Beberapa pasangan melihat pernikahan sebagai awal dari perjalanan, ketika mereka akan lebih mengenal dan mencintai satu sama lain setiap hari. Pernikahan sejatinya untuk dilangsukan seumur hidup, maka memilih sosok yang akan mendampingi tentu tidak bisa sembarangan.
Setiap orang yang memutuskan untuk menikah harus meluangkan waktu untuk mengeksplorasi beberapa masalah dasar yang akan dihadapi oleh hampir semua pasangan. Eksplorasi itu bisa menghasilkan bahan topik diskusi, agar setidaknya masalah itu bisa diatasi di awal.
Setidaknya ada 7 topik yang wajib kamu bahas dengan calon pendamping hidupmu sebelum akhirnya mantap melangkah ke pernikahan. Beberapa dari topik ini mungkin terasa agak sulit untuk dibahas, tetapi sangat penting untuk memulai kehidupan pernikahan yang jujur dan terbuka.
1. Keyakinan
Ini adalah topik yang cukup sensitif, tapi keyakinan erat kaitannya dengan prinsip hidup seseorang. Ini berkaitan dengan kehidupan dan pertanggungjawaban sosok individu terhadap Tuhan yang ia percayai.
Untuk itu, ketika memutuskan untuk menjalani kehidupan rumah tangga, diskusi yang lebih lengkap mengenai keyakinan sering kali diperlukan. Seberapa besar peran agama dalam hidup kamu atau pasanganmu? Jika ternyata kalian berasal dari agama yang berbeda, bagaimana pengaruhnya dalam membesarkan anak? Lalu, jika satu orang beribadah secara teratur dan yang lain tidak, bagaimana hasilnya setelah menikah?
2. Keuangan
Kita pasti sudah sering mendengar bahwa masalah keuangan adalah penyebab utama perceraian. Maka dari itu, cegah hal-hal buruk menyertai kehidupan rumah tanggamu nanti dengan membahasnya di awal.
Kebiasaan belanja dan keberadaan utang saat ini harus diungkapkan. Pengungkapan semua akun keuangan juga suatu keharusan. Kamu dan pasangan harus menentukan apakah akan berbagi kartu kredit dan rekening bank bersama, lalu apakah pendapatan dari semua sumber akan digabungkan.
Masalah penting lainnya termasuk berapa banyak masing-masing dapat berkontribusi secara finansial untuk pembelian aset-aset rumah tangga, apakah rekening pensiun akan dibuat dan bagaimana masing-masing memandang tabungan, investasi, dan tujuan keuangan jangka panjang.
Jangan lupa juga bahas bagaimana jika salah satu dari kalian meminjamkan uang kepada anggota keluarga, atau memberikan uang bulanan kepada orangtua.
3. Tempat tinggal
Memutuskan untuk menikah itu artinya kamu sudah siap untuk hidup dalam satu atap yang sama di mana pun dan kapan pun dengan pasanganmu. Pertanyaannya, apakah kamu tahu kalian akan tinggal di mana? Apakah yang kamu pikirkan sejalan dengan rencana pasanganmu?
Maka dari itu, jangan pernah mengesampingkan pembahasan soal tempat tinggal. Sebab, bisa saja apa yang kamu harapkan tidak sesuai dengan rencana pasanganmu. Seperti misalnya, kamu berpikir bahwa setelah menikah kalian akan tinggal mengontrak sendiri, tapi kenyataannya pasanganmu tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dan kantor yang lebih dekat dari rumah orangtuanya. Alhasil, kalian harus menetap di rumah orangtua pasanganmu itu.
Nah, seandainya kamu membahasnya di awal, tentu kalian bisa menemukan solusi jalan tengah yang dipilih bukan?
4. Anak dan pola asuh
Setiap pasangan harus mendiskusikan jumlah anak yang mereka inginkan dan keadaan khusus apa yang harus ada sebelum memulai sebuah keluarga. Bila perlu, bahas juga skenario negatif yang mungkin terpikirkan seperti jika ada masalah kesehatan yang mencegah kehamilan. Apa solusi terbaik yang akan kalian ambil?
Gaya pengasuhan sering kali didasarkan pada pendidikan seseorang, dan pasangan dapat membawa pengalaman yang sama sekali berbeda ke dalam pernikahan. Dengan demikian, menjelajahi beberapa topik dasar tentang membesarkan anak akan menjadi ide yang sangat baik yang bisa kamu dan pasangan lakukan sebelum menikah, karena itu bisa berpengaruh terhadap pola asuh anak kalian nantinya.
Lalu, bahas juga setelah anak kalian lahir, apakah satu orang akan menjadi orangtua yang tinggal di rumah sepanjang waktu? Atau kalian ingin menggunakan tempat penitipan anak saat sama-sama memilih bekerja?
5. Karier
Meski tidak semuanya, ada beberapa pekerjaan yang sangat sensitif dengan yang namanya pernikahan. Yup, ada beberapa pekerjaan yang memungkinan seseorang untuk berkomitmen tidak menikah selama masa kerja tersebut. Maka dari itu, karier adalah salah satu topik yang wajib dibahas sebelum menikah.
Apalagi kamu dan pasangan pasti memiliki goals tersendiri yang ingin dicapai dalam karier. Untuk bisa mencapainya pasti ada upaya yang harus dilakukan oleh pasangan. Jangan sampai tujuan karier kalian jadi terhambat karena kalian tidak pernah membahasnya di awal.
6. Pembagian tugas rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga itu bukan sepenuhnya tugas istri saja atau suami saja, melainkan keduanya. Untuk itu, topik ini penting kamu dan pasangan bahas sebelum menikah.
Konflik bisa saja muncul jika salah satu pasangan berasal dari rumah di mana semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh asisten rumah tangga, sedangkan pasangan lainnya tinggal di rumah di mana orangtua mengharapkan anak-anak untuk berbagi tugas rumah tangga.
Meski kelihatannya sepele, perbedaan harapan tentang kebersihan rumah ini dapat dengan cepat meningkatkan ketegangan dan bukan tidak mungkin menimbulkan masalah yang lebih besar.
7. Problem solving
Kehidupan rumah tangga itu akan penuh lika-liku dan konflik. Maka, untuk bisa menjalaninya dibutuhkan kerja sama antar kedua pasangan. Namun, bagaimana kalau ternyata pasanganmu adalah orang yang cuek dan abai? Atau bahkan tidak bertanggung jawab? Sebelum terlambat, lebih baik kamu cari tahu hal itu lewat pembahasan topik yang menunjukkan bagaimana ia menyelesaikan suatu masalah.
Kamu bisa membahas satu masalah yang mungkin kamu alami dalam keluargamu. Lalu, cari tahu bagaimana pendapatnya, dan jika ia berada di posisimu.
Dari jawabannya itu, kamu bisa mengetahui seperti apa sosok calon pendampingmu kelak dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Itulah beberapa topik yang wajib dibicarakan dengan pasangan sebelum menikah. Topik-topik ini terkesan 'berat', namun akan membuat kehidupan pernikahan kamu lebih ringan nantinya jika sudah dibicarakan di awal.