Akhir bahagia dari sebuah hubungan pacaran adalah menikah. Namun, untuk akhirnya memutuskan ke jenjang tersebut, tidaklah mudah, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Pasalnya, menikah itu bukan hanya soal cinta antara pria dan wanita saja, tetapi tentang hidup bersama secara utuh sampai maut memisahkan.
Sayangnya, zaman modern sekarang, pernikahan seolah-olah menjadi ajang perlombaan. Tidak sedikit mereka yang masih berusia awal 20-an memilih untuk menikah muda. Alasannya pun cukup beragam, seperti menghindari zina, mendapatkan keuntungan finansia, dan sebagainya.
Ramainya pasangan yang menikah muda, membuat hal ini pun menjadi perdebatan. Ada yang setuju, tapi banyak juga yang menolak dengan argumen ketidaksiapan baik secara mental, fisik, maupun finansial dari pasangan muda tersebut.
Lalu sebenarnya, baik atau buruk, sih, menikah muda itu? Untuk jawabannya, simak di bawah ini.
Baik
1. Berada dalam usia produktif.
Laki-laki dan perempuan yang berusia awal 20-an sedang mengalami puncak-puncaknya kesuburan. Namun, memasuki usia 30 tahun ke atas, umumnya terjadi penurunan. Hal ini dikarenakan setelah melewati usia 30 tahun, sel telur yang dihasilkan sudah tidak sebaik saat usia awal 20-an. Inilah salah satu sebab, mereka yang menikah pada usia 30 tahun ke atas terkadang lebih sulit mendapatkan keturunan. Lain hal yang berusia muda lebih mudah hamil sekaligus lebih aman saat melahirkan.
2. Jarak usia yang tidak terlalu jauh dengan anak.
Alasan lain yang banyak diinginkan pasangan muda sekarang untuk menikah adalah memiliki jarak usia yang tidak terlalu jauh dengan anak nantinya. Dengan begitu, mereka berharap masih dapat mengikuti perkembangan zaman dan bisa menjadi orang tua sekaligus teman yang asyik buat anaknya kelak.
3. Bisa bareng-bareng mengejar impian dan karier.
Kalian masih sama-sama muda, ada banyak hal yang masih bisa kalian kejar seperti pendidikan dan karier. Jika kamu memutuskan menikah muda, pastikan apakah pasangan kamu setuju untuk sama-sama mengejar impian dan karier tersebut. Jika ya, itu hal baik yang kamu dapat dari menikah muda. Kamu dan pasangan bisa saling mendukung untuk mencapai impian masing-masing.
Untuk mencapai tujuan tersebut, bisa juga kalian menunda dulu momongan sehingga belum ada kebutuhan atau tanggungan yang dapat menghambat impian kalian. Apa pun keputusan kalian, bisa didiskusikan dulu dengan pasangan.
4. Tumbuh dan belajar bersama
Kalian masih muda, banyak persoalan rumah tangga yang tidak mudah yang harus kalian hadapi. Memang banyak orang yang mengkhawatirkan mental pasangan muda yang dinilai belum matang jika dihadapkan pada persoalan-persoalan rumah tangga. Itu mungkin bisa menjadi hal buruknya.
Namun, buat kalian yang bisa melaluinya, maka itu menjadi hal baik karena kalian berhasil tumbuh dan belajar bersama. Kalian belajar banyak hal baru sebagai pasangan dan menyadari proses pembelajaran itu satu per satu secara bertahap. Itulah makna tumbuh bersama yang sebenarnya.
Buruk
1. Mental dan psikologis belum matang.
Usia awal 20-an itu masih dalam masa transisi, perubahan dari remaja ke dewasa. Kamu baru mulai belajar cari uang sendiri dan hidup mandiri tanpa campur tangan orangtua. Umumnya pada usia ini masih ada sisi egois dalam diri dan hal itu akan menyulitkan kamu saat melaju ke jenjang pernikahan.
Jika mental dan psikologi kamu belum siap menerima perubahan tersebut, maka rumah tangga akan penuh dengan konflik. Itulah mengapa menikah membutuhkan mental dan psikologis yang matang, yang biasanya tidak dimiliki pasangan muda.
2. Belum siap menanggung tanggung jawab besar.
Selama pacaran mungkin kamu hanya bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Namun, setelah menikah, kamu secara tiba-tiba menerima tanggung jawab yang lebih besar. Untuk laki-laki contohnya, kamu jadi memiliki tanggung jawab atas hidup istri dan anakmu nanti. Jika kamu belum siap menanggung tanggung jawab tersebut, maka perceraian bisa terjadi.
3. Belum paham menghadapi persoalan rumah tangga.
Jangan anggap kehidupan pernikahan itu bahagia-bahagia saja. Justru, akan lebih banyak masalah yang bakalan kalian hadapi. Kalian yang masih muda, akan kesulitan untuk mengatasi hal tersebut. Pasalnya, masalah rumah tangga membutuhkan kadar kedewasaan berpikir untuk dapat menyelesaikannya. Jadi, kamu dan pasangan yang berencana nikah muda perlu pikirkan soal ini. Sudah tahukah bagaimana nanti menghadapi masalah rumah tangga.
4. Terambilnya masa muda.
Usia muda adalah usia di mana kalian memiliki waktu banyak untuk eksplorasi banyak hal. Kalian bisa jalan-jalan bebas, menghabiskan waktu dengan teman-teman, hingga bisa membeli barang kesukaan tanpa perlu izin orang lain. Namun, ketika menikah, kalian tidak bisa melakukan hal tersebut dengan bebas. Jika kalian masih belum mampu mengendalikan ego untuk hal semacam ini, ada baiknya pikirkan lagi soal menikah muda.
Setelah tahu baik dan buruk mengenai menikah muda, lalu bagaimana keputusan kalian? Semoga tidak salah langkah ya, Bela!