Di zaman yang semakin canggih ini, banyak aplikasi yang muncul untuk membantu kalian memperluas koneksi, baik itu teman maupun teman kencan. Kalian dapat menentukan ke mana selanjutnya pertemanan kalian itu akan dibawa, apakah hanya ke jenjang pacaran atau berlanjut ke pernikahan. Namun, nggak sedikit juga para pengguna aplikasi kencan online yang belum mengenal satu sama lain mengajak pasangannya itu untuk melakukan hubungan intim di kehidupan nyata.
Jika kalian memiliki pengalaman yang sama, di mana kalian diajak melakukan hubungan oleh teman baru yang kalian temui, baik di aplikasi kencan online maupun di media sosial lainnya, pikirkanlah matang-matang. Beberapa orang mungkin akan langsung menolaknya. Bagi sebagian orang memang akan memikirkannya terlebih dahulu tanpa harus diberi arahan dari siapa pun. Namun, nggak sedikit juga orang yang akan langsung menerima tawaran tersebut.
Memang, setiap orang ada pilihan masing-masing dan nggak dapat dipaksakan. Alangkah lebih baiknya, jika sebelum kalian memutuskan suatu hal, perlu kalian pertimbangkan dampaknya, bukan? Terlebih keputusan tersebut menyangkut tentang hubungan seksual. Dalam melakukan hubungan intim pastinya kalian menginginkan hubungan yang nyaman.
Melansir dari Elite Daily, Jenna Birch, seorang CEO aplikasi kencan online Plum dan penulis bukuThe Love Gap, mengatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan kedekatan kamu dengan pasangan yang ada di aplikasi sebelum kalian menuju ke hubungan yang lebih serius lagi. Pertimbangan tersebut dapat berupa “Apakah pasangan saya benar-benar mengenal saya?” . Bahkan Birch berkata kalau pasangan barumu mengajakmu berhubungan intim sebelum kalian berdua dekat, itu berarti dia lebih tertarik pada hubungan intimnya, bukan dengan dirimu.
Jika kamu pernah bertemu dengan seseorang dengan situasi tersebut di dunia maya, lebih baik kamu pikirkan matang-matang. Karena jika orang tersebut benar-benar menyayangimu, dia nggak akan meminta hal seperti itu di awal pertemuan. Sebaliknya, dia justru berani mengajakmu melangkah ke jenjang selanjutnya.
Penulis: Agnes Innike
