Proses pendekatan antara laki-laki dan perempuan menuju pernikahan memang bisa berbeda-beda. Ada yang melakukan pendekatan alami dari pertemanan, tetapi ada pula yang mencari jodoh melalui proses taaruf.
Taaruf adalah istilah untuk perkenalan antara lawan jenis sebagai proses untuk mencari kecocokan dalam konteks pernikahan. Banyak orang yang menerapkan cara ini untuk mengenal calon istri maupun suaminya.
Kalau kamu ingin tahu lebih lengkap tentang apa yang dimaksud dengan taaruf, simak ulasan di bawah ini.
1. Apa arti taaruf?
Istilah taaruf memang sering digunakan oleh umat Islam sebagai upaya mencari jodoh. Dalam Islam, istilah taaruf berasal dari kata ta'arafa-yata'arafu yang artinya saling mengenal. Sedangkan istilah ini pada KBBI memiliki arti perkenalan.
Istilah yang berkembang di masyarakat mengenai taaruf adalah proses perkenalan antara dua orang laki-laki dan perempuan yang memiliki niat dan maksud tertentu untuk menuju ke jenjang pernikahan.
Namun, proses perkenalan tersebut dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Sebab, agama Islam melarang hambanya untuk mendekati zina. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Isra ayat 32 berikut.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. Al-Isra: 32)
2. Hukum taaruf dalam Islam
Dalam Al Qur'an, istilah taaruf disebutkan di antaranya dalam surat Hujurat ayat 13 berikut ini.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya:
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."
Dari ayat tersebut, bisa dimaknai bahwa taaruf adalah tindakan untuk saling mengenal antara laki-laki dan perempuan agar meningkatkan ketakwaan pada Allah SWT.
Maka dari itu, taaruf hukumnya diperbolehkan selama dalam koridor syariat agama Islam. Hal itu untuk menngenal apakah ada kecocokan antara kedua belah pihak sebelum menjalani pernikahan. Seperti dalam hadis berikut ini.
“Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Berkata seorang laki-laki sesungguhnya ia telah meminang seorang perempuan Anshar, maka berkata Rasulullah kepadanya: “Apakah engkau telah melihatnya? Laki-laki itu menjawab: “Belum”. Berkata Rasulullah: “Pergilah dan perhatikan ia, maka sesungguhnya pada mata perempuan Anshar ada sesuatu.” (HR. an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Imam at-Tirmizi).
3. Tata cara taaruf dalam Islam
Mengenai tata cara taaruf, ada beberapa hal yang berbeda daripada perkenalan biasanya. Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan.
- Mendatangi kedua orang tua
Pertama yang bisa kamu lakukan dalam proses taaruf adalah mendatangi kedua orang tuanya. Berbeda dengan pacaran, sangat dianjurkan dalam Islam untuk langsung menemui kedua orang tua pihak perempuan dan mengutarakan niatnya untuk bertaaruf. - Menjalin komunikasi
Setelah mengutarakan niat tersebut, maka kemudian kedua belah pihak bisa menjalin komunikasi. Hal yang ditanyakan itu adalah mengenai hal yang seperlunya, tetapi jangan sampai menuju hal yang mendekati zina. - Tidak berduaan
Kalau dalam pacaran bertemu berduaan menjadi hal yang biasa, maka berbeda saat taaruf. Dalam proses taaruf, pertemuan antara kedua belah pihak harus ditemani oleh pihak ketiga, misalnya saudara, orang tua, atau teman. - Menundukkan pandangan
Nah, menundukkan pandangan dalam hal ini adalah menjaga agar pandangan tetap terkendali. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. - Tentukan waktu khitbah
Terakhir, jika kedua belah pihak sudah saling mengenal, maka jangan berlama-lama untuk menentukan waktu khitbah atau lamaran. Jika kedua pihak sudah saling mengenal dan memutuskan, maka segera lakukan khitbah agar masing-masing pihak tidak dirugikan.
4. Tujuan taaruf dalam Islam
Adapun tujuan taaruf adalah untuk menghindari perbuatan zina yang sangat dilarang dalam Islam. Melalui proses taaruf, perempuan dan laki-laki mencoba untuk mencari kecocokkan sebelum proses pernikahan.
Selain itu, taaruf juga akan lebih adil untuk kedua belah pihak karena mereka bebas bertanya dan harus dijawab dengan sejujurnya. Prosesnya yang lebih cepat daripada pacaran juga tidak membuang banyak waktu.
5. Unsur yang perlu dilakukan dalam taaruf
Bukan hanya melakukan tata cara seperti yang disebutkan di atas saja, kamu juga perlu memperhatikan unsur-unsur yang penting dilakukan dalam taaruf.
- Tidak terburu-buru
Perlu ditanamkan pada pikiran orang yang akan taaruf bahwa proses ini dilakukan untuk memastikan latar belakang calon pasangan. Maka dari itu, taaruf tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Kamu perlu memastikan calon suami atau istri benar-benar memiliki tujuan yang mulia untuk beribadah dalam pernikahan. - Bukan hanya untuk menemukan pasangan
Banyak yang mengira kalau pernikahan hanya bertujuan untuk menemukan pasangan saja. Padahal, taaruf juga berlaku untuk diri sendiri untuk mengenal apa cita-cita kehidupan dan pernikahan yang sebenar-benarnya. - Berkaitan dengan pikiran dan perasaan
Terakhir, taaruf adalah bukan hanya soal fisik saja, tapi juga mengenai pikiran dan perasaan. Jadi bukan hanya mengirim foto, biodata, maupun ciri-ciri fisik dari pasangan. Maka dari itu, cobalah untuk mengetahui pikiran dari sang calon suami atau istri supaya pernikahan bisa langgeng.
Jadi, taaruf adalah upaya saling mengenal untuk menuju kemungkinan menjalin pernikahan. Tindakan ini dilakukan untuk menghindarkan dari perzinaan dalam agama Islam.