Memiliki sebuah cita-cita yang kamu targetkan untuk dirimu sangatlah visioner. Hal itu merupakan proses untuk mewujudkan apa yang sudah masuk dalam bucket list-mu. Tetapi nggak cuma mengejar keinginanmu, kamu punya kehidupan sosial yang harusnya seimbang dengan tujuan hidupmu. Salah satunya kehidupanmu dengan pasangan.
Akan tetapi, apa yang sudah kamu inginkan sejak lama nggak sejalan dengan pemikiran pasanganmu. Alih-alih mendapatkan dukungan, dia malah nggak memberi kamu dukungan. Orang yang kamu idamkan berada di sampingmu saat menitih dari bawah hanyalah keinginan belaka. Pernah merasakan hal seperti itu? Inilah beberapa cara untuk menghadapi pasangan yang nggak suportif.
1. Katakan apa tujuan kamu
Jika pasanganmu nggak mendukung kamu, jangan langsung marah dan meninggalkannya begitu saja. Katakan tujuan jangka pendek dan panjangmu. Berilah pengertian tentang apa tujuan yang hendak kamu capai dan dampak yang dirasakanya juga setelah kamu telah mendapatkannya. Jelaskan hal-hal positif yang dapat membuatnya mendukung cita-citamu itu. Ingat Bela, marah nggak akan menyelesaikan masalah, ya!
2. Jujur kepadanya
Ketika kamu sudah menyampaikan tujuan hidupmu, jujurlah kepadanya apa yang kamu rasakan. Beri tahu kepadanya kamu ingin mendapatkan dukungan darinya. Lakukan pendekatan bahwa kamu membutuhkan peran untuk menunjang semua itu. Ungkapkan semuanya tanpa menutupi hal apa pun. Ingat, hanya jujur kepadanya adalah penyelesaian. Berhenti untuk curhat ke temanmu tentang hal yang kamu sendiri tahu itu nggak akan menyelesaikan masalah.
3. Dengarkan ketakutannya
Ternyata laki-laki yang nggak mendukung pasangannya mempunyai ketakutan tersendiri. Mereka berpikiran jika kamu telah mencapainya nanti, kamu akan merasa lebih darinya. Rasa minder juga kadang ada di pikirannya saat dia belum mendapatkan apa yang sudah kamu dapatkan. Dengarkan semua ketakutannya dan beri penjelasan jika kalian bisa berproses bersama-sama.
4. Cari jalan tengah
Untuk menghindari konflik, carilah jalan tengah dan cara untuk membuat kamu dan pasangan saling nyaman. Ini dianggap cara yang aman bagi kamu dan dia. Memang idealisme dan rasa nggak mau mengalah itu ada, tetapi alangkah lebih baik jika kamu dan dia saling menurunkan ego dan lebih mempunyai toleransi untuk hubungan yang lebih baik.
5. Introspeksi
Hal ini terdengar sangat sederhana tetapi sangat banyak maknanya. Kamu perlu introspeksi kepada dirimu sendiri, mengapa dia nggak mendukung keinginanmu itu. Bisa jadi dia mempunyai alasan karena kamu terlalu ingin mencapainya dan lupa akan hal yang sebenarnya penting dalam hidupmu.
Contohnya saja, kamu terlalu sibuk dengan karirmu dan mengesampingkan kondisi orangtuamu. Hal ini juga perlu membuatmu berkaca dan berpikir, bagaimana menyeimbangkan cita-cita dengan lingkungan hidupmu. Pikirkan matang-matang dan jangan sampai kamu menyesal pada akhirnya.