Banyak orang yang hidup dengan penuh penyangkalan bahwa dirinya tidak sedang berselingkuh dengan orang lain dari pasangannya. Padahal yang tidak disadari adalah perselingkuhan itu ternyata bukan hanya bersifat fisik dan seksual saja. Namun, ada beberapa jenis perselingkuhan lain yang sering dilakukan oleh seseorang, salah satunya adalah perselingkuhan secara emosional.
Perselingkuhan secara emosional adalah berbagi ikatan emosi yang mendalam dengan orang lain selain pasangan. Biasanya, perselingkuhan ini tidak melibatkan fisik, seperti berpelukan atau hubungan seksual. Mengidentifikasi perselingkuhan emosional tentu tidak semudah yang dibayangkan karena kerap memiliki situasi-situasi yang unik dan tidak terprediksi. Namun, dilansir dari Times of India, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan seseorang tengah selingkuh secara emosional saat sudah menikah. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
1. Penuh kerahasiaan
Pernahkah kamu menyembunyikan komunikasi atau interaksi dengan seseorang dari pasanganmu? Jika ya, maka itu dapat menjadi tanda kamu sedang melakukan perselingkuhan emosional. Hal ini karena menyimpan rahasia atau menyembunyikan sifat dan status hubungan sebenarnya dapat menunjukkan adanya ketertarikan yang melampaui batas persahabatan platonis. Pasalnya, jika memang seseorang tersebut hanya sebatas teman, kamu tidak perlu sampai harus menyembunyikan status hubungan dan bisa membiarkan dia untuk dekat dengan pasanganmu.
2. Keintiman emosional
Perselingkuhan emosional tentu melibatkan hubungan emosi yang mendalam satu sama lain dengan seseorang selain pasangan kamu yang sebenarnya. Hubungan emosional ini dapat tercipta dari beberapa hal. Mulai dari curhat kepada seseorang tentang masalah pribadi, bertukar kabar untuk mencari dukungan emosional, hingga berbagi detail kehidupan yang dialami. Kamu memilih si dia sebagai tempat curhat karena merasa bisa lebih leluasa bercerita dan mendapatkan validasi yang diinginkan. Padahal, hal-hal ini bisa dibagikan kepada pasanganmu secara langsung, alih-alih mencari orang lain untuk melampiaskannya.
3. Ketergantungan dan kegembiraan yang meningkat
Saat kamu mulai mengandalkan orang lain, selain pasangan, untuk mendapatkan dukungan emosional, persahabatan, dan kepuasan, maka itu bisa menjadi tanda dari selingkuh secara emosional. Kamu mulai ketergantungan dengan kehadirannya dan merasa sulit bisa tidak mendapatkan kabar darinya. Selain itu, kamu juga akan merasa sangat bersemangat saat akan berinteraksi dengan orang ini. Alhasil, kedekatan emosional kamu dengan pasangan pun akan berkurang karena kehadiran si dia.
4. Komunikasi yang berlebihan
Komunikasi yang terus-menerus atau berlebihan dengan seseorang di luar hubungan profesional, dapat menjadi salah satu indikasi bahwa ada ketertarikan emosional yang melewati batas. Kamu akan berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan si dia, melalui pesan pribadi, telepon, SMS, dan lain sebagainya. Selain itu, kamu juga akan menyadari telah memprioritaskan komunikasi dengan si dia melebihi komunikasi dengan pasangan. Kamu juga akan lebih memilih menghabiskan waktu untuk berkirim pesan dengan si dia, alih-alih menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan.
5. Penarikan diri dari pasangan
Perselingkuhan emosional dapat menimbulkan jarak jarak yang cukup jelas antara kamu dan pasangan. Hal ini karena kamu mulai melakukan penarikan diri dari pasangan karena merasa telah menemukan seseorang yang lebih menyenangkan. Penarikan diri dari pasangan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam. Mulai dari kurang terlibat pengambilan keputusan dalam hubungan hingga mengalami penurunan keintiman secara emosional dan fisik. Tanpa disadari, pikiranmu akan berpusat pada selingkuhanmu dan menyebabkan munculnya jarak antara kamu dan pasangan.
6. Rasa bersalah dan defensif
Tanda seseorang berselingkuh secara emosional yang selanjutnya adalah timbulnya rasa bersalah dan defensif. Saat pasanganmu menanyakan hubungan kamu yang sebenarnya dengan si dia, kamu akan mulai merasa bersalah atas apa yang dilakukan selama ini. Selain itu, kamu juga akan mencoba untuk bersifat defensif dan menutupi fakta tentang ketertarikan dan interaksi yang berlebihan bersama orang tersebut. Rasa bersalah dan perilaku defensif ini cenderung akan muncul saat kamu menyembunyikan hubungan emosional dengan seseorang.