Apakah tipe orang yang mengikuti apa yang diinginkan orang lain saat memutuskan ingin makan apa? Atau kamu lebih memilih ikut cara orang lain bersenang-senang dan nggak mempertimbangkan kesenangan sendiri?
Jika jawabannya iya, maka kamu adalah tipe yang selalu ingin menyenangkan orang lain.
Sayangnya, kebiasaan suka menyenangkan orang lain ini juga bisa berdampak pada kehidupan seksual. Bukan nggak mungkin kamu pura-pura menikmati seks hanya karena pasangan menyukainya.
Akibatnya, kamu sering mengkritik diri sendiri atau merasa seks nggak pernah memuaskan.
Jika kamu masih nggak yakin apakah kamu tipe yang hanya “melayani” pasangan saat berhubungan seks atau tidak, berikut adalah tanda-tandanya.
1. Membuat suara yang nggak mencerminkan perasaanmu
Pernahkah kamu memalsukan erangan, napas yang terengah-engah, atau jeritan mendebarkan untuk menunjukkan kepada pasangan kalau kamu “menikmati” sesi bercinta dengannya?
Meskipun ada penelitian yang menunjukkan bahwa suara seks dapat meningkatkan gairah, tetapi jika kamu membuat suara yang nggak mencerminkan perasaanmu yang sebenarnya, itu artinya kamu hanya ingin menyenangkan pasangan.
2. Memalsukan orgasme
Tidak hanya suara, kamu membuat kepalsuan ke tingkat berikutnya dengan memberikan orgasme palsu. Ini merupakan tanda utama lain kalau kamu hanya ingin menyenangkan pasangan.
Kebanyakan orang memalsukan orgasme karena ingin melindungi perasaan pasangannya. Bahkan, jika itu artinya kamu harus mengorbankan kenyamanan diri sendiri.
3. Lebih mementingkan kesenangan pasangan daripada diri sendiri
Kamu harus ingat kalau seks bukan hanya tentang memuaskan pasangan. Kamu tetap harus mempertimbangkan apakah kamu menikmati seks atau tidak karena ini bukan tentang memenuhi kebutuhan pasangan.
Jika kamu hanya berfokus pada pengalaman pasangan atau mengutamakan kesenangannya di atas segalanya, ini adalah tanda kamu mengabaikan kebutuhan diri untuk menyenangkan orang lain.
4. Terlalu kritis terhadap diri sendiri
Akibat terlalu lama menyenangkan pasangan, kamu jadi suka cemas sendiri. Kamu jadi lebih sering menebak-nebak apa yang dipikirkan pasangan tentang dirimu, apa yang dia butuhkan, dan apakah kamu sudah “bekerja” dengan baik.
Kamu juga sangat mungkin jadi sangat kritis terhadap tubuh dan teknik yang kamu lakukan karena sangat terpaku untuk disukai dan ingin pasangan melihatmu sebagai sosok yang hebat di ranjang.
5. Takut memberikan umpan balik
Salah satu tanda selalu menyenangkan orang lain adalah berjuang untuk memberikan umpan balik. Itu karena kamu takut tidak mengikuti kesukaan pasangannya atau jika kamu mereka meminta perubahan atau penyesuaian, pasangan nggak akan menyukainya.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks, nggak bisa orgasme, atau kamu hanya merasakan seks yang biasa-biasa saja.
Apa yang harus dilakukan?
Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan jika kamu hanya mementingkan kesenangan pasangan di kamar tidur.
Sadari hal tersebut. Ini akan membantumu menemukan cara mengatasinya. Dengan menyadari dan mengetahui alasanmu melakukannya, kamu jadi lebih mudah untuk mencari cara menghentikannya.
Mulai dari yang kecil. Mulailah dengan hal yang paling tidak menakutkan. Saat kamu ingin mengikuti pasangan, tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya kamu inginkan dan berlatihlah mengatakan tidak atau memberitahukan keinginanmu sebenarnya.
Katakan dalam satu kata. Menurut strategi komunikasi dari Alison Moon, penulis Girl Sex 101, cara yang tidak terlalu mengintimidasi untuk meminta penyesuaian saat berhubungan seks adalah dengan berkata satu kata, seperti lebih pelan, lebih cepat, lebih keras, ke kiri, ke bawah, lebih dalam, dan sebagainya.
Minta pasangan bertanya. Untuk kamu yang selalu menyenangkan, mungkin lebih mudah mengatakan apa yang diinginkan saat pasangan menanyakannya. Beritahu pasangan tentang hal tersebut. Minta dia untuk sering bertanya "Apa kamu ini terasa enak?" atau "Kamu suka posisi ini?" atau "Kamu mau istirahat dulu?" dan sebagainya.