Setiap pernikahan pasti mengalami masa-masa sulit. Jika masa sulit ini terjadi di awal-awal pernikahan, biasanya akan semakin berat tantangannya. Karena itulah kenapa kita harus 'bekerja keras' membuat pernikahan yang baik di awal-awal. Tentu agar ke depannya kita lebih mudah menjalaninya.
Dua tahun dianggap sebagai masa paling menentukan, berikut ini alasannya berdasarkan penelitian.
Dua tahun pertama bisa memprediksi sisanya
Ted Huston dari University of Texas di Austin memberikan komentar tentang studi prediktor dan stresor kepuasan pernikahan. Penelitian ini mengamati 156 pasangan yang menikah untuk pertama kalinya pada tahun 1981.
"Studi ini menunjukkan bahwa pernikahan pasangan yang baru menikah dan perubahan dalam persatuan mereka selama dua tahun pertama menunjukkan pertanda nasib pernikahan jangka panjang mereka."
Masalah di awal pernikahan berujung perceraian
Pada penelitian tersebut, setelah 13 tahun terdapat 68 pasangan yang menikah dengan bahagia, 32 pasangan yang menikah dengan tidak bahagia, dan 56 pasangan telah bercerai.
Pasangan yang bercerai dalam dua tahun pertama, menunjukkan tanda-tanda kekecewaan dan bersikap negatif terhadap satu sama lain dalam dua bulan pertama pernikahan mereka. Pasangan yang masih menikah dengan bahagia adalah pasangan yang mampu memiliki perasaan positif tentang pasangan mereka selama periode awal hubungan mereka.
Dua tahun pertama adalah honeymoon blues
Terkadang beberapa orang merasa tertekan usai menikah, ini adalah honeymoon blues. Ada banyak hal baru yang harus dihadapi dari mulai tentang bagaimana mengalokasikan dan menangani uang, siapa yang akan melakukan pekerjaan rumah, cara untuk menghabiskan waktu luang, menemukan waktu untuk berhubungan seks, berurusan dengan mertua, memahami perbedaan dalam spiritualitas atau agama, belajar bagaimana menghadapi konflik, dan mendiskusikan harapan.
Sayangnya, banyak pasangan menghindari topik-topik ini karena dianggap memicu konflik. Padahal dengan menghindarinya justru akan membawa konflik yang lebih besaar.
Dua tahun pertama adalah waktu kita meletakkan dasar pernikahan. Tidak main-main, taruhannya adalah usia pernikahan kita. Karena itu selalu jujur dan berkomunikasi menjadi kunci lain selain setia.
