Stalking adalah tindakan yang diarahkan pada orang tertentu hingga membuat orang tersebut merasa tidak aman.
Perilaku ini sudah menjadi bahasa yang sering digunakan sehari-hari dalam percakapan anak muda. Sebab, perkembangan media sosial kini memunculkan sebuah perilaku baru yang disebut dengan stalking tersebut.
Namun, kata ini kini bergeser menjadi aktivitas mencari informasi seseorang melalui akun media sosialnya. Ada berbagai macam perilaku yang bisa dikategorikan sebagai tindakan stalking. Seperti apa saja perilaku itu dan bagaimana dampaknya?
Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Apa itu stalking?
Kamu mungkin sering mendengar kata stalking dalam artian bercanda untuk memberitahu bahwa kamu 'melihat' profil media sosial seseorang. Namun, stalking sebenarnya merupakan kejahatan yang serius dan berbahaya dengan konsekuensi yang mengerikan, lho.
Melansir Psychology Today, stalking adalah perilaku yang tidak diinginkan hingga membuat seseorang merasa kesal, cemas, dan takut akan keselamatannya.
Pola perilaku ini dilakukan dengan sengaja dan konsisten bahkan sampai korban meminta orang yang menguntitnya untuk berhenti menghubunginya. Jika dibiarkan, tindakan ini bisa mengarah pada serangan fisik, pelecehan, bahkan pembunuhan.
2. Macam-macam dan contoh perilaku stalking
Ada berbagai macam perilaku yang digolongkan dalam tindakan stalking. Biasanya, tindakan ini dilakukan oleh orang yang dekat dengan korban, misalnya mantan pasangan atau orang yang diam-diam menyukai korban. Berikut adalah beberapa perilaku tersebut.
1. Menelpon, mengirim SMS, atau mengirim e-mail berulangkali tanpa adanya kepentingan
Menghubungi orang lain sesekali tanpa balasan bukan menjadi masalah. Namun, jika seseorang kemudian berulang kali menelpon, mengirim SMS, bahkan e-mail kepada orang yang sudah menyatakan bahwa dia tidak ingin berbicara denganmu, maka itu adalah hal yang salah.
Jika kamu telah memberitahu bahwa kamu enggan untuk dihubungi atau berbicara dengan seseorang, tetapi ia terus menghubungimu, maka itu bisa disebut sebagai tindakan stalking.
2. Mengikuti dan memantau seseorang tanpa diketahui orang yang bersangkutan
Saat seseorang mengikutimu dari satu tempat ke tempat lain, maka itu adalah tindakan stalking atau menguntit. Entah itu mengikuti dari tempatmu pulang kerja, ke rumah teman, atau di mana saja.
3. Berkeliaran di sekitar orang yang bersangkutan
Berkeliaran di suatu tempat bisa disebut tindakan stalking jika ia melakukannya karena kamu berada di tempat itu. Namun, dia tidak mengatakan kepadamu bahwa ia berada di sana. Jadi, sulit membuktikan bahwa seseorang menguntit karena ia bisa jadi mengklaim dirinya memiliki alasan untuk berada di sana.
4. Berkomunikasi mengenai orang yang bersangkutan melalui orang lain
Seseorang yang melakukan tindakan stalking bisa jadi karena ia sulit untuk berkomunikasi denganmu. Maka, ia akan mencoba untuk menghubungi teman atau keluargamu melalui telepon, SMS, email, media sosial, maupun secara langsung.
5. Memberikan ancaman kepada orang yang bersangkutan
Jika sudah pada taraf yang parah, seseorang yang melakukan tindakan stalking bisa melakukan sesuatu yang berbahaya kepada korban jika korban menolak untuk berbuat sesuatu. Hal itu merupakan tindakan menguntit yang berbahaya karena membuat korban merasa tidak aman.
3. Ciri-ciri tindakan stalking
Selain dari contoh perilaku di atas, kamu juga bisa melihat ciri-ciri yang mungkin muncul saat seseorang melakukan stalking. Jika mengalami perilaku ini, maka sebaiknya kamu menghindarinya.
