Hukum Berhubungan Suami Istri di Hari Tasyrik, Apakah Boleh?

Perhatikan dalilnya

Hukum Berhubungan Suami Istri di Hari Tasyrik, Apakah Boleh?

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yakni pada 11, 12, dan 13 Zulhijah. Hari tersebut sangat istimewa dalam Islam karena umat Islam masih diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban dan dilarang untuk berpuasa. 

Namun, pertanyaan lainnya yang kemudian muncul adalah bagaimana hukum berhubungan suami istri di hari Tasyrik. Sebab, ada waktu-waktu tertentu dalam Islam yang dilarang untuk berhubungan suami istri.

Berikut ini adalah penjelasan apakah boleh berhubungan suami istri di hari Tasyrik. 

1. Apakah boleh berhubungan suami istri di hari Tasyrik?

Hukum Berhubungan Suami Istri di Hari Tasyrik, Apakah Boleh?

Berhubungan suami istri di hari Tasyrik diperbolehkan karena tidak ada dalil yang melarangnya dalam Islam. Baik itu dalam Al-Qur'an, hadis, maupun ijma' para ulama.

Maka dari itu, selama kedua pihak merasa nyaman dan pihak perempuan tidak sedang haid atau nifas maka hal itu diperbolehkan. 

2. Hukum berhubungan suami istri di hari Tasyrik

Hukum berhubungan suami istri di hari Tasyrik seperti yang sudah dibahas sebelumnya tidak ada yang melarang. Para ulama pun tidak ada perbedaan pendapat mengenai hal ini. Namun seperti halnya hari-hari lainnya, hubungan suami istri pada hari Tasyrik juga perlu dijalankan sesuai dengan syariat Islam. 

Adapun larangan yang dikeluarkan pada saat hari Tasyrik adalah larangan untuk berpuasa, baik itu puasa sunah maupun puasa qada. Hal ini terdapat dalam Hadis berikut ini. 

“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859). 

3. Waktu-waktu yang dilarang

Adapun waktu-waktu yang dilarang untuk berhubungan suami istri dalam Islam adalah pada waktu berikut. 

  1. Ketika sedang melaksanakan ibadah puasa dari fajar sampai maghrib
  2. Ketika beri'tikaf di masjid
  3. Ketika istri sedang haid atau nifas
  4. Ketika sedang melaksanakan ibadah haji atau umrah. 

4. Keutamaan hari Tasyrik

Terlepas dari hukum berhubungan suami istri di hari Tasyrik, ada beberapa keutamaan yang diperintahkan untuk dilakukan di hari Tasyrik. 

  1. Memperbanyak takbir
    Imam Bukhari meriwayatkan hadis tentang perintah zikir pada hari tertentu yang dipahami sebagai hari Tasyrik berikut ini. 
    "Ibnu Abbas ra mengatakan, “Sebutlah nama Allah (zikirlah) pada hari tertentu” (Surat Al-Baqarah ayat 203). Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik. Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah shalat sunnah." (HR Bukhari).
  2. Memperbanyak tahlil, tahmid, takbir 
    Ibnu Hajar mengutip riwayat hadis yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir pada hari Tasyrik. 
  3. Memperbanyak berbagai jenis amal ibadah (kecuali berpuasa)
    Al-Aqsani mengutip pendapat Ibnu Abi Jamrah yang menyatakan bahwa amal baik apapun asal dilakukan pada hari Tasyrik lebih utama daripada amal yang sama di luar hari Tasyrik. 

Demikian penjelasan mengenai hukum berhubungan suami istri di hari Tasyrik dan amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan di hari tersebut. Semoga informasi di atas menjawab pertanyaanmu, ya!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved