Jika Ryan Reynolds menghiasi box office dengan film Deadpool & Wolverine, sang istri, Blake Lively, juga turut berada di box office dengan filmnya, It Ends With Us. Untuk yang belum tahu, It Ends with Us merupakan hasil adaptasi dari novel berjudul sama karya Colleen Hoover.
Rilis pada 9 Agustus 2024 lalu, film drama romantis ini mengikuti kisah cinta Lily (Blake Lively) yang penuh trauma dan dilema. Lagu Taylor Swift berjudul "My Tears Ricochet" yang diputar sebagai soundtrack trailer-nya, sukses menambah kesan gloomy pada film ini.
Angkat kisah toxic relationship, berikut fakta dan sinopsis film terbaru Blake Lively, It Ends with Us.
1. Sinopsis film It Ends With Us
It Ends With Us mengisahkan Lily Bloom (Blake Lively) yang baru saja lulus kuliah. Ia memilih pindah ke Boston untuk mengejar impiannya membuka bisnis sendiri dan memulai hidup baru. Suatu hari, ia secara kebetulan bertemu dengan seorang ahli bedah saraf yang menawan bernama Ryle Kincaid (Justin Baldoni).
Setelah pertemuan itu, keduanya semakin dekat dan berhubungan intens. Mereka pun jatuh cinta dan menjalin hubungan. Namun seiring berjalannya waktu, Lily mulai melihat sisi lain dari Ryle yang mengingatkannya pada hubungan orang tuanya.
Hubungan mereka semakin ditantang ketika cinta pertama Lily, Atlas Corrigan (Brandon Corrigan), tiba-tiba masuk kembali ke dalam hidupnya. Hubungannya Lily dan Ryle menjadi kacau, membuat Lily harus membuat pilihan yang mustahil.
2. Trauma masa lalu Lily karena KDRT
Mengangkat isu yang sedang panas akhir-akhir ini, karakter utamanya, Lily Bloom, merupakan seorang anak dengan trauma masa lalu terkait KDRT. Ia tumbuh dari masa kecil yang penuh kekerasan.
Setelah lulus kuliah, ia berharap bisa memulai hidup baru dan kisah cinta yang baru. Sayangnya, kekasihnya yang sekarang justru mengingatkannya dengan trauma masa lalu. Ia mengalami hal serupa yang sama seperti yang dialami oleh ibunya.
3. Beri pesan bahwa perempuan harus bisa lihat red flag dalam hubungan
Mengutip dari The Intelligencer, dalam pemutaran perdana film tersebut, anggota dari sebuah organisasi nirlaba perempuan St Louis yang melindungi perempuan dari kekerasan fisik dan mental turut hadir.
Mereka berpikir bahwa film ini sangat menyentuh dan menyoroti fakta bahwa setiap laki-laki dapat melakukan kekerasan tanpa memandang ras, agama, atau posisi sosial, dan perempuan harus keluar dari situasi yang berbahaya tersebut.
4. Gambarkan kalau toxic relationship dan kekerasan dalam hubungan itu nyata
Melansir dari Teen Vogue, film It Ends with Us cukup membuka mata bahwa kekerasan dalam rumah tangga dan hubungan yang beracun itu benar adanya. Alur cerita yang memilukan dari It Ends with Us ditunjukkan melalui kisah Lily, bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi dengan cara yang tidak terduga. Dalam bukunya pun, Colleen Hoover memberi tahu pembaca bahwa novel ini terinspirasi oleh keberanian ibunya meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan dengan ayahnya.
5. Pasangan abusif vs penyelamat masa lalu
Tak hanya mengenal dan mengalami sosok ayah yang abusif, Lily Bloom harus memiliki pasangan yang mirip dengan ayahnya. Hubungan yang awalnya manis bersama Ryle hingga memiliki buah hati, lambat laun menjadi tidak sehat dan penuh kekerasan. Kejadian pada dirinya di masa lalu pun terulang lagi dengan anaknya.
Saat Lily bergumul dengan perasaannya terhadap Ryle, masa lalunya kembali ke dalam hidupnya. Cinta pertamanya, Atlas Corrigan, merupakan sosok yang berbeda dari Ryle. Atlas pernah membantu Lily melewati pelecehan dan kekerasan yang ayahnya lakukan terhadap ibunya.
Lily sendiri pernah membantu Atlas saat ia diusir dari rumahnya ketika mereka berdua masih remaja. Pada akhirnya, Lily mendapatkan kekuatan untuk meninggalkan Ryle dan melindungi dirinya sendiri serta putrinya, bersumpah bahwa siklus kekerasan yang melanda keluarganya “berakhir bersamanya.”
Itulah fakta dan sinopsis film It Ends with Us tentang toxic relationship yang diperankan oleh Blake Lively.
