Hubungan antara ibu mertua dan menantu perempuan terbilang unik ditelisik, hingga berbagai serial drama dan film mengangkatnya menjadi tema utama. Nggak jarang mama mertua digambarkan sebagai seorang ibu yang over protektif pada anak laki-lakinya dan terkesan 'jahat' pada sang menantu. Dalam kehidupan nyata pun nggak sedikit juga perempuan mengeluh tentang ibu mertua yang terkesan tidak menyukainya.
Tapi apakah ibu mertua memang 'kejam' pada menantu perempuannya? Atau ada missing link di antara menantu dan mertua sampai terjadi kesalahpahaman? Apa pun yang menjadi sebabnya, gak ada salahnya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh ibu mertua. Seperti yang ada di bawah ini.
1. “Aku adalah ibu dari anak laki-lakiku”
Hal pertama yang ingin dikatakan oleh ibu pada wanita yang menjadi istri dari anaknya adalah posisinya sebagai ibu dari anak laki-lakinya. Nggak peduli seberapa dekat hubunganmu dengan suami, kamu perlu memahami bahwa dia tetap ibu dari suamimu. Jadi jangan pernah membandingkan dirimu dengannya, karena buat suami, kalian itu sama pentingnya.
2. “Cobalah pahami perspektifku”
Ibu mertua pasti mempunyai perspektif serta pengalaman yang berbeda denganmu dalam menjalani bahtera rumah tangga. Kamu diminta untuk melakukan apa yang sudah dilakukannya, apakah itu salah?
Sebenarnya itu hal wajar dan nggak berarti kalau dia memaksamu, lho. Hanya saja ibu berpikir jika perspektif dan pengalamannya bisa membantu hubungan dengan suamimu menjadi lebih baik.
Jadi jangan langsung denial dan menolak mentah-mentah atas apa yang dikatakan ibu mertua. Dengarkanlah dulu perspektifnya, lalu pahami, dan cobalah dilakukan kalau memang tidak merugikan kamu dan suami. Ingat pepatah lama, “pengalaman adalah guru yang paling berharga”, dan ibu mertua punya hal itu.
3. “Bantu aku pahami apa perspektifmu”
Karena kamu dan ibu mertua berasal dari generasi yang berbeda, jelaslah kalau kalian mempunyai pandangan yang berbeda pula tentang kehidupan. Walaupun tidak mengatakan secara langsung, sebenarnya ibu akan senang memahami perspektifmu.
Sebagai contoh, dia mungkin gak paham tentang media sosial dan tren terbaru saat ini. Bisa saja dia tidak berterus terang kalau dia tidak mengerti apa yang terjadi saat ini, namun dia berharap kamu membantunya untuk memahami.
Alih-alih mengatakan sang ibu mertua “kolot”, kamu bisa mengajaknya berdiskusi santai tentang apa yang terjadi sekarang ini. Dengan ini, ibu lebih terbuka dengan perspektifmu.
4. “Kita bisa, kok, berbicara secara terbuka”
Di saat ibu mertua ingin mengajakmu berbicara empat mata, bukan berarti dia menuduhmu sudah berbuat salah. Mungkin ibu ingin mengenalmu lebih baik. Dia ingin membuka obrolan secara santai dan terbuka denganmu.
Ibu menyadari kalau kamu juga menjadi bagian penting dari kehidupan anaknya. Karena itu tak mengherankan kalau dia ingin juga berhubungan baik denganmu. Jika dia tidak memulai obrolan terlebih dulu, kamu bisa berinisiatif untuk membuka open conversation dengannya.
5. “Aku hanya ingin keluarga tetap bersatu”
Kamu merasa ibu mertua terlalu mencampuri urusan rumah tanggamu hingga membuatmu tidak bebas. Ibu melakukan hal itu karena ingin keluarga tetap bersatu dan bahagia, dia ingin menjaga rumah tangga setiap anaknya berjalan dengan baik dan harmonis.
Memang harus diakui, ada saatnya kamu benar-benar tidak bisa memahami apa yang diinginkan dengan ibu mertua. Juga, ada momen di mana kamu dan ibu mertua mempunyai beberapa ketidaksetujuan. Namun pada akhirnya, kalian berdua perlu mengobrol untuk meluruskan permasalahan dan memahami satu sama lain. Jadi jangan langsung pasang bendera perang, ya.
Disclaimer: Artikel ini sudah terbit di laman IDN Times dengan judul "5 Hal Ini Diinginkan Ibu Mertua pada Menantu Perempuannya"