Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilaksanakan sebelum memasuki usia 18 tahun. Di Indonesia, kasus pernikahan dini hampir terjadi setiap tahunnya.
Pernikahan dini sebaiknya tidak dilakukan karena dapat berdampak negatif bagi orang yang melakukannya. Ada sejumlah alasan yang perlu dicermati mengapa pernikahan dini harus dihindari oleh setiap pasangan.
Berikut alasannya.
1. Bahaya kematian ibu dan anak yang cukup tinggi
Kesehatan fisik menjadi faktor yang harus dipertimbangkan setiap pasangan remaja yang berkeinginan untuk menikah dini. Dilihat dari risiko kesehatan, pernikahan ini dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan anak.
Dikarenakan pernikahannya dilakukan di usia remaja, kondisi fisik dan organ reproduksi remaja perempuan masih belum sepenuhnya matang. Jika dipaksakan untuk mengandung dan melahirkan, calon ibu itu berisiko terkena anemia dan kanker leher rahim bahkan kematian.
Tidak hanya itu saja, anak dalam kandungannya bisa mengalami hipoksia, kecacatan hingga risiko kematian. Besarnya risiko tersebut menjadi salah satu alasan utama mengapa pernikahan dini harus dihindari dan tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap pasangan.
2. Rawan terjangkit penyakit menular seksual
Dampak negatif bagi kesehatan lainnya dari menikah dini yaitu dapat meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular seksual. Hubungan seksual yang dilakukan sebelum memasuki usia dewasa dapat meningkatkan risiko terkena penyakit HIV dan AIDS.
Hal tersebut disebabkan juga karena kurangnya pengetahuan mengenai risiko pernikahan dini dan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, penyuluhan mengenai mengapa pernikahan dini harus dihindari banyak dilaksanakan untuk meminimalisir risiko tersebut.
3. Ketidakmampuan untuk memenuhi kehidupan pokoknya
Keluarga yang menikahkan anaknya di usia muda ini banyak disebabkan oleh faktor ekonomi. Karena kondisi ekonomi yang kurang baik, mereka memutuskan untuk melakukan pernikahan dini.
Untuk mengurangi beban ekonomi, biasanya mereka menikahkan anaknya dengan pasangan yang sudah ditentukan sebelumnya. Harapannya mereka sudah dapat mencari nafkah sendiri. Namun kenyataannya, ada banyak pasangan yang menikah di usia remaja mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan.
Ketidakmampuan untuk membiayai hidupnya itu menyebabkan taraf kehidupannya rendah sehingga tidak heran mereka masih bergantung kepada orangtuanya. Inilah mengapa pernikahan dini harus dihindari oleh setiap pasangan dan keluarga karena berdampak besar pada kondisi ekonominya.
4. Kesehatan mental terganggu
Tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, pernikahan di bawah umur juga berdampak negatif bagi kesehatan mental. Karena mentalnya belum stabil dan siap untuk menikah, banyak perempuan yang menikah sebelum berusia 18 tahun mengalami gangguan kecemasan, stres, dan depresi dibandingkan dengan mereka yang menikah di usia dewasa.
Setelah melahirkan, fenomena baby blues lebih tinggi dialami oleh perempuan yang menikah di bawah umur. Dalam sebuah penelitian, gangguan psikologis itu sangat berkaitan dengan usia ibu sehingga depresi kerap terjadi pada usia remaja atau di bawah 20 tahun.
5. Rawan terjadi kekerasan dalam rumah tangga
Tingginya potensi kekerasan rumah tangga menjadi alasan mengapa pernikahan dini harus dihindarkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga banyak terjadi pada pasangan yang menikah dini.
Di usianya yang belum dewasa, kondisi emosional juga masih labil untuk menghadapi permasalahan dalam rumah tangga. Setelah menjalani kehidupan pernikahan, pertengkaran pasangan nikah dini banyak disebabkan oleh sifat kekanak-kanakan dan keegoisan. Pada akhirnya, kekerasan tidak dapat dihindari karena tidak dapat mengontrol emosi dengan baik.
6. Meningkatkan risiko perceraian
Tekanan ekonomi dan tekanan psikologi yang cukup tinggi memungkinkan pasangan suami istri untuk bercerai. Apalagi, bagi pasutri yang menikah dini, potensi mereka bercerai lebih tinggi dibandingkan dengan pasutri yang menikah di usia dewasa.
Kegagalan dalam membina rumah tangga menjadi faktor utama pernikahannya hanya seumur jagung. Selain itu, kondisinya yang kurang siap untuk membangun keluarga menjadi faktor terbesar pernikahan hanya bisa bertahan sebentar.
Menikah bukan hanya tentang cinta, tetapi juga kesiapan untuk membina keluarga dengan pasangan. Pernikahan dini memiliki beberapa risiko. Itulah mengapa pernikahan dini harus dihindari oleh setiap pasangan.
Semoga bermanfaat ya, Bela!
Penulis: Cesilia Sasanda Eka Putri Noveliana