Menjadi seorang istri artis sepertinya bukanlah hal mudah. Inilah yang dirasakan oleh istri Ernest Prakasa, Meira Anastasia. Perempuan berusia 35 tahun ini kerap mendapat komentar yang nggak mengenakan dari warganet karena penampilannya yang dianggap nggak cocok menjadi seorang istri dari figur publik.
Meira mengungkapkan ia kerap mendapat sindiran dan komentar terkait penampilannya. Salah satunya ialah mengenai bentuk tubuh yang dianggap kurang langsing serta potongan rambut yang pendek. Parahnya lagi, ia sempat dihakimi seperti “bukan perempuan” akibat memilih potongan rambut pendek.
Alih-alih merasa rendah diri, Meira justru merancang kekuatan untuk menghadapi berbagai tekanan hidupnya dengan berani dan percaya diri. Ia pun membuat sebuah buku berjudul Imperfect, yang berisi ajakan untuk menerima ketidaksempurnaan yang ada dan berubah menjadi lebih baik atas keinginan diri sendiri.
Meira mengatakan, “Aku sering mendapat body shaming, seperti ‘Kenapa nggak langsing? Kenapa kulitnya nggak cerah? Kok rambutnya pendek banget? Panjangin dong biar lebih cantik, lebih perempuan.’ Itu kan parah banget, hanya karena rambut nggak panjang dianggap bukan perempuan. Dulu aku masih merasa kenapa hidup aku gini banget? Tapi sekarang sudah nggak penting lagi karena sudah lebih ngerti kalau apa yang orang omongin itu nggak benar. Kalau kita baper, ya kita yang rugi.”
“Kalau mau rambut panjang boleh, asal dilakukan untuk diri sendiri dan atas keinginan sendiri, bukan untuk memuaskan orang lain. Kalau untuk orang lain, itulah yang salah,” papar Meira di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (2/8).
Awalnya, Meira sempat merasa down lantaran banyaknya komentar mengenai body shaming dari warganet. Ia juga jadi nggak percaya diri pada perubahan bentuk tubuhnya pasca melahirkan. Beruntung, Meira memiliki sosok suami seperti Ernest Prakasa yang justru menjadi support system kala dirinya terpuruk.
Ernest yang hadir dalam acara #SharingwithMamakMeira ini mengungkapkan jika Meira adalah sosok pendamping terbaik baginya. Kecocokan keduanya dalam mengobrol menjadi landasan utama yang membuat hubungan rumah tangga mereka tetap kuat hingga saat ini.
Instagram.com/meiranastasia
Pada kesempatan tersebut, psikolog Roslina Verauli yang turut mendampingi Meira dalam acara tersebut mengungkapkan, dari Ernest dan Meira bisa dilihat seperti apa sosok cinta sejati yang sebenarnya. Menurut Vera, cinta sejati nggak akan ditemukan di awal pertemuan. Cinta sejati akan hadir seiring berjalannya waktu, yakni ketika hubungan bisa terjalin awet selama puluhan tahun.
“Semua orang persis seperti puzzle yang saling melengkapi. Bukan cari sosok yang sempurna atau harus yang sesuai dengan kriteria ideal. Cukup dua hal saja, yakni orang yang membuat kita nyaman dan bisa diajak kerja sama. That’s enough. Cinta sejati atau bukan, hanya waktu yang menentukan. Tergantung komitmen dan loyalty untuk bisa mempertahankan hubungan tadi. Kalau iya, hubungannya akan bertahan sampai maut memisahkan,” jelas Vera.
Wah, seru banget ya isi buku Imperfect ini. Gimana, tertarik membaca isi buku yang menginspirasi tersebut? Dapatkan di toko buku kesayanganmu, ya!