Bela, kamu ngerasa nggak sih, kalau di bulan September kemarin banyak berita perselingkuhan di media sosial? Mulai dari selebriti dalam negeri hingga luar negeri seperti Adam Levine, Reza Arap, hingga yang terbaru pasangan, Rizky Billar dan Lesti Kejora.
Pernah nggak kamu berpikir, kira-kira alasan mereka berselingkuh apa, ya? Sebelumnya, perselingkuhan sendiri terjadi karena beberapa alasan. Alasan umum seseorang berselingkuh biasanya ada dari dalam keinginan pribadi, amarah, menginginkan sesuatu yang lebih, meningkatkan self esteem, atau ketertarikan seksual.
Dari beberapa alasan itu, menurut sebagian orang, ada yang membenarkan alasan seseorang berselingkuh, dan sebagian lainnya menganggap itu sebagai perbuatan yang salah.
Sebenarnya tidak ada waktu yang pasti mengapa seseorang berselingkuh, tetapi sebuah penelitian menemukan waktu paling populer dalam setahun di mana orang memilih untuk memiliki pasangan lain.
Nah, kira-kira, mengapa di bulan September orang-orang banyak yang berselingkuh? Yuk, simak di sini jawabannya!
1. September jadi bulan populer untuk berselingkuh
Portal kencan, Illicit Affairs, melakukan studi dan meneliti orang-orang tentang preferensi kencannya. Dalam studi itu, mereka menemukan bahwa ada lonjakan sekitar 22 persen dalam perselingkuhan. Sebanyak 22 persen responden menjawab mereka memulai perselingkuhan di awal musim gugur.
Sedangkan, sebagian lainnya mengaku berselingkuh di saat musim panas. Para responden itu mengaku berselingkuh saat liburan musim panas karena kehilangan ketertarikan pada pasangan mereka masing-masing.
2. Sebelumnya, Januari menjadi bulan yang populer untuk berselingkuh
Berdasarkan penelitian sebelumnya, Januari menjadi bulan yang populer untuk berselingkuh. Banyak yang berdalih, tahun baru sebagai ajang untuk mencari kenalan baru.
Tetapi, data tersebut menunjukkan kemungkinan pola yang sama. Pasangan yang menghabiskan waktu bersama selama liburan mungkin ingin memulai tahun baru dengan orang lain.
3. Rasa bosan menjadi alasan kuat
Pakar hubungan dan seks, Jessica Leoni, menyebut bulan September dengan 'Sex-tember' dan merupakan tren baru dalam perselingkuhan.
"Perselingkuhan secara tradisional selalu mencapai puncaknya pada bulan Januari, tetapi sementara perselingkuhan Tahun Baru masih sangat tinggi, musim gugur sekarang adalah waktu puncaknya,” ujar Jessica mengutip dari Indy100.
Ia menambahkan, banyak orang yang merasa bosan dengan pasangannya setelah dua minggu menikmati musim panas bersama. Mereka bertekad kembali bekerja untuk bersenang-senang dengan seseorang yang baru.
4. Pandemi berpengaruh dalam berselingkuh
Selain itu, dampak pandemi juga berperan besar dalam proses perselingkuhan. Selama masa karantina, orang dipaksa untuk menetap dengan pasangan seharian penuh.
Pasangan yang dipaksa untuk menghabiskan waktu begitu banyak dengan pasangan akan menyebabkan rasa jenuh sehingga memicu salah satunya untuk berselingkuh. Saat banyak orang yang menikmati waktu pribadi bersama orang terkasih, beberapa lainnya mendambakan ruang pribadi dan kebebasan yang mereka miliki sebelum pandemi terjadi.
5. Kembali berinteraksi dengan orang baru saat new normal
Saat angka penularan sudah mereda dan kehidupan masuk dalam ke dalam fase new normal, orang-orang kembali ke tempat kerja. Secara tidak langsung, mereka berarti banyak berinteraksi dengan orang-orang.
Dari penelitian itu, banyak responden yang mengakui bahwa interaksi dengan rekan kerja menjadi alasan kuat untuk berselingkuh.
Mereka yang berselingkuh mengaku, setelah masa karantina berakhir terasa seperti terbebaskan dari sesuatu yang mengurung. Itulah alasan orang-orang melakukan perselingkuhan, terutama pada bulan September.
Nah, itu dia alasan mengapa bulan September banyak terjadi perselingkuhan. Bagaimana menurutmu, Bela?