Siapa yang nggak mau dapat jodoh yang mendekati kata sempurna? Tentu kamu nggak akan menolak kalau dikasih Tuhan jodoh dengan fisik, pikiran, perilaku, dan keuangan yang sama-sama cemerlang. Namun, perlu diingat bahwa orang dengan kriteria di atas jumlahnya terbatas di muka bumi ini, bahkan bisa dibilang sulit ditemui.
Nggak ada salahnya, kok, kalau kamu punya kriteria jodoh impianmu di masa depan. Yang salah itu kalau kriteriamu terbilang mustahil dan justru terlihat mendekati sifat malaikat.
Sering salah kaprah dan berpotensi besar menimbulkan kekecewaan, ternyata ada beberapa hal yang baiknya nggak kamu jadikan kriteria jodoh impianmu, lho. Kira-kira apa saja, ya? Yuk, simak ulasan berikut untuk tahu jawabannya!
1. Jodohku harus menerimaku apa adanya
Pasti kamu bertanya-tanya kan, apa yang salah dari kriteria yang pertama ini? Sekilas tampak baik, tetapi kalau mau dibahas lebih mendalam, makna dari kata tersebut sebenarnya harus direvisi. Mengapa harus direvisi? Kamu nggak boleh meminta orang lain menerimamu dengan embel-embel "apa adanya".
Apa adanya itu seperti kamu menyuruh orang lain menerima kurangmu saja. Seperti menuntut orang lain untuk menerimamu dengan kondisi kamu yang seadanya. Orang yang bersamamu kelak berhak mendapatkan kamu dalam versi terbaik. Jangan malas berubah untuk menjadi lebih baik karena berharap orang lain akan menerimamu apa adanya, itu salah besar.
2. Jodohku harus selalu mengalah dan rela berkorban demi aku nantinya
Egois kalau kamu mengharapkan jodoh yang selalu mengalah dan rela berkorban. Dalam rumah tangga, nggak ada satu orang yang terkesan disudutkan atau yang paling berperan, semuanya harus saling bekerja sama. Jika kamu ingin pasanganmu pengalah, kamu juga harus bisa mengalah atau mengaku salah. Jika kamu ingin pasanganmu rela berkorban, kamu pun harus rela berkorban untuknya.
Kalau kamu salah terus menuntut orang lain untuk mengalah itu sama saja kamu mengintimidasi orang lain. Kamu nantinya akan menjadi orang yang hanya mau menang sendiri. Kalau pasanganmu terus membenarkan kesalahanmu, lalu dari mana nantinya kamu tahu bahwa hal yang kamu lakukan bukanlah suatu tindakan yang benar?
3. Jodohku harus selalu memahamiku setiap waktu
Kamu dan pasanganmu kelak mungkin berasal dari pola asuh, lingkungan, pendidikan, dan faktor lain yang berbeda. Nggak akan mudah dalam perjalanannya untuk selalu memadukan jalan pikiranmu dengannya. Untuk menyelaraskan isi dua kepala itu perlu perjuangan menekan ego dan ambisi yang cukup hebat.
Nah, makanya ada baiknya kamu nggak berharap jodohmu kelak bisa memahamimu setiap saat. Yang tahu jelas perasaanmu itu hanya dirimu sendiri. Orang yang jadi pasanganmu kelak hanya bisa berempati dan memposisikan diri.
Mengharapkannya peka dan mengerti kamu setiap saat hanya akan membuat rumah tanggamu penuh persoalan. Kalau sudah berumah tangga, ada baiknya kamu kurangi kode-kodean dan langsung bicarakan segala persoalan dari hati ke hati pada pasanganmu, ya!
4. Jodohku harus bisa mengubahku menjadi orang yang lebih baik
Sebuah kesalahan jika kamu berharap jodohmu bisa mengubahmu menjadi pribadi yang lebih baik. Sebelum mengharapkan orang lain untuk mengubah kepribadianmu, kamu harus lebih dulu mengubah pola pikirmu. Saat kamu ingin menjadi lebih baik pastikan itu memang bersumber dari keinginan tulus dari hatimu.
Kalau ingin menjadi lebih baik, kamu dan pasangan harus berusaha untuk kebaikan diri kalian masing-masing bukan karena alasan lain. Orang lain mungkin saja bisa memengaruhimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi untuk menjaga perubahan tersebut hanya diri kamu sendirilah yang tahu jelas cara mengontrolnya.
5. Jodohku harus sudah mapan
Nggak ada salahnya, sih, menjadikan mapan sebagai kriteria jodoh impianmu. Namun, alangkah lebih baiknya kalau kamu menggantinya menjadi orang yang rajin dan pekerja keras.
Mengapa? untuk menjadi mapan terkadang nggak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi jika orang tersebut benar-benar berjuang dari nol dan sama sekali nggak menggunakan nama besar keluarganya.
Alih-alih fokus mencari orang yang sudah mapan, ada baiknya kamu juga membuka hati kepada orang yang gigih berjuang untuk menjadi mapan. Orang seperti ini biasanya akan bertanggung jawab pada hidupnya terlebih pasangannya kelak. Hidupnya saja diperjuangkan, apalagi kamu, kan? Yakin kamu nggak mau mempertimbangkannya?
Jodoh itu nggak ada petunjuk jelasnya. Kamu bisa saja memiliki sejuta kriteria tetapi yang menentukan tetaplah Tuhan. Daripada kamu memusingkan kriteria jodoh idaman, lebih baik kamu mempersiapkan dan menyelesaikan segala urusan dari dalam dirimu sebelum nantinya bertemu dengannya, kan? Yuk, mulai berubah ke arah yang lebih baik demi diri sendiri dulu!
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "Salah Kaprah, 5 Hal Ini Baiknya Gak Kamu Jadikan Kriteria Jodoh Impian"