Aktivitas seksual merupakan salah satu penentu keharmonisan dalam hidup berumah tangga. Kendati demikian, aktivitas seks haruslah dilakukan dengan persetujuan dari kedua belah pihak. Apalagi, jika pasangan kamu ternyata mengidap genophobia! Kepuasan dan kenikmatan seksual akan sangat sulit untuk diraih jika kamu melakukannya dengan cara memaksa. Kamu perlu memberinya perlakuan yang berbeda agar dia nggak semakin tertekan dan merasa nyaman.
Sebenarnya, ada beberapa pertanda yang dapat membantu kamu untuk mengenali genophobia. Namun sebelum itu, kamu harus memiliki pemahaman yang benar tentang genophobia itu sendiri. Dengan begitu, kamu bisa menentukan cara paling baik untuk mengatasi pasangan dengan fobia seperti ini, deh.
Genophobia adalah suatu jenis fobia yang ditandai ketika seseorang memiliki ketakutan berlebihan untuk melakukan aktivitas seksual. Biasanya, seseorang yang mengidap genophobia akan langsung menunjukkan reaksi psikologis ataupun fisik ketika dihadapkan pada objek fobianya yaitu seks. Berikut ini tanda-tanda genophobia yang wajib kamu ketahui:
1. Takut memikirkan seks
Seseorang yang mengidap genophobia benar-benar takut untuk melakukan aktivitas seksual. Bahkan, memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan seks saja dapat membuat mereka cemas. Jadi, jika ternyata pasangan kamu mengidap genophobia, kamu harus berusaha untuk lebih mengertinya dengan berhenti memaksa. Dengan begitu, mereka akan selalu merasa aman ketika berada dekat denganmu.
2. Menghindari kedekatan fisik dengan lawan jenis
Pada umumnya, pengidap genophobia akan menghindari kedekatan fisik dengan lawan jenis. Apalagi, ketika hanya berdua saja seperti saat berkencan! Namun, bukan berarti mereka nggak mendambakan cinta dan hubungan asmara seperti kebanyakan orang di luar sana. Mereka hanya takut dengan berbagai hal yang mengarah pada aktivitas seksual. Sehingga sebagai solusi, coba inisiasi untuk bertemu di tempat umum, ya.
3. Nggak suka berciuman
Selain itu, seseorang yang memiliki genophobia juga tak suka berciuman. Sebab biasanya, berciuman dengan pasangan akan mengarah lebih lanjut pada aktivitas seksual. Mereka takut jika sampai hal tersebut terjadi, bahkan dengan pasangannya yang telah terikat dengan dalam hubungan pernikahan sekalipun! Oleh karena itu, pengidap genophobia perlu mendapatkan pengertian dan perhatian ekstra dari orang-orang sekitar, terutama pasangan.
4. Bisa mengalami panic attack sewaktu-waktu
Mungkin, kamu bisa meyakinkan diri untuk melawan rasa takut karena genophobia dengan melanjutkan hubungan intim bersama pasangan. Tetapi, penderita genophobia bisa saja hilang kendali dan mengalami serangan kecemasan atau panic attack. Biasanya, panic attack ditandai dengan jantung berdebar-debar, napas terasa sesak, sampai gemetar di sekujur tubuh.
5. Menderita vaginismus
Vaginismus merupakan salah satu gejala utama yang dialami oleh pengidap genophobia. Secara garis besar, vaginismus adalah reaksi otomatis yang tidak disengaja dalam tubuh seseorang terhadap rasa takut akan penetrasi seksual. Jadi, ketika pasangan mencoba untuk melakukan penetrasi, otot-otot vagina bisa menegang dengan sendirinya. Sehingga, alih-alih bisa menikmati dan terpuaskan, seks akan terasa menyakitkan bahkan tak mungkin untuk dilakukan.
6. Berharap bisa menjadi normal
Genophobia memang sangat mengerikan dan tidak mengenakkan. Walau mungkin sempat terlintas dalam benakmu untuk menjadi normal, kamu harus tetap menerima kenyatan dan nggak menyalahkan keadaan. Beranikan diri untuk meminta bantuan profesional seperti dokter atau psikolog guna mengatasi fobia ini. Percayalah, akan selalu ada titik terang untuk setiap permasalahan jika kamu mau maju dan terus berpikir positif.
Itulah beberapa tanda genophobia atau rasa takut berhubungan seksual. Penting untuk diketahui, sehingga muncul hal-hal seperti ini, kamu bisa langsung konsultasikan ke ahli.