berwenang dapat menjatuhkan hukuman yang tidak ingin diterima oleh pelaku intimidasi, jadi gunakanlah hukuman tersebut untuk keuntunganmu.
Melaporkan pelaku tidak menjadikan kamu pengecut. Para penindas ingin merasa lebih berkuasa daripada korbannya, jadi hilangkan kekuatan mereka dengan berbicara kepada orang yang dapat meminta pertanggungjawaban atas perilaku mereka.
Itulah langkah-langkah untuk melindungi diri dari bullying. Keberanian dan kepercayaan diri adalah kuncinya!