When Life Gives You Tangerines menjadi drama yang tak hanya menyajikan kisah penuh haru dari Ae Sun dan Gwan Sik, tapi juga memiliki banyak qoutes dan pelajaran berharga tentang kehidupan, keluarga, dan cinta. Narasi-narasi yang disampaikan para tokohnya seperti meluapkan perasaan banyak penonton tentang manis-pahitnya kehidupan.
Mulai dari pesan ibu Ae Sun untuk tetap menjalani hidup walau orang tua kita telah tidak ada, hingga Geum Myeong yang merasa bersalah jika ingin bermimpi tinggi karena berpikir akan menyusahkan orang tuanya.
Berikut deretan qoutes menyentuh dari drama Korea When Life Gives You Tangerines.
1. Qoutes tentang kehidupan
- "Kau bisa hancur jika menyukai jabatan." — Gwang Rye
- "Saat waktunya tiba, kesulitan ini akan tampak sepele, dan aku bisa menertawakannya." — Gwang Rye
- "Akan ada hari-hari berat dalam hidupmu. Suatu hari, hidup akan amat berat, sampai kau merasa ingin mati. Jangan berbaring saja. Berjuanglah sekuat tenaga." — Gwang Rye
- "Lebih baik aku mati mencari uang, dari pada mati karena mengemis." — Gwang Rye
- "Aku mendengar kesombongan berasal dari kekosongan. Mungkin aku membeli (belanja) begitu banyak karena tumbuh dalam kemiskinan." — Geum Myeong
- "Bukan hidup yang jahat, tapi uang." — Nenek Ae Sun
- "Katakan pada dirimu kau takkan mati dan harus bertahan bagaimana pun juga. Ayunkan lengan dan kakimu sekuat tenaga. Kau akan keluar dari laut yang gelap dan melihat langit." — Gwang Rye
- "Semua tetangga tak tahu apa-apa. Jangan dengarkan mereka." — Ae Sun.
2. Qoutes tentang keluarga
- "Dengan 100 hwan setiap hari, aku ingin membiarkan ibu istirahat." — Oh Ae Sun
- "Aku (Ibu) yang miskin, bukan kamu. Jangan berdiam diri. Jalani hidupmu semaksimal mungkin." — Gwang Rye
- "Semua orang tua ingin anaknya dicintai lebih dari siapa pun." — Gwang Rye
- "Hari ini ibuku meninggal, tapi aku sudah merindukannya." — Oh Ae Sun
- "Pada akhirnya, semua orangtua akan meninggal. Meskipun orangtua meninggal lebih dulu, anak-anak harus melanjutkan hidup. Hidup akan terus berlanjut." — Gwang Rye
- "Orang tua memikirkan apa yang tidak bisa mereka berikan, dan anak-anak memikirkan apa yang tidak bisa mereka dapatkan." — Geum Myeong
- "Aku ingin terbang makin tinggi, tapi ada sesuatu yang menahanku. Rasa bersalah. Semakin tinggi aku ingin terbang, makin besar rasa bersalahku." — Geum Myeong
- "Aku sayang karena Ibu adalah ibuku. Tidak ada alasan lain." — Oh Ae Sun
- "Ibu menemukan kebahagiaan sendiri. Ada saat-saat cerah dalam hidup ibu juga. Ibu memiliki banyak momen indah. Ibu hanya ingin kau tau bahwa hidup ibu juga berharga." — Oh Ae Sun
- "Saat berbicara dengan orang lain, aku seperti menulis surat cinta. Aku berhati-hati memilih kata-kata satu per satu. Saat seseorang menolongku meski hanya sekali, ia menjadi penyelamatku. Tapi, aku memperlakukan penyelamat (orang tua), yang padanya aku berhutang banyak, seperti kertas usang. Aku tak berhati-hati pada kata-kataku atau perasaanku." — Geum Myeong.
- "Ayah selalu memberiku lebih daripada yang ayah miliki. Aku takkan menukar ayah dengan laki-laki terkaya." — Geum Myeong.
3. Qoutes tentang cinta
- "Aku tidak bisa memberikan segalanya padamu. Tapi, ada satu hal yang akan kulakukan untukmu, apa pun yang terjadi." — Yang Gwan Sik
- "Tidak ada tempat hangat di dunia ini yang akan menerimaku, satu-satunya orang di dunia ini yang peduli padaku adalah Yang Gwan Sik." — Oh Ae Sun
- "Tidak ada yang bisa ditarik kembali dalam hidup. Jika hidupmu dan hidupku bersatu, maka kita akan tetap bersama, baik hidup maupun mati." — Oh Ae Sun
- "Kita mungkin akan mengalami hari-hari yang penuh rasa lapar, tapi kamu tidak akan pernah menghancurkan hatiku." — Oh Ae Sun
- "Apakah cinta bisa membiayai hidup? Jika mereka lapar, mereka akan mulai saling membenci." — Byeong Cheol
- "Tahukah kau mengapa aku menikahi Yang Gwan Sik? Lelaki paling payah di Jeju? Karena dia seperti baja." — Oh Ae Sun
- "Ibu, Nenek, Ae Sun datang untuk hidup bersamaku, bukan menjadi menantu ibu." — Gwan Sik
Itulah quotes menyentuh dari drama Korea When Life Gives You Tangerines. Ada yang paling relate sama kamu?