Mengurus berbagai hal dan memastikan semua yang ada di rumah dalam keadaan baik adalah tanggung jawab seorang ibu. Memang, perannya bukanlah seperti seorang ayah yang membanting tulang dan bekerja keras di luar sana demi terpenuhinya kebutuhan keluarga tapi tanggung jawab yang diemban seorang ibu nggak main-main, lho.
Apa pun yang dilakukan dan dikorbankannya sedari kamu kecil nggak akan pernah bisa kamu ganti dengan apa pun. Kamu perlu tahu kalau satu-satunya yang ia inginkan hanyalah melihatmu bahagia. Coba deh sesekali bertukar peran dan buat ibumu tersenyum lewat puisi-puisi tentang ibu tersayang yang menyentuh hatinya seperti yang satu ini.
Saat Aku Menutup Mata
Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air
Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin hati itu seakan tergores
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin bibir itu tersenyum
Aku tidak ingin engkau terlukaBunda
Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu
Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskankuBunda
Aku hanya ingin engkau merelakanku
Dan mengantar kan aku pulang ke rumahku dengan senyumm
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin kau tau bahwaku
Menyayangimu
Bahwa aku
Mencintaimu
Aku bahagia bisa jadi anakmu---Fahmi Mohd
Ibu
Beredar bintang di garisnya
Bulan bercahaya pada lintasnya
Waktu bergulir dalam takdirnyaAku…
Terlahir dari manusia hebat
Sepertinya…
Merupakan anugerah terbesar Tuhan untukku
Menjadikanku pelipur lara jiwanyaKau…
Perempuan hebat di jiwa lemahku
Menyayangi tanpa batas
Mendampingi di semua kisahkuKau…
Perempuan terbaik dalam kerajaanku
Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupkuIbu…
Aku mencintaimu
Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmuIbu…
Aku mencintaimu.---Yulis Marika
Ibuku, Malaikatku
Ibu…
Di sini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cintaIbu…
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duriIbu…
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmuIbu..
Kaulah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..---Mosdalifah
Bunda Tercinta
Bunda..
Engkau pecahkan kegelisahan yang tetap membuatku jatuh
Engkau bagai penompang raga yang mulai runtuh
Engkau berikan semua yang kami butuhkan
Tapi kami, seketika kami butuhpun kami belum menyadariBunda..
Kau buang waktumu tanpa penat untuk kami
kau buat kasih sayangmu jadi rutinitas yang sering kami lupakan
Engkau berikan tanpa kami minta
Engkau gugurkan siraman kasih yang ga ada tandingnyaBunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu, setegas kasihmu
Semampu dan tetap tersedia untuk kami anakmu
Kan kurubah segala yang jadi kesalmu
Kan kucoba merangkuh rasa yang sering kau berikan kepadakuDiatas langit yang tak terbatas
Kau topangkan kasihmu tanpa mulai lelah
Terimakasih bunda..
Terimakasih sudah menjagaku hingga sementara ini
Memberikanku cinta tanpa putus asa
Dengan cintamu, saya merasakan kemampuan yang sungguh luar biasa---Anonim
Ibuku
Terdiam ku sejenak dalam renungan kala
Bayang wajahmu datang menyapa
Lalu waktu kembali ke belakang
Membuka memori masa kecil nan terkenangTetesan air mata hingga keringat berjuang menghadapi maut
Demi kedatangan sang buah hatinya
Bahagia tak terkira
Di kala dia mendengar tangisan pertamakuKala ku mulai belajar berbicara
Dia mengenalkanku dengan kata-kata
Kala ku belajar berjalan
Dia selalu menuntunku hingga sampai tujuanKasih sayang itu tetap sama sepanjang masa
Tak lekang oleh usianya
Kupersembahkan doa padanya
Semoga Tuhan memberinya hidup bahagia selamanya---Anonim
Hebat dan Tangguhnya Ibuku
Dari segumpal darah aku dalam rahimmu
Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya
Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu
Hingga aku lahir ke dunia iniKau jaga, rawat, dan lindungi aku
Kau ajari aku bertutur kata
Kau ajari aku bertindak tanduk
Kau ajari aku baik burukMenjalani semua itu
Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu
Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira
Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukkuKau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati
Mencurahkan segala kasih sayang
Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu
Tak peduli apa kata orang banyakKau pahlawan pribadiku
Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku
Senyum manis selalu terpancar darimu
Yang selalu menguatkan batinkuSinar cintamu kan ku kenang selalu
Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku
Dengan cara apapun itu
Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmuAku sadar dan tau
Tiada muara kasih sedalam ibu
Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu
Menjadi untaian ibu untuk anakmuKini baktiku seakan tiada sempurna
Pengabdianku padamu kurang rasanya
Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Hanya doa ku panjatkan
Hanya terimakasih ku padamu sampaikan---Anonim
Ibuku Dahulu
Ibuku dahulu pernah marah padaku
Diam ia tiada berkata
Pun aku lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa yang terjadiMatanya selalu mengawasi daku
Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak
Rautnya masam menahan sedan
Hatinya pun pedih sebab lakukuAku berkesal hati
Menurutkan setan, mengkacau-balau
Jurang celaka sudah terpandang di muka
Kusongsing pula, agar cederaBangkit ibu dipeganglah aku
Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku
Serta dahiku berapi pancaran mereka
Sungguh sejuk sentosa turun kalbuBegitupun engkau
Ibu, bapak, pula kekasih
Berpadu dalam dirimu
Mengawas dalam dunia daku---Amir Hamzah
Puisi Ibu
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu…
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…
Tidak pernah aku lihat air mata duka
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu
Ibu…
Aku sayang padamu…
Tuhanku…
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…
---Chairil Anwar
Tangisan Mata Bunda
Dalam senyummu kau sembunyikan letihmu
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku
Seonggok cacian selalu menghampirimu
secerah hinaan tak peduli bagimu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku
mencari harapan baru lagi bagi anakmu
Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
tapi keinginan hatimu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersamamu
aku menyayangimu anakku dengan ketulusan hati ku
---Anonim
Kurasa Hatimu
Menangis
Jangan ditahan
Luapkan rasa hatimu
Tapi kau tetap tersenyum
Tersenyum
Lembutkan garisnya
Ikhlas kau tunjuk
Pada tegar menghadapi hidup
Tenang
Kau bersembunyi
Dari rasa sesak
Kau tampil begitu lembut
Ibu
Doa terpanjat
Dalam telapak tangan
Kau menengadah pinta indah
Ibu
Senyummu terlintas
Pada getar rasamu
Hingga tenang hati kami
---Anonim
Itulah kumpulan puisi tentang Ibu tersayang yang sedih dan menyentuh hati pilihan Popbela. Sudah tahu puisi yang mana yang akan kamu berikan kepada ibu di rumah? Pastikan ia tak hanya mendapatkan puisi yang bisa membuatnya menangis terharu, ya. Beri ia pelukan hangat sebagai tanda bahwa kamu begitu menyayanginya!