Bagi pasangan suami istri, bercinta adalah salah satu cara menjaga keharmonisan rumah tangga dan jalinan kasih sayang. Frekuensi berhubungan seks merupakan salah satu kunci untuk mempertahankan keharmonisan pasangan suami istri. Meski begitu, frekuensi ini juga yang sering menjadi kekhawatiran bahkan perdebatan di antara pasangan suami istri.
Pasalnya, bisa saja ada perbedaan antara harapan dan kenyataan terkait berapa kali satu pasangan dapat melakukannya. Akhirnya, banyak pasangan bertanya-tanya apakah mereka kurang, cukup, atau malah terlalu banyak berhubungan seks? Di artikel ini, Popbela akan membahas dari sudut pandang penelitian. Buat kamu yang penasaran, yuk, simak ulasannya di bawah ini.
1. Satu kali seminggu dirasa cukup agar hubungan seks berkualitas
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science mengungkapkan bahwa pasangan yang melakukan seks kurang dari sekali seminggu dikatakan kurang bahagia.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis data survei lebih dari 30 ribu orang Amerika selama 40 tahun. Amy Muise, penulis penelitian tersebut mengatakan bahwa seminggu sekali adalah angka yang ideal untuk melakukan seks bersama pasangan.
2. Terlalu sering berhubungan seks justru tak membuat bahagia
Amy Muise dan timnya menemukan bahwa pasangan yang melakukan seks lebih dari sekali seminggu cenderung lebih bahagia dan sehat. Tapi terlalu sering bercinta justru tak membuat bahagia. Namun tentu saja, kebutuhan seks setiap orang bisa berbeda-beda.
Seperti hasil polling yang dilansir Your Tango menunjukkan bahwa banyak pasangan suami istri yang sudah memiliki anak, mengganggap berhubungan seks tiga hingga lima kali dalam seminggu merupakan angka yang diharapkan banyak pasangan.
Namun, polling yang sama menemukan bahwa banyak pasangan yang sudah merasa cukup bila dapat bercinta satu kali dalam seminggu hingga minimal sebulan sekali saja. Artinya, frekuensi 'ideal' setiap pasangan tampaknya memang berbeda-beda dan dipengaruhi banyak faktor.
3. Usia memengaruhi frekuensi bercinta
Mengutip laman The Sun, sekelompok peneliti di Kinsey Institute of Sex, Reproduction and Gender, Indiana University, Amerika Serikat, sampai melakukan peneltian seputar frekuensi bercinta yang berbeda-beda ini. Dalam studi tersebut, para peneliti mencoba melihat kaitan usia pasangan dengan frekuensi bercinta.
Hasilnya diketahui bahwa pasangan generasi millennial atau mereka yang telah memasuki usia dewasa pada tahun 2000 lalu, adalah orang-orang yang paling sering berhubungan seks.
Dalam setahun, pasangan yang berusia di bawah 30 tahun rata-rata berhubungan seks 112 kali dalam setahun, atau sekitar 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Sementara pasangan berusia 30 hingga 39 tahun biasanya berhubungan seks 86 kali dalam setahun, atau sekitar 1 sampai 2 kali dalam seminggu.
4. Berhubungan seks terlalu sering akan menurunkan kualitas sperma
Meski menyenangkan, sebaiknya berhubungan seks tidak dilakukan terlalu sering. Sebab, ini akan berpengaruh pada tubuh. Melansir dari Huffington Post, Aaron Spitz, ahli urologi dan penulis The Penis Book: A Doctor's Complete Guide to the Penis menjelaskan bahwa berhubungan seks setiap hari akan memperlambat produksi sperma.
Aaron menyarankan bahwa hubungan seks sebaiknya dilakukan pada masa-masa subur saja. Bercinta setiap hari justru berdampak pada menurunnya kualitas dan jumlah sperma yang sehat. Tentunya ini juga akan berpengaruh untuk pasangan yang sedang melakukan program memiliki momongan.
Selain itu, frekuensi bercinta yang terlalu sering, misalnya sebanyak 6 sampai 9 kali dalam seminggu, dapat membuat gairah seks berkurang. Tubuh pun akan terasa loyo karena terlalu banyak mengeluarkan energi.
Demi menciptakan hubungan seks yang berkualitas, penting sekali membuat jeda. Dengan begitu, kebutuhan emosional tetap terpenuhi dengan baik serta menciptakan momen bercinta yang lebih bahagia.
Itulah penjelasan tentang frekuensi bercinta yang ideal dalam seminggu. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!