Membangun bahtera rumah tangga bersama orang yang kita cintai, menjadi titik pencapaian yang penting dalam sebuah hubungan. Susah payah hingga akhirnya bisa menyatukan hubungan dalam sebuah janji suci pernikahan. Namun, menikah bukan akhir dari segalanya, tapi justru menjadi awal dari segalanya.
Menikah tak selalu indah, karena kamu akan berhadapan dengan sejumlah konflik ini di awal pernikahan. Anggap saja ujian!
1. Merasa kaget dengan kebiasaan yang dimiliki pasangan
Sewaktu masih pacaran tentunya kita akan menutupi sifat dan kebiasaan buruk kita bukan? Hal demikian tidak berlaku saat kita sudah suami istri. Saling terbuka akan sifat asli menjadikan keduanya terlibat konflik satu sama lain.
Terlebih lagi di saat sifat asli pasangan muncul dan kebiasaan buruknya itu susah diterima oleh pasangan. Ini menjadi pemicu terjadinya konflik yang umum terjadi pada pasangan yang baru menikah.
Merasa kaget dengan kebiasaan dan perubahan pasangan, itu wajar terjadi. Tetapi, sikapilah secara dewasa. Terimalah kebiasaan buruknya itu, dengan begitu kalian akan merasakan kedamaian dalam hubungan suami istri. Berdamai dengan kenyataan!
2. Konflik dengan mertua
Bisa hidup rukun harmonis dengan mertua menjadi idaman bagi setiap pasangan suami istri. Namun, tak jarang yang terjadi justru sebaliknya. Kamu justru mengalami konflik dengan mereka, terlebih jika tinggal satu atap.
Beragam alasan yang menjadi latar belakang terjadinya konflik dengan sang mertua. Jangan sepelekan konflik antara menantu dan mertua, karena jika hal ini dibiarkan akan menghancurkan rumah tangga yang baru dibangun. Jadi apa pun alasannya, cobalah untuk mencari jalan keluarnya, supaya konflik dengan mertua bisa diselesaikan dengan baik.
3. Menggebu-gebu ingin memiliki momongan
Hadirnya buah hati menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh pasangan yang baru saja menikah. Menggebu-gebu ingin segera memiliki momongan, justru menjadi salah satu penyebab konflik di antara keduanya.
Kapan hadirnya sang buah hati sesungguhnya tidak bisa dipastikan, kita hanya bisa berusaha tapi semuanya kembali lagi pada Sang Pencipta.
Salah satu tujuan menikah memang untuk mendapatkan keturunan, namun jangan dijadikan beban apalagi jika pernikahan baru berjalan berapa bulan, tunggulah sebentar biarkan seperti air mengalir. Tak perlu dibikin stres dan teruslah berikhtiar dan berdoa, dengan begitu harapan akan hadirnya sang buah hati akan bisa menjadi kenyataan.
4. Belum bisa mengontrol rasa cemburu saat pasangan didekati oleh lawan jenis
Cemburu pada umumnya akan dialami oleh para pengantin baru, bahkan mereka akan lebih sering berkonflik saat pasangannya didekati oleh lawan jenis. Maklumlah mereka sedang bucin dengan pasangan, jadi rasa cemburunya itu akan susah untuk dikontrol. Cemburunya itu diartikan sebagai tolak ukur rasa cinta, karena mereka tidak ingin kehilangan pasangan. Boleh cemburu tapi ingat jangan berlebih, ya!
Yang penting, cemburulah pada porsi yang tepat. Hindari cemburu yang berlebihan karena itu justru akan mengancam rumah tanggamu sendiri.
5. Istri yang ingin tetap berkarier
Banyak suami melarang istrinya bekerja di luar rumah, dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Larangan semacam inilah yang menjadikan konflik dalam hubungan suami istri, terlebih lagi saat rumah tangga baru seumur jagung.
Suami merasa merekalah yang bertanggung jawab penuh untuk menafkahi keluarganya. Sementara, istri juga ingin berkarier sebagai aktualisasi diri dan agar tak tergantung kepada suami.
Keinginan kedua belah pihak tentu perlu diperhatikan. Untuk itu kalian perlu berdiskusi, menjabarkan baik buruknya masing-masing pilihan, kemudian mengambil kesepakatan bersama.
Itulah beberapa macam konflik yang kerap dialami pasangan baru menikah. Bagi kamu yang mengalami salah satunya, semoga segera mendapatkan jalan keluarnya, ya!
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Jenis Konflik yang Umum Dialami Pasangan Baru Menikah"