Bela, pernahkah kamu menemukan pasanganmu sedang memblokir kontakmu? Atau mungkin, kamu sudah terbiasa dengan kebiasaannya yang satu ini?
Meski bisa dinilai sebagai tindakan yang kurang dewasa, namun bagi beberapa laki-laki, memblokir kontak pasangan adalah hal lumrah. Tentu ada alasan di balik tindakannya itu. Apa saja alasan para laki-laki sangat mudah untuk memblokir kontak pasangannya? Jawabannya lengkapnya di bawah ini.
1. Marah
Mungkin, marah menjadi alasan utama mengapa pacarmu memblokir nomormu. Pasalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa banyak dari perempuan yang akan bertindak secara impulsif ketika sedang kesal.
Jadi, apakah kamu tengah bertengkar dengannya? Jika demikian, ia mungkin menggunakan pemblokiran sebagai taktik balas dendam, atau membuatmu agar meminta maaf lebih dulu.
2. Merasa terganggu oleh kehadiranmu
Meskipun ini bisa menjadi kenyataan yang menyakitkan, namun tak bisa dipungkiri pula bahwa sangat mungkin kehadiran kita mengganggu orang lain jika kita tidak bersikap dewasa. Jadi, selain marah, rasa kewalahan dan terganggu oleh kehadiranmu juga bisa menjadi alasan mengapa pasangan memblokirmu.
Bila sudah seperti ini, cobalah untuk mengevaluasi diri. Bisa jadi, kamu menganggap apa yang kamu lakukan semua ini adalah hal yang wajar, namun tidak bagi dirinya. Oleh karena itu, jika kamu sudah siap untuk membicarakannya dengan tenang, kamu bisa meminta penjelasan kekasihmu.
3. Dia sangat menyukaimu
Terdengar aneh, namun nyatanya ada sebagian orang yang memilih untuk memblokir kontak atau media sosialmu hanya karena mereka sangat cinta kepadamu. Biasanya, hal ini akan dilakukan laki-laki yang baru saja putus.
Ia tak ingin kamu masih mengirimnya pesan yang berisi nasihat atau pengingat, seperti yang biasa kamu lakukan. Sebab, tindakan tersebut hanya akan membuatnya semakin sulit melupakanmu.
4. Perasaan yang berubah
Walaupun kamu tahu bahwa dulu ia sangat mencintaimu, namun saat ia sudah terlalu sering memblokirmu, bisa jadi itu menunjukkan bahwa perasaan yang ia miliki telah berubah. Apabila kamu merasa tidak pernah melakukan kesalahan, dan ia juga tidak membahas apa pun tentang kesalahanmu, maka sangat mungkin ia memblokirmu hanya untuk membuat perkara dan pertengkaran yang berujung perpisahan.
5. Tersinggung
Sebelum ia memblokirmu, apakah kamu baru saja memberinya sebuah nasihat? Jika benar, bisa jadi saat ini ia menunjukkan rasa tidak terima atas pendapatmu tersebut. Sayangnya, pacarmu tak mampu untuk mengungkapkan dan menyampaikan ketidakterimaan itu dengan cara yang baik. Alih-alih berdiskusi bersamamu, ia malah memblokir dan mencoba mengatasi rasa kesalnya seorang diri.
6. Ingin selalu diperhatikan
Saat orang terdekatmu memblokir kontakmu, maka langkah yang paling umum untuk dilakukan adalah mencari tahu dan menanyakan alasan pemblokiran lewat media sosial. Bagi seseorang yang bermasalah dengan rasa perhatian, hal tersebut dapat memuaskannya. Sebab, ia merasa bahwa orang lain tak bisa hidup tanpa dirinya.
Sayangnya, hal itu bisa dinilai sebagai tindak kekanakan. Pasalnya, orang dewasa harus memiliki kedewasaan emosional yang cukup untuk mendiskusikan perasaan mereka, dan bukan mengambil jalan pintas dengan cara memblokir.
7. Bingung dengan perasaannya
Saat hubunganmu sudah harus berakhir, tapi egomu masih belum bisa merelakannya, maka memutus kontak dengan cara pemblokiran sangat mungkin untuk dilakukan. Laki-laki yang bingung dengan perasaannya akan berani untuk memblokirmu secara tiba-tiba guna menyusun kembali pikiran dan perasaannya.
8. Cemburu
Ada banyak hal yang akan dilakukan jika seseorang sedang cemburu. Bila sebagian orang bereaksi dengan diam dan menjadi kesal, maka sebagian lainnya punya cara yang lebih ekstrem, yakni dengan memblokir.
Saat pemblokiran itu benar terjadi, ia ingin kamu mengetahui apa yang sedang ia rasakan tanpa langsung mengatakannya. Bisa jadi, hal ini dianggapnya sebagai cara bagimu untuk memutuskan mana yang lebih berharga, dirinya atau orang lain yang sedang kamu ceritakan.
Kita mungkin akan merasa kesal bila seseorang melakukan pemblokiran. Akan tetapi, tak ada salahnya bagi kita untuk ikut mengintrospeksi diri terlebih dahulu dan memikirkan alasannya sebelum mengajak pasangan kita berdiskusi. Dengan begitu, kamu bisa menjelaskan atau memberi masukan dengan tenang dan memilih cara yang baik.