- Bertindak mengawasi secara berlebihan
Perilaku yang paling jelas dari seorang stalker adalah melakukan tindakan pengawasan secara berlebihan kepada korban. Tindakan pengawasan itu bisa dilakukan secara fisik, seperti mengamati dari kejauhan, atau menggunakan teknologi yang kini makin canggih. - Menyelidiki dan mengulik data pribadi
Selain mengamati, bukan tidak mungkin stalker akan menyelidiki dan mengulik data pribadi. Mulai dari alamat, tempat kerja, jadwal, dan informasi pribadi lainnya yang sebenarnya rawan untuk disalahgunakan. - Melakukan kontak yang tidak diinginkan
Selain itu, mereka yang melakukan stalking juga tak jarang mengontak para korban meski tidak diinginkan. Kontak yang tidak diinginkan itu juga bisa bermacam-macam, mulai dari telepon, pesan, direct message, dan lainnya meski tidak direspon oleh korban. - Melakukan tindakan intimidasi
Perilaku intimidasi bahkan bisa muncul saat seseorang melakukan tindakan stalking. Bukan hanya sekadar mencari informasi saja, tapi bisa sampai pada ancaman fisik, psikologis, hingga verbal.
4. Dampak perilaku stalking
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dampak dari stalking adalah membahayakan korban secara fisik maupun emosional. Mereka bisa mengalami ketakutan dan trauma dalam hidupnya.
Bahkan jika sudah taraf yang parah, korban bisa ketakutan untuk melakukan aktivitas normal sehari-harinya karena takut akan keselamatan dan nyawanya. Sebab, perilaku ini bisa menjadi salah satu bentuk pelecehan.
5. Mengapa seseorang melakukan stalking?
Ada beberapa alasan seseorang melakukan tindakan stalking ini. Namun bagaimanapun alasannya, tindakan tersebut tetap tidak bisa diterima karena perilaku yang membuat seseorang merasa tidak aman.
Berikut adalah beberapa alasan seseorang melakukan stalking.
1. Dorongan atas tindakan ini bisa muncul dari hubungan romantis. Misalnya, saat seseorang menolak orang lain atau mencoba mendapatkan pasangan baru. Hal itu bisa muncul dari fantasi hubungan dalam pikiran orang tersebut.
2. Tindakan ini juga bisa dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seperti borderline personality disorder. Pelaku termotivasi untuk mengontrol, memanipulasi, mempermalukan, bahkan membalas dendam pada korban. Selain itu, mereka juga bisa melakukannya untuk merayu atau menakut-nakuti orang lainnya.
6. Bagaimana merespons seorang stalker?
Namun, korban stalking atau penguntit biasanya kesulitan untuk melaporkan perilaku tersebut. Bahkan, beberapa di antara mereka menganggap perilaku ini akan berhenti dan bukan menjadi masalah besar.
Maka dari itu, hal yang bisa kamu lakukan saat mendapatkan tindakan stalking adalah jangan terlibat atau berkomunikasi dengannya. Sebab, mereka bisa berpikir bahwa tindakan stalking yang dilakukannya berhasil membuatmu lebih dekat.
Selain itu, kamu perlu membagikan pengalaman di-stalking seseorang kepada orang terdekat yang kamu percaya. Sebab, mereka akan mempercayaimu dan membantumu dengan cara yang mereka bisa.
Jika keadaan sudah tampak berbahaya, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada pihak berwajib. Jangan lupa rekam insiden sedetail mungkin beserta dengan tanggal, lokasi, dan waktunya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa stalking adalah tindakan menguntit yang banyak macamnya. Tindakan ini bisa dilakukan lewat media sosial, tetapi juga bisa menjurus pada kejahatan yang serius.
Semoga kita tidak sampai mendapatkan perlakuan stalking dari seseorang dan tetap waspada ya, Bela!