Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Fakta Mahar Suku Bugis, Termahal di Indonesia?

Nominalnya disesuaikan dengan status sosial pihak perempuan

Astri Amalia
Astri Amalia

Di beberapa wilayah di Indonesia, mahar atau maskawin menjadi salah satu syarat wajib dalam pernikahan adat. Tiap suku pun mempunyai ketentuan masing-masing terkait mahar yang perlu diberikan pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Salah satu yang menarik ialah mahar suku Bugis yang dikenal karena nilainya yang sangat tinggi.

Yup, suku Bugis yang merupakan salah satu suku terbesar di provinsi Sulawesi Selatan menempati posisi sebagai salah satu maskawin termahal di Indonesia. Besaran mahar yang tinggi ini diartikan sebagai bentuk keseriusan laki-laki untuk meminang pujaan hatinya, sekaligus tanda penghormatan bagi mempelai perempuan.

Nah, untuk lebih jelasnya, yuk, kita sama-sama simak beberapa fakta mahar suku Bugis berikut ini, Bela!

1. Dikenal dengan istilah ‘Sompa

Unsplash.com/Ayesha Asif

Mengutip jurnal bertajuk Mahar dalam Pernikahan Adat Bugis Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam, mahar suku Bugis dikenal dengan istilah “Sompa” yang diartikan sebagai “Persembahan,” yang disimbolkan dengan mata uang rella atau riyal.

Sompa wajib diberikan kepada mempelai perempuan dengan besaran, maupun bentuk yang sudah disepakati bersama. Bentuk sompa bisa bermacam-ragam, mulai dari uang tunai, emas murni, perhiasan, dan lain sebagainya.

2. Menjadi syarat sah pernikahan adat Bugis

Pinterest.com

Sompa menjadi aspek yang teramat penting dalam pernikahan adat Bugis. Sebab, sompa dianggap sebagai salah satu syarat sah pernikahan di sana. Sehingga, wajib bagi calon mempelai laki-laki untuk menunaikan sompa pada calon mempelai perempuan.

3. Merupakan simbol keseriusan mempelai laki-laki

Pinterest.com

Pernikahan adat Bugis nyatanya sejalan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, sompa yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan memiliki fungsi yang sama dengan mahar di dalam pernikahan Islam, yakni simbol keseriusan, tanda kasih sayang, penghormatan terhadap mempelai perempuan, serta menjadi jaminan finansial dari suami terhadap istri dan keluarganya.

4. Besaran sompa tergantung strata sosial mempelai perempuan

Unsplash.com/Vaibhav Nagare

Untuk besaran ataupun nominal mahar yang ditetapkan biasanya tergantung dari status sosial, pendidikan, hingga keturunan mempelai perempuan. Artinya, semakin tinggi kedudukan sosial maupun pendidikannya, maka semakin besar pula nominal yang perlu dikeluarkan mempelai laki-laki untuk maharnya.

Rata-rata biaya yang perlu digelontorkan untuk memenuhi mahar dalam suku Bugis bisa dimulai dari jutaan hingga miliaran rupiah bagi perempuan yang berasal dari kaum bangsawan. Fantastis!

5. Terdapat beberapa tingkatan sompa

Unsplash.com/Vaibhav Nagare

Dalam suku Bugis, sompa memiliki beberapa tingkatan yang berbeda di tiap daerahnya, guna menentukan seberapa besar mahar yang perlu dikeluarkan oleh pihak laki-laki. Namun, mengutip jurnal bertajuk Kedudukan Doi Menre, tingkatan sompa biasanya didasarkan dari daerah Têllumponcoe yang terdiri dari Bone, Wajo, dan Soppeng. Berikut tingkatannya:

  1. Sompa Bocco, yakni jenis sompa yang biasa diberikan kepada raja-raja perempuan (Bone, Wajo, dan Soppeng), yang memegang kekuasaan kerajaan-kerajaan. Jumlahnya ialah 14 kati doi lama atau uang lama, yang apabila dikonversikan, 1 kati doi lama adalah 88 riyal, atau 12 gram emas.
  2. Sompa Ana Bocco, yakni jenis sompa yang diberikan kepada seorang putri dari tiga raja Têllumponcoe, ataupun bangsawan lainnya. Jumlah maharnya sebesar 7 kati doi lama.
  3. Sompa Kati, yakni sompa yang diberikan kepada putri raja-raja bawahan. Besarannya adalah 1 kati doi lama yang setara dengan 88 riyal.
  4. Sompa Ana’ Matolla, yakni sompa yang diberikan kepada putri-putri dari Ana’ Matolla, atau anak yang telah dipersiapkan untuk menjadi Raja dalam suku Bugis. Jumlahnya ialah 2 kati doi lama.
  5. Sompa Ana’ Rajeng, yakni sompa untuk anak-anak Rajeng yang hanya berlaku di Wajo. Jumlah maharnya sendiri adalah 2 kati doi lama.
  6. Sompa Cera’ Sawi, yakni sompa untuk putri-putri Ana’ Cera’ Sawi di Wajo dan kira-kira sama dengan putri-putri Ana’ Arung Sipue di Bone, dengan jumlah mahar sebesar 1 kati doi lama.
  7. Sompa Tau Deceng, yakni sompa untuk putri-putri To Maradeka (golongan bangsawan) dengan jumlah mahar sebesar setengah kati doi lama.
  8. Sompa Tau Sama, yakni sompa untuk putri-putri To Maradeka yang memiliki status sosial sama, dengan jumlah mahar sebesar seperempat kati doi lama.

6. Mempelai laki-laki juga mesti membayar uang panai

Getty Images/Muhammad Fawaid via Canva

Laki-laki juga mesti membayarkan sejumlah uang panai kepada keluarga mempelai perempuan. Berbeda dengan sompa yang merupakan mahar pernikahan, pemberian uang panai merupakan sebuah tradisi turun-temurun dalam suku Bugis, yang bertujuan untuk pembiayaan akad dan pesta pernikahan.

7. Pallawa tana juga mesti ditunaikan dalam kondisi tertentu

Dok. Pixabay/WonderfulBali

Apabila calon mempelai laki-laki bukan berasal dari suku Bugis, ia diwajibkan untuk membayar sejumlah uang yang disebut sebagai pallawa tana. Ini adalah sebuah tanda pengakuan terhadap adat istiadat setempat. Pallawa tana mesti dibayarkan kepada seorang kepala lingkungan.

Jadi, itulah beberapa fakta menarik mengenai mahar suku Bugis. Bagaimana menurutmu, Bela?

IDN Channels

Latest from Married