Kita semua pasti pernah membuat sebuah janji pada orang-orang yang kita kenal, termasuk mereka yang spesial bagi kita. Kadang kala janji itu kita buat saat suasana hati sedang sangat baik, sehingga kita yakin kalau itu bisa ditepati, semustahil apa pun kelihatannya.
Contoh nyatanya mungkin sering kita temui dalam suatu hubungan. Akan ada banyak janji-janji manis yang ditebarkan oleh setiap pasangan, baik yang disadari atau tidak.
Nah, biasanya yang lebih dikenal sering membuat janji adalah laki-laki dan yang mengingkarinya, ya, mereka juga. Tapi, Bela, tahu tidak janji laki-laki yang jarang ditepati apa saja? Berikut Popbela bagikan selengkapnya.
1. Tak akan pernah melihat perempuan lain
Janji ini mungkin bisa ditepati, tapi rasanya sulit jika harus percaya bahwa semua laki-laki bisa melakukannya. Pasalnya, kita tahu bahwa pada dasarnya laki-laki adalah makhluk visual. Jadi, tidak ada laki-laki yang tidak melirik perempuan lain, meski ia sudah punya pasangan dan bahkan menikah. Namun, bukan berarti semua laki-laki gampang jatuh cinta, ya, biasanya hanya sekadar kagum atau terpesona sesaat.
Selain itu, sebenarnya secara ilmiah, mengharapkan ini menjadi salah satu janji yang dibuat dan ditepati laki-laki sebenarnya agak tidak adil. Tindakan melihat dan memperhatikan seseorang sebenarnya merupakan respons bawah sadar.
Jika kita melihat orang yang menarik, kita pasti akan memperhatikannya, bahkan jika kita tidak menatap atau dengan cepat membuang muka, kita memperhatikan, setidaknya untuk sesaat. Nah, itu adalah respons alami manusia.
2. Janji untuk tidak cemburu
Cemburu itu adalah emosi normal yang bisa dirasakan oleh setiap manusia, termasuk laki-laki. Tidak ada yang bisa menampik bentuk emosi yang satu ini. Jika kamu mengharapkan seorang laki-laki untuk menepati janji ini, itu artinya kamu memintanya untuk secara aktif menghentikan dirinya dari merasakan emosi yang valid.
Jadi, kalau seorang laki-laki berjanji padamu untuk tidak akan merasa cemburu, mungkin itu akan menjadi salah satu janji yang akan ia ingkari. Awalnya mungkin ia bisa menahannya dan bersikap denial, tapi pada akhirnya emosi itu tidak akan pernah bisa ia lawan.
3. Berjanji untuk berubah setelah bertengkar hebat
Banyak laki-laki yang membuat janji setelah pertengkaran hebat. Mereka akan mengatakan bahwa mereka akan segera membuka lembaran baru. Mereka berjanji untuk mengesampingkan perilaku yang memulai perdebatan. Namun, sering kali, kamu harus siap dengan kenyataan bahwa janji-janji ini tidak akan terwujud seperti yang kamu harapkan.
Bukannya seorang laki-laki tidak bisa berubah. Tapi, faktanya bahwa perubahan adalah sebuah proses dan akan sangat sulit dilakukan jika itu demi orang lain. Tidak ada yang mampu sepenuhnya mengubah sikap dan tindakan kebiasaan dalam semalam. Ketika kamu mengharapkan perubahan besar terjadi sekaligus, kamu mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.
4. Janji untuk tidak menyembunyikan sesuatu
Laki-laki selalu mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menyembunyikan apa pun darimu, tetapi mereka tidak selalu menindaklanjutinya. Ingat, Bela, ada perbedaan besar antara hubungan yang tidak jujur dan hubungan dengan batasan pribadi yang sehat. Kamu tentu harus bisa membedakan keduanya.
Tiap orang, baik itu laki-laki atau pun perempuan pasti memiliki rahasianya sendiri. Sekecil apa pun itu, akan ada satu hal yang mungkin sulit ia ungkap pada pasangannya. Jadi, jangan mudah percaya dan menaruh ekspektasi terlalu besar jika pasanganmu menjanjikan hal itu, Bela.
5. Berjanji tidak akan pernah menghakimimu apa pun yang terjadi
Tidak peduli seberapa besar seseorang mencintaimu, terkadang mereka masih memiliki pendapat yang berlawanan dengan pendapatmu dan itu menyangkut egonya. Mereka akan, kadang-kadang, berpikir bahwa kamu salah. Namun, bukan berarti mereka tidak akan mencintai dan mendukungmu ketika kamu membutuhkannya, hanya saja mereka mungkin akan menyimpan beberapa pemikiran untuk diri mereka sendiri.
Itulah tadi janji laki-laki yang jarang ditepati. Bukan berarti semua laki-laki akan bersikap sama, ya. Pada beberapa orang itu bisa berhasil, kok! Intinya jangan terlalu terbuai dengan sebuah janji, melainkan pada buktinya saja, Bela